Penggunaan Lahan Bangunan Dam Parit

terbanyak dari jenis tanah yang ada di daerah penelitian. Dari jumlah tersebut sebanyak 157,7 mm 42,4 dapat didrainasekan dengan cepat dan sebanyak 19.1 mm 5,1 didrainasekan secara lambat dan 195,5 mm 52,5 ditahan oleh tanah dalam kondisi kadar air tanah kapasitas lapang. Pada kondisi kapasitas lapang ini 87,1 mm 44,7 dipegang dengan kuat oleh matrik tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman, dan yang tersedia bagi tanaman sebesar 108,1 mm 55,3. Dengan banyaknya jumlah air yang dipegang oleh tanah dan tidak tersedia bagi tanaman maka tanah ini di lapangan akan terasa berair dan licin bila dipirit . Hal ini erat kaitannya dengan karakteristik jenis mineral penyusun tanahnya yaitu alofan yang berbentuk hablur tidak mengkristal dengan baik.

4.4 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan DAS Citeko dapat dibedakan sebagai berikut: kebun teh, kebun sayuran, kebun rumput, sawah dan hutan pinus. Kebun teh terdapat di punggunglereng atas yang saat ini sebagian besar telah dimanfaatkan sebagai kebun oleh masyarakat dan keberadaannya tinggal seluas kurang lebih 19,45 ha atau 12,89 . Kebun sayur terdapat pada lereng atas, tengah dan bawah. Jenis tanaman berupa sayuran kubis, kubis bunga, wortel, sawi, tomat, cabe, caisin dan lainnya. Lahan ini merupakan lahan berteras, sebagai penguat teras masyarakat menggunakan tanaman pisang. Kebun sayuran dan sawah yang terdapat di daerah tangkapan air DAS Citeko seluas kurang lebih 49,46 ha atau 32,78 . Sedangkan yang terdapat di daerah target irigasi seluas kurang lebih 23,50 ha atau 15,58 . Rumput terdapat dibagian hulu sungai menempati lereng tengah dan bawah, jenis rumput yang ditanam adalah jenis rumput raja king grass seluas kurang lebih 13,53 ha atau 8,97 ha. Semak terdapat pada lereng bawah dan tengah daerah tangkapan air DAS Citeko seluas kurang lebih 12,80 ha atau 8,46 . Hutan berupa hutan pinus dan hutan campuran 29 hanya terdapat pada lereng bawah dan tengah di daerah tangkapan air seluas 29,91 ha atau 19,83 ha. Jenis penggunaan lahan di daerah penelitian disajikan pada Gambar 8 Penggunaan lahan sub DAS Cibogo Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor kondisi September 2005. Balitklimat, 2005 Gambar 8. Penggunaan Lahan DAS Cibogo Desa Citeko Kabupaten Bogor

4.5 Bangunan Dam Parit

Teknologi dam parit merupakan suatu teknologi untuk memanen hujan dan aliran permukaan yang berasal dari daerah tangkapan air DTA yang berlimpah di musim hujan, kelebihan air tersebut ditampung dan sebagian dialirkan ke areal pertanian target irigasi dapat menambah kapasitas tampung sungai yang berdampak 30 terhadap berkurangnya volume dan kecepatan aliran permukaan dan memberikan kesempatan air untuk meresap kedalam tubuh tanah recharging melalui infiltrasi pada areal yang lebih luas dan waktu lebih lama sehingga menambah besaran cadangan air tanah Balitklimat 2005. Manfaatnya akan makin besar apabila dibangun secara bertingkat cascade dan dilengkapi dengan saluran distribusi air baik secara gravitasi maupun dengan bantuan pompa air Irianto, 2003 Tahun 2004 Balai penelitian agroklimatologi dan hidrologi membangun dam parit di Sub DAS Cakardipa dibangun 1 unit kapasitas 1200 m 3 di Desa Sukagalih, Kec Megamendung Bogor. Keduanya bekerjasama dengan Kimpraswil Pengelolaan air Das Ciliwung-Cisadane. Kemudian dibangun lagi 2 unit dam parit dengan kapasitas masing-masing 1200 m 3 dan 300 m 3 di Sub DAS Cibogo, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua yang dibiayai langsung oleh Kimpraswil Pengelolaan air Das Ciliwung-Cisadane sendiri dengan bimbingan teknis Balitklimat. Dam ini letaknya sangat strategis dilewati jalan yang mampu dikendarai dengan kendaraan roda 4 menjadi peraga desiminasi untuk diperkenalkan kepada para pembuat kebijakan. Tahapan Adopsi : Pada tahun 2005 dibangun dam parit : 1. DAS Cibogo akan dibangun lagi 2 unit dengan kapasitas masing 1300 m 3 yang sampai hari ini dalam tahap desain. 2. Di Sub DAS Cihanjawar Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Bogor akan dibangun 5 unit dam parit yang sampai hari ini dalam tahap desain. DAS Citeko pada Sub DAS Cibogo secara hidrologis termasuk orde 3 dan bergabung dengan sungai Sukabirus orde 4 yang kemudian bermuara pada sungai Ciliwung orde 5. Posisi DAS Cibogo dalam kawasan DAS Ciliwung Hulu seperti pada Gambar 9. 31 Gambar 9. Lokasi sub DAS Cibogo Secara Administratif dam parit tersebut terdapat di desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Secara Geografis Daerah tangkapan air dan target irigasi dam parit pada Sub DAS Cibogo terletak pada 6 o 41 ‘ 21,5 “ sd 6 o 43‘ 35,6“ LS dan 106 o 55‘ 43“ sd 106 o 56‘ 44“BT, pada ketinggian antara 900 sd 1.045 m dpl. Sub DAS ini mempunyai panjang 4.600 m dihitung dari dam parit 1 ke hulu, mempunyai daerah tangkapan air seluas 124,15 ha dan daerah target irigasi seluas 25,72 ha. Daerah target irigasinya meliputi wilayah RT 1 dan 2 RW 8 dan RT 3 RW 9, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Balitklimat, 2005

4.6 Data Hidrologi Dam Parit