Untuk mitra periode pembiyaan, hasilnya sebanyak 3 mitra yang masuk  ke  dalam  periode  harian,  33  mitra  yang  masuk  ke  dalam
periode pekanan, dan 30 mitra yang masuk ke dalam periode bulanan yang  sudah  terklasifikasi  dengan  sesuai.  Dapat  dilihat  pade  Tabel  25
proportion  correct  sudah  100  untuk  diskriminan  berdasarkan periode pembiayaan.
Tabel 25. Klasifikasi mitra berdasarkan periode pembiayaan
4.5. Penyusunan Strategi
Setelah  dievaluasi  penilaian  kelayakan  mitra  maka  dapat  disimpulkan faktor-faktor risiko pembiayaan di KBMT Wihdatul Ummah. Sebagai bentuk
akhir dari evaluasi ini adalah alternatif-alternatif strategi  yang dapat menjadi masukan  bagi  KBMT  Wihdatul  Ummah  dalam  mengendalikan  peningkatan
risiko pembiayaan. Penyusunan strategi ini menggunakan metode SWOT dari Wheelen dan Hunger.
4.5.1   Analisis Faktor IFAS-EFAS a.
Analisis Matriks IFAS
Matriks  IFAS  dalam  penelitian  ini  merupakan  analisis internal  terhadap  kekuatan  dan  kelemahan  BMT.    Kekuatan  dan
kelemahan  ini  didapat  melalui  analisis  diskriminan  dan  analisis trend  dan  forecasting  pada  tahapan  sebelumnya,  kemudian  diberi
bobot  dan  penilaian  oleh  expert  untuk  dilihat  mana  saja  yang dianggap  penting  dan  berpengaruh  terhadap  peningkatan  risiko
pembiayaan sehingga menghasilkan skor bobot. Perhitungan bobot dan  nilai  pada  penelitian  ini  menggunakan  teknik  delphi.  Matriks
Summary of classification True Group
Put into Group  1,00000  2,51712  3,99639 1,00000               3        0        0
2,51712               0       33        0 3,99639               0        0       30
Total N               3       33       30 N correct             3       33       30
Proportion        1,000    1,000    1,000 N = 66         N Correct = 66      Proportion Correct = 1,000
Internal  Strategic  Factors  Summary  IFAS  dapat  dilihat  pada Tabel 26 di bawah ini.
Tabel 26. Hasil perhitungan matriks IFAS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kekuatan utama dari
KBMT Wihdatul
Ummah adalah
memiliki formulir
Memorandum  Analisis  Pembiayaan  MAP  sebagai  alat  untuk menganalisis  kelayakan  mitra  dengan  skor  0,62.  Sedangkan
No. Faktor Internal
Bobot Penilaian
Skor Bobot
Kekuatan Strenghts
1. Memiliki  formulir  Memorandum
Analisis Pembiayaan
MAP sebagai  alat  untuk  menganalisis
kelayakan mitra. 0,13
4,75 0,62
2. Memorandum
Analisis Pembiayaan  MAP  telah  cukup
mewakili aspek penilaian 5C. 0,12
4,50 0,54
3. Persetujuan  suamiistri  memiliki
pengaruh paling
besar dalam
menentukan kolektibilitas mitra. 0,10
4,00 0,40
4. Keterbukaan  pada  BMT  memiliki
pengaruh paling
besar dalam
menentukan penempatan
mitra dalam periode pembiayaan.
0,11 4,00
0,44
Kelemahan Weakness
5. Sumber
daya manusia
belum maksimal
dan optimal
dalam mengimplementasikan
Memorandum Analisis
Pembiayaan MAP. 0,09
3,75 0,34
6. Nilai  forecasting  NPF  tahun  2012,
2013,  2014  meningkat  jauh  di  atas batas  maksimal  yang  ditetapkan
Bank Indonesia. 0,09
3,75 0,34
7. Kesalahan
memprediksi kemampuan
mitra dalam
pengembalian pembiayaan. 0,10
4,25 0,43
8. Pengalaman  pembiayaan  memiliki
pengaruh  yang  kecil  di  dalam menentukan kolektibilitas mitra.
0,09 3,25
0,29 9.
ROI  dan  lokasi  memiliki  pengaruh yang  kecil  untuk  menentukan
penempatan  periode  pembiayaan harian dan bulanan mitra.
0,09 3,00
0,27
10. Mampu
mengatasi titik
kritis memiliki  pengaruh  yang  kecil
untuk menentukan
penempatan periode pembiayaan pekanan mitra.
0,07 3,00
0,21
TOTAL 1,00
38,25 3,88
kelemahan  utama  dari  KBMT  Wihdatul  Ummah  adalah  kesalahan memprediksi  kemampuan  mitra  dalam  pengembalian  pembiayaan
dengan  skor  0,43.  Total  nilai  skor  dari  matriks  IFAS  adalah  3,88 yang menunjukkan bahwa secara internal BMT sudah termasuk dalam
kategori cukup kuat dalam menangani masalah-masalah internal.
b. Analisis Matriks EFAS