harian, sehingga dengan melihat tren yang ada dapat dianalisis efektivitas dam parit dalam menurunkan debit sungai sebagai usaha mengendalikan banjir.
Q = V x A
Dimana :eQ = debit m3detik A = Luas Permukaan dam parit
V = Kecepatan air
3.3.3 Form Pengukuran Ketinggian Air
Tabel 1. Form Pengukuran Ketinggian Air
Lokasi :
Tanggal : a. Mulai hujan :
b. Selesai hujan : NO
Sungai sebelum Dam cm
Dam Parit cm Sungai sesudah Dam
cm Tepi Tengah Tepi Tengah Tepi Tengah
3.4 Metode Rasional
Metode rasional telah digunakan secara meluas sejak pertengahan abad ke 19 untuk merancang sistem drainasepengairan. Hal ini disebabkan karena kesederhanaan
metode ini. Ide utama dari metode ini adalah laju aliran permukaan akan meningkat sampai waktu konsentrasi tertentu Tc. Tc didefinisikan sebagai waktu dimana
seluruh bagian DAS, berkontribusi terhadap peningkatan aliran permukaan di outlet. Intensitas hujan i dan luas DAS A adalah komponen utama dalam sistem,
pengaruh aliran permukaan yang terjadi juga disebabkan oleh faktor koefisien aliran permukaan C, nilai C berkisar antara 0-1. Rumus umum metode rasional adalah
sebagai berikut Chow, 1988 : Q = C i A
atau Q = 0.277 C i A
20
Keterangan : Q
: debit puncak m
3
dtk C
: koefisien run off, tergantung pada karakteristik DAS tak berdimensi I
: intensitas curah hujan, untuk durasi hujan D sama dengan waktu konsentrasi Tc mmjam
A : luas DAS km
2
Konstanta 0.277 adalah faktor konversi debit puncak ke satuan m
3
dtk Seyhan, 1995. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan debit dengan
menggunakan metode rasional adalah : 1.
Perhitungan laju puncak aliran permukaan di outlet adalah fungsi dari rata-rata curah hujan selama waktu konsentrasi, jadi debit puncak bukan merupakan akibat
dari kejadian hujan yang lebih intensif pada waktu yang singkat, dimana mungkin hanya sebagian wilayah DAS saja yang berkontribusi terhadap aliran permukaan
di outlet 2.
Waktu konsentrasi, merupakan waktu dimana aliran permukaan terjadi dan aliran tersebut merupakan kontribusi dari seluruh bagian di DAS
3. Intensitas hujan tetap selama kejadian hujan
3.5 Analisis multifungsi dam parit dalam skala sub DAS
Analisis multifungsi dam parit menggunakan beberapa pendekatan yaitu : 1.
Menentukan efektivitas pembangunan dam parit dalam usaha pengendalian banjir. Efektivitas adalah rasio dari debit yang keluar dari dam parit dengan debit yang
masuk ke dam parit. Air pada dam parit dibuang ke saluran irigasi malalui spilway dan dialirkan ke area target irigasi, sehingga debit yang keluar dari dam parit
berkurang. Adanya penurunan debit diharapkan dapat mengurangi potensi banjir. 2.
Menghitung nilai manfaat ekonomi dari dam parit. Penilaian nilai manfaat ekonomi dari dam parit ditunjukkan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan
21
untuk membangun dam parit dibandingkan dengan manfaat yang dirasakan setelah pembangunan dam parit. Manfaat ekonomi air dam parit dihitung dengan melihat
keuntungan produksi dari komoditas yang dominan dari lahan pertanian target irigasi. Lahan yang digunakan untuk menghitung manfaat ekonomi air dam parit
adalah lahan yang terdapat pada target irigasi dam parit Citeko 4 atau CT4. Hal tersebut didasarkan pada air yang masuk ke lahan pertanian target irigasi CT4
lebih banyak daripada CT5. Komoditas yang mendominasi pada lahan pertanian CT4 adalah padi.
3. Keuntungan pembangunan dam parit dihitung menggunakan bc ratio, yaitu perbandingan antara keuntungan produksi selama 5 tahun umur minimal dam
parit dengan biaya pembuatan dam parit. Bila nilai bc lebih dari 1 maka pembangunan dam parit memberi manfaat dan layak dilaksanakan. Akan tetapi
jika nilai bc kurang dari 1 maka pembangunan dam parit tidak bermanfaat dan tidak layak dilaksanakan. Bila pembangunan dam parit bermanfaat maka dapat
diaplikasikan dalam satu DAS.
22
No. Jumlah Kebutuhan Air Rata-rata Untuk :
Liter per hari 1.
Semua kebutuhan rumah tangga setiap orang 130 – 380
2. Tanaman padi tiap m2
3. Sayur mayur tiap m2
4. Tanaman keras tiap pohonnya
5. Seekor kuda atau keledai 450 kg
30 – 45 6.
Seekor sapi jantan atau sapi yang tidak menyusui 450 kg 35 – 70
7. Seekor sapi perah 450 kg
70 – 150 8.
Seekor babi 45 kg 4 – 6
9. Seekor domba 45 kg
4 – 6 10.
100 ekor ayam 20 - 35
Tabel 2. Perkiraan Jumlah Pemakaian Air Aliran Dam Parit
23
Suhu udara sekitar 32 C
Termasuk untuk pembersihan kandang, Sumber : Frevert et al., dalam Arsyad, 2000
Alat dan Bahan
1. Peta tematik digital mencakup informasi penggunaan lahan, topografi, jenis tanah
dan jaringan hidrologi skala 1 : 25.000 2.
Meteran unt
24
3. uk mengukur tinggi permukaan air aliran sungai
4. Seperangkat alat tulis
5. Data iklim harian
Lokasi :
Tanggal : a. Mulai hujan :
b. Selesai hujan : Sungai sebelum Dam