menurun. Sebagai contoh, mitra mengajukan pembiayaan untuk modal kerja. KBMT WU akan memberikan plafond sesuai dengan modal kerja
perdagangan yaitu barang dagang yang ada pada tempat usaha. Apabila plafond yang diberikan melebihi barang dagangnya, berarti mitra tidak
siap akan pasar usahanya. d.
Mengatur saving power Saving power merupakan kemampuan dari mitra untuk menyisihkan sisa
penghasilannya setelah dikurangi dari semua pengeluarannya. Semakin tinggi saving power semakin besar plafond yang berhak mitra ajukan.
Saving power ini yang merupakan pertimbangan utama bagi BMT untuk memberikan pembiayaan. Maka, KBMT Wihdatul Ummah sangat
memperhatikan saving power dari mitra.
4.3. Trend Perkembangan KBMT Wihdatul Ummah
KBMT Wihdatul Ummah memiliki tingkat risiko pembiayaan yang menurun setiap tahunnya. Tingkat risiko pembiayaan tersebut ditandai oleh
rasio NPF Non Performing Financing dari tahun 2006-2011 yang cenderung mengalami penurunan. Di bawah ini Tabel 10 merupakan rasio NPF KBMT
Wihdatul Ummah.
Tabel 10. Rasio Non Performing Financing NPF KBMT Wihdatul
Ummah pada tahun 2006-2011
Tahun Jumlah Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan Macet
NPF 2006
Rp 3.400.000.000 Rp 408.000.000
12
2007 Rp 6.051.308.003
Rp 423.591.560 7
2008
Rp 7.921.707.305 Rp 221.807.805
2,8
2009
Rp 9.354.022.834 Rp 36.744.822
3,6
2010 Rp 9.156.203.550
Rp 302.154.717 3,3
2011 Rp 11.512.648.650
Rp 437.480.649 3,8
Sumber : Data internal KBMT Wihdatul Ummah, 2012
Pada tahun 2006 NPF KBMT Wihdatul Ummah sangat tinggi hal ini disebabkan oleh faktor eksternal yang muncul dari kebijakan pemerintah dan
faktor internal yang muncul dari manjemen BMT sendiri. Secara eksternal, penyebabnya adalah pada bulan Oktober 2005 pemerintah menaikkan harga
bahan bakar minyak BBM sebesar 126. Hal ini berdampak pada stabilitas ekonomi masyarakat karena tingkat inflasi pun meningkat menjadi 17,75.
Tentunya harga seluruh kebutuhan pokok meningkat oleh dampak kenaikan
BBM ini. Daya beli masyarakat pun menjadi menurun sehingga usaha-usaha mikro yang dijalankan mitra mengalami penurunan omset serta profit, maka
pendapatan mitra pun menurun. Dampak akhirnya banyak mitra KBMT Wihdatul Ummah yang mengalami kemacetan dalam mengembalikan
angsurannya sehingga kemampuan membayar angsurannya turun menjadi kolektibilitas 4 macet. Secara internal, penyebabnya adalah adanya
pergantian kepemimpinan KBMT Wihdatul Ummah. Adanya pimpinan baru tentunya membutuhkan suatu adaptasi atas kebijakan barunya maka kondisi
internal BMT pun sedang tidak stabil. Pada tahun 2007, NPF cukup menurun dari tahun 2006 tetapi masih di
atas batas maksimal NPF yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya penertiban pedagang kaki lima di daerah Taman
Topi. Pemerintah Kota Bogor membersihkan daerah tersebut dari segala jenis perdagangan. Sementara sebagian besar mitra dari KBMT Wihdatul Ummah
adalah pedagang kaki lima di Taman Topi sehingga mereka tidak memiliki penghasilan lagi dan tidak mampu membayar angsuran pembiayaannya di
KBMT Wihdatul Ummah. Sementara pada tahun 2008, NPF sudah kembali membaik. Bahkan pada
tahun tersebut nilai NPF paling kecil di antara tahun-tahun sesudahnya, yaitu 2,8. Setelah dua tahun sebelumnya BMT mengalami pembiayaan macet
yang tinggi, kini manajemen telah mengantisipasi risiko tersebut. Sehingga pembiayaan macet sudah dapat ditanggulangi dengan sangat baik dengan
membuat penilaian kelayakan mitra dengan lebih prudent. Pada tahun 2008 sebenarnya terjadi krisis global yang memiliki dampak
bagi perekonomian Indonesia khususnya mengenai ekspor-impor dan nilai tukar tetapi usaha mikro tidak mendapat pengaruh dari krisis global ini karena
dapat dilihat dari rasio NPF di tahun 2008 kecil, berarti keadaan ekonomi mitra KBMT Wihdatul Ummah stabil.
Pada tahun 2009 NPF meningkat namun masih di bawah batas maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 3,6. Di tahun 2010 mengalami
penurunan menjadi 3,3 kemudian meningkat lagi di tahun 2011 sebesar 3,8. Pada tiga tahun terakhir ini rasio NPF berkisar dan berfluktuasi di
antara 3 tersebut. Secara eksternal tidak ada fenomena perekonomian yang dapat menimbulkan kemacetan pembiayaan sehingga penyebabnya
merupakan faktor internal perekonomian yang dialami oleh mitra KBMT Wihdatul Ummah secara pribadi. Salah satu penyebabnya dapat berupa
penurunan omset atau profit yang menimbulkan penurunan pendapatan, keluarga yang tertimpa musibah seperti sakit sehingga adanya pengeluaran
tak terduga, serta adanya anggota keluarga yang masuk sekolah sehingga pengeluaran bertambah.
Pada tahun 2012, 2013, dan 2014 telah dilakukan analisis peramalan menggunakan software MINITAB 14. Hasil dari analisis tersebut sebagai
berikut : 1.
Model Linier
Tabel 11. Analisis trend dan forecasting NPF model linier
Trend Analysis for NPF Data NPF
Length 6 NMissing 0
Fitted Trend Equation Yt = 0,105467 - 0,0146571t
Accuracy Measures MAPE 39,8688
MAD 0,0168 MSD 0,0004
Forecasts Period Forecast
2012 0,0028667 2013 -0,0117905
2014 -0,0264476
Gambar 13. Plot trend dan forecasting NPF model linier Pada model linier ini, proyeksi NPF untuk 3 tahun ke depan menunjukkan:
Tahun 2012: 0,287 Tahun 2013: -1,179
Tahun 2014: -2,645 2.
Model Quadratic
Tabel 12. Analisis trend dan forecasting NPF model quadratic
Year
N P
F
2014 2013
2012 2011
2010 2009
2008 2007
2006 0,12
0,10 0,08
0,06 0,04
0,02 0,00
-0,02 -0,04
A ccuracy Measures MA PE
39,8688 MA D
0,0168 MSD
0,0004 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for NPF
Linear Trend Model Yt = 0,105467 - 0,0146571t
Trend Analysis for NPF Data NPF
Length 6 NMissing 0
Fitted Trend Equation Yt = 0,1773 - 0,0685321t + 0,00769643t2
Accuracy Measures MAPE 18,2158
MAD 0,0064 MSD 0,0001
Forecasts Period Forecast
2012 0,074700 2013 0,121614
2014 0,183921
Gambar 14. Plot trend dan forecasting NPF model quadartic Pada model quadratic ini, proyeksi NPF untuk 3 tahun ke depan
menunjukkan : Tahun 2012: 7,47
Tahun 2013: 12,16 Tahun 2014: 18,39
3. Model Exponential
Tabel 13. Analisis trend dan forecasting NPF model exponential
Year
N P
F
2014 2013
2012 2011
2010 2009
2008 2007
2006 0,20
0,15 0,10
0,05
A ccuracy Measures MA PE
18,2158 MA D
0,0064 MSD
0,0001 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for NPF
Quadratic Trend Model Yt = 0,1773 - 0,0685321t + 0,00769643t2
Trend Analysis for NPF
Data NPF Length 6
NMissing 0 Fitted Trend Equation
Yt = 0,101804 0,801278t Accuracy Measures
MAPE 28,8768 MAD 0,0142
MSD 0,0004 Forecasts
Period Forecast 2012 0,0215897
2013 0,0172993 2014 0,0138616
Gambar 15. Plot trend dan forecasting NPF model exponential Pada model exponential ini, proyeksi NPF untuk 3 tahun ke depan
menunjukkan : Tahun 2012: 2,16
Tahun 2013: 1,73 Tahun 2014: 1,39
Dari ketiga model tersebut didapatkan standar kesalahan sebagai berikut :
Tabel 14. Standar kesalahan analisis forecasting
Linier Quadratic
Exponential MAPE
39,8688 18,2158
28,8786 MAD
0,0168 0,0064
0,0142 MSD
0,0004 0,0001
0,0004 Dapat dilihat dari Tabel 14 di atas bahwa standard error terkecil adalah
model quadratic sehingga dari ketiga model tersebut, model quadratic yang paling mendekati sebagai gambaran rasio NPF KBMT Wihdatul Ummah di
tahun 2012, 2013, dan 2014. Proyeksi ini dapat diterima dengan asumsi kondisi-kondisi perekonomian
yang dapat mempengaruhi NPF pada saat analisis forecasting ini dilakukan adalah tetap. Asumsi-asumsi tersebut adalah 1 Inflasi, pada bulan Februari
2012 secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,05, gabungan Jawa Barat mengalami deflasi sebesar 0,01 dan di Kota Bogor inflasi sebesar 0,18
www.bps.go.id. 2 Harga Bahan Bakar Minyak BBM, harga BBM subsidi premium sebesar Rp 4.500,00 dan belum mengalami kenaikan. 3 Jumlah
mitra yang melakukan pembiayaan sebanyak 474 mitra. 4 Jumlah
Year
N P
F
2014 2013
2012 2011
2010 2009
2008 2007
2006 0,12
0,10 0,08
0,06 0,04
0,02 0,00
A ccuracy Measures MA PE
28,8768 MA D
0,0142 MSD
0,0004 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for NPF
Growth Curve Model Yt = 0,101804 0,801278t
pembiayaan sebesar Rp 11.512.648.650,00. 5 Jumlah portofolio sebanyak 1053.
4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Pembiayaan KBMT