Dam Parit Efektivitas DAM parit di hulu DAS Ciliwung dalam usaha pencegahan banjir

DAS yang baik adalah kecilnya ratio debit maksimum dan minimum. Secara sederhana, teknik yang dilakukan adalah untuk memelihara keseimbangan siklus hidrologi dalam system DAS melalui upaya agar air hujan yang jatuh ke permukaan bumi lebih banyak tertahan dan meresap ke dalam tanah sehingga dapat menambah persediaan air tanah sekaligus menurunkan laju aliran permukaan agar tidak mengalir dalam jumlah dan kecepatan yang membahayakan banjir. Pada intinya upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut di bagian hulu adalah meningkatkan kapasitas infiltrasi, menurunkan laju aliran permukaan, mencegah sedimentasi, dan pada bagian hilir adalah meningkatkan kapasitas infiltrasi Fakhrudin, 2003.

2.4 Dam Parit

Dam parit channel reservoir adalah suatu bangunan konservasi air yang dapat menahan air atau menampung air pada saat musim hujan dan menyimpannya untuk dipergunakan pada saat musim kemarau sebagai sumber irigasi. Untuk dapat berfungsi dengan baik maka penentuan lokasi dam parit dilakukan berdasarkan kondisi topografi setempat, jadi sangat spesifik. Dam parit bisa dibangun pada alur sungai atau pada lahan yang tidak produktif, sehingga tidak mengurangi areal lahan pertanian karena adanya dam parit. Posisi dam parit ditetapkan dengan memperhitungkan tiga hal : 1. Kapasitas tampung air maksimal dam parit. 2. Distribusi air untuk suplemen irigasi. 3. Biaya yang efisien. Prinsip dam parit adalah menampung kelebihan air pada musim hujan berupa aliran permukaan run off dan menahan air lebih lama berada di hulu, agar dapat mengisi cadangan air tanah recharging. Bila air yang tersedia sepanjang tahun atau berada di permukaan tanah akan memudahkan petani untuk melakukan budidaya dan 12 perencanaan yang baik, maka peluang untuk meningkatkan produktifitas lahan meningkat Balitklimat, 2005. Efisiensi pemanen air DAS akan lebih meningkat apabila dam parit dibuat secara bertingkat cascade atau dam parit linier dalam cascade sesuai dengan topografi yang ada Irianto., et al., 2001. Air yang dapat dipanen pada dam dam parit pertama akan dialirkan secara gravitasi ke lahan irigasi tanaman dan kelebihan air yang tidak tertampung di dam parit 1 akan mengalir mengikuti sungai alamiah yang kemudian akan ditampung kembali di dam parit ke 2. Demikian seterusnya, air lebih dari dam parit ke 2 akan ditampung kembali di dam parit ke 3. Jadi prinsipnya, air hujan ditampung sebagai sumber air irigasi seefisien mungkin, dan yang mengalir ke laut sesedikit mungkin. Secara totalitas,, air hujan yang jatuh ke permukaan tanah digunakan semaksimal mungkin dan hanya sedikit yang terbuang atau tidak dimanfaatkan. Konsep demikian dikenal dengan istilah penggunaan kembali reuse sumber daya air yang bertujuan untuk meningkatkan secara maksimal nilai tambah air dan meminimalkan resiko pertanian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir dan ilustrasi pada Gambar 1. Gambar 1. Ilustrasi Dam Parit Bertingkat Sumber Balitklimat., 2004 13 Bangunan dam parit sekurang-kurangnya terdiri dari : 1. TaludJagaan ”free board”, berfungsi untuk menjaga pinggir parit tidak tergerus oleh air dan akan menjadi pegangan bangunan bendung. 2. Bangunan bendungtanggul, berfungsi untuk membendung aliranmeninggikan muka air di parit. 3. PengendaliPintu Air, berfungsi untuk mengendalikan muka air di dalam parit untuk dialirkan ke lahan usaha tani melalui saluran irigasi. Pengendalipintu air ini dapat dibangun di pinggir atau di tengah tanggul. 4. Saluran irigasidrainase, berfungsi menyalurkan air dari bendung ke lahan usaha tani.

2.5 Hujan