Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

KBMT Wihdatul Ummah merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan mikro syariah. Fokus dari penelitian ini adalah aktivitas financing atau pembiayaan. KBMT Wihdatul Ummah menerapkan sistem pembiayaan BMT yang bersegmentasikan masyarakat menengah, miskin dan nyaris miskin. Sebagian besar dari mereka adalah pemilik usaha mikro yang membutuhkan penambahan modal. Sebagai lembaga keuangan yang membiayai usaha mikro dinilai risikonya sangat tinggi. Tingginya risiko pembiayaan mengindikasikan adanya pembiayaan bermasalah yang dinyatakan dengan rasio NPF. Untuk itu akan dievaluasi pergerakan rasio NPF pada tahun 2006-2011 dan peramalannya di tahun 2012, 2013, dan 2014 menggunakan analisis trend dan forecasting. Usaha-usaha mikro yang dibiayai oleh KBMT Wihdatul Ummah dinilai tidak memenuhi syarat perbankan atau disebut tidak bankable. Sehingga terdapat perbedaan penilaian kelayakan mitra yang diterapkan di KBMT Wihdatul Ummah. Untuk itu perlu dievaluasi faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan dalam penilaian kelayakan mitra. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi KBMT Wihdatul Ummah dalam menentukan kolektibilitas dan periode pembiayaan yang tepat bagi mitra. Ketepatan dalam menempatkan mitra ini akan berpengaruh terhadap risiko pembiayaan. Faktor-faktor tersebut dievaluasi dari MAP sebagai dasar penilaian kelayakan mitra yang digunakan oleh KBMT Wihdatul Ummah. MAP tersebut berisi penilaian dengan pendekatan 5 C character, capacity, collateral, condition, dan capital dan persyaratan BMT. Melalui MAP ini akan dikelompokkan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh besar terhadap peningkatan risiko pembiayaan. Pengelompokkan variabel-variabel ini menggunakan analisis diskriminan. Suatu risiko pembiayaan perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian yang besar. KBMT Wihdatul Ummah telah melakukan sistem manajemen risiko. Sistem manajemen risiko ini akan dianalisis secara deskriptif. Perolehan data didapat dari wawancara dengan kepala bagian marketing KBMT Wihdatul Ummah serta data-data terkait mengenai proses pengajuan pembiayaan di KBMT Wihdatul Ummah. Setelah mengevaluasi ketiga analisis tersebut dapat diketahui faktor- faktor risiko pembiayaannya. Suatu evaluasi tentunya dibutuhkan suatu alternatif untuk mengendalikannya. Untuk itu, setelah mengetahui hasil dari forecasting NPF, fungsi diskriminan, dan deskripsi manajemen risiko, dirumuskanlah suatu alternatif strategi mengenai pengendalian peningkatan risiko pembiayaan agar kerugian dapat diminimalisir. Kemudian alternatif strategi tersebut akan dihitung prioritasnya agar dapat diimplementasikan dengan efektif dan efisien oleh KBMT Wihdatul Ummah. Rumusan trategi tersebut menggunakan metode SWOT dan penentuan priotitas strategi menggunakan metode AHP. Kedua metode tersebut membutuhkan pembobotan dari para pakar agar keobjektivitasnya tetap terjaga. Keterkaitan antar alat analisis pada penelitian ini adalah bahwa penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi sistem manajemen risiko pembiayaan di KBMT Wihdatul Ummah, dimana awal dari penelitian ini dianalisis terlebih dahulu rasio NPF pada 6 tahun terakhir kemudian peramalan untuk 3 tahun ke depan sebagai dasar penentuan kondisi pembiayaan bermasalah yang dihadapinya dengan analisis trend dan forecasting, kemudian juga dianalisis variabel-variabel dalam menentukan kolektibilitas dan periode pembiayaan mitranya sebagai penilaian KBMT Wihdatul Ummah menganalisis kelayakan mitranya dengan analisis diskriminan, serta dianalisis juga secara deskriptif sistem manajemen risiko di KBMT Wihdatul Ummah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan BMT dalam mengelola risikonya. Setelah ketiganya dianalisis dapat diketahui faktor-faktor risiko pembiayaan di KBMT Wihdatul Ummah sehingga dapat dirumuskan beberapa alternatif strategi untuk mengendalikan peningkatan risiko pembiayaan dengan metode SWOT. Kemudian alternatif tersebut dipilih mana yang paling tepat sehingga dapat diimplementasikan dengan menggunakan AHP. Strategi ini dilakukan karena didalam mengevaluasi diperlukan suatu penyelesaian masalah sebagai masukan agar permasalahan dapat diperbaiki dengan sistem yang lebih baik. Secara umum, alur proses penelitian ini digambarkan dengan kerangka pemikiran Gambar 3 serta diagram alur pikir studi Gambar 4. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar di bawah ini : Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian Pembiayaan Bermasalah Evaluasi Sistem Penilaian Kelayakan Mitra Proses Manajemen Risiko Analisis Diskriminan Analisis Deskriptif SWOT AHP Rekomendasi Manajemen Risiko Pembiayaan Tren dan Peramalan NPF Analisis Trend dan Forecasting KBMT Wihdatul Ummah Evaluasi Analisis Pemilihan Strategi Analisis Faktor-Faktor Risiko Pembiayaan KBMT Wihdatul Ummah Gambar 4. Diagram alur pikir studi Existing Problem:  Debitur memiliki usaha mikro yang tidak memiliki jaminan aset kuat  SDM dalam pengisian MAP belum optimal  NPF tahun 2006 Input:  Data NPF 2006-2011  Memorandum Analisis Pembiayaan MAP  Sietem manajemen risiko KBMT WU  Pendapat pakar mengenai alternatif strategi Proses:  Analisis trend NPF  Analisis deskriptif sistem manajemen risiko kredit  Analisis diskriminan faktor-faktor mempengaruhi risiko pembiayaan  Analisis IFAS dan EFAS  SWOT  AHP Output :  Peramalan NPF 3 tahun ke depan  Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan risiko kredit  Prioritas alternatif strategi Outcome :  Pengendalian peningkatan risiko pembiayaan  NPF rendah Impact :  Berkurangnya risiko pembiayaan  Minimalisasi kerugian Faktor-faktor berpengaruh yang dapat dikendalikan:  Sistem penilaian kelayakan mitra MAP  Kebijakan perusahaan Faktor-faktor berpengaruh yang tidak dapat dikendalikan:  Kebijakan pemerintah  Inflasi  Kenaikan harga BBM  Kondisi perekonomian mitra dan negara Wawancara Studi Literatur Feedback Parameter Kontrol:  NPF ≤ 5  Fungsi Diskriminan  Pe dekatan 5C  Persyaratan BMT  SOP Perusahaan Lingkungan:  Kebijakan pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah  Persaingan dalam industri pembiayaan  Kondisi perekonomian negara  Globalisasi

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian