Debit Aliran Tinggi High Flow Debit Aliran Tinggi High Flow

Debit Dam Parit Citeko 5 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 Hari D e b it m 3 d e ti k Debit Masuk Debit Spilway Debit Keluar Gambar 14. Fluktuasi Debit CT-5 Gambar 14. Fluktuasi Debit CT-5 5.2.2 Debit Aliran Tinggi High Flow 5.2.2 Debit Aliran Tinggi High Flow Hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Januari dan semakin meningkat hingga bulan Februari. Rata – rata rasio penurunan debit pada CT-4 adalah 0,7 dan pada CT-5 adalah 0,4. Pada debit aliran tinggi rasio debit yang keluar dari Hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Januari dan semakin meningkat hingga bulan Februari. Rata – rata rasio penurunan debit pada CT-4 adalah 0,7 dan pada CT-5 adalah 0,4. Pada debit aliran tinggi rasio debit yang keluar dari dam parit dengan debit yang masuk ke dam parit semakin turun. Semakin besar debit yang masuk ke dam parit maka semakin besar debit yang akan dilimpaskan ke saluran irigasi sehingga debit yang keluar dari dam parit menurun. Rasio CT 5 lebih rendah daripada CT 4 pada kondisi debit aliran tinggi Tabel 7. Berdasarkan Gambar 13 dan 14, jarak garis pada debit yang masuk dam parit dengan debit keluar dam parit pada CT5 lebih renggang dibandingkan CT4. Artinya pada saat debit aliran tinggi kemampuan CT5 dalam melimpaskan debit ke saluran irigasi lebih besar. Hal ini dipengaruhi adanya konstruksi bangunan dam parit Citeko 5 lebih efektiv dibandingkan konstruksi bangunan dam parit Citeko 4. dam parit dengan debit yang masuk ke dam parit semakin turun. Semakin besar debit yang masuk ke dam parit maka semakin besar debit yang akan dilimpaskan ke saluran irigasi sehingga debit yang keluar dari dam parit menurun. Rasio CT 5 lebih rendah daripada CT 4 pada kondisi debit aliran tinggi Tabel 7. Berdasarkan Gambar 13 dan 14, jarak garis pada debit yang masuk dam parit dengan debit keluar dam parit pada CT5 lebih renggang dibandingkan CT4. Artinya pada saat debit aliran tinggi kemampuan CT5 dalam melimpaskan debit ke saluran irigasi lebih besar. Hal ini dipengaruhi adanya konstruksi bangunan dam parit Citeko 5 lebih efektiv dibandingkan konstruksi bangunan dam parit Citeko 4. 41 Tabel 7. Debit Aliran Tinggi Debit m 3 detik DP Curah Hujan cm Masuk Sungai Keluar Sungai Ratio 45,9 6,38 4,96 0,77 CT4 51,1 6,48 5,16 0,79 50,7 5,96 2,75 0,46 CT5 59,1 5,86 2,62 0,44 Terjadi kondisi ekstrim pada saat debit aliran tinggi di CT-4 dimana ketinggian air pada saluran dam parit mencapai maksimal. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi akan tetapi kondisi ini jarang terjadi. Curah hujan ekstrim ini menyebabkan dam parit penuh kemudian spilway penuh dan saluran irigasi tidak mampu menampung lagi. Efektivitas dam parit menurun pada kondisi ini hingga dapat mencapai nilai terendah. Kemampuan dam parit dalam mengurangi debit sungai sebatas kapasitas maksimum spilway dan saluran irigasi. Air dari saluran irigasi meluap ke areal pertanian maupun ke lahan – lahan disekitar dam parit. Apabila air yang telah meluap dari saluran irigasi kembali ke sungai tidak akan menambah debit sungai sehingga menyebabkan banjir karena debit puncak telah berlalu. Artinya meskipun air meluap pada saat curah hujan tinggi, dam parit masih berfungsi dalam mengurangi debit sungai dan melimpaskannya ke saluran irigasi. Selain itu air yang meluap dan masuk ke lahan disekitar dam parit dapat terinfiltrasi dan menjadi cadangan air bawah tanah.

5.3 Efektivitas Dam Parit dalam Penanggulangan Banjir