2.2 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Pengelolaan DAS adalah suatu kegiatan untuk menggunakan semua sumberdaya lahan, biofisik, sosial, ekonomi dalam DAS secara maksimal dalam
waktu yang tidak terbatas dan menekan bahaya kerusakan seminimal mungkin untuk mencapai tujuan produksi pertanian yang optimum. Menurut Asdak 2002
pengelolaan DAS adalah suatu proses formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumberdaya alam dan manusia yang terdapat di
daerah alian sungai untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya air dan tanah, yang berarti sebagai pengelolaan dan
alokasi sumberdaya alam di daerah aliran sungai termasuk pencegahan banjir dan erosi serta perlindungan nilai keindahan yang berkaitan dengan sumberdaya.
pengelolaan DAS perlu mempertimbangkan aspek – aspek sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan yang beroperasi di dalam dan di luar daerah aliran sungai yang
bersangkutan. Menurut Sinukaban 2006 tujuan umum dari pengelolaan DAS adalah
keberlanjutan yang diukur dari pendapatan, produksi, teknologi dan erosi. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang dapat dilakukan oleh petani dengan
pengetahuan lokal tanpa intervensi dari pihak luar dan teknologi tersebut dapat direplikasi berdasarkan faktor – faktor sosial budaya petani itu sendiri. Selanjutnya
erosi harus lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransi agar kelestarian produktivitas dapat dipertahankan, sehingga dalam pengelolaan DAS ada 7 hal yang harus
dilakukan, yaitu : 1 mengkaji kemampuan lahan di wilayah DAS melalui studi klasifikasi kemampuan lahan. 2 menggunakan tanah sesuai kemampuannya dan
melindungi tanah dari kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas yang merusak, 3
8
mengurangi bahaya banjir dan sedimentasi, 4 meningkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah, 5 meningkatkan produkivitas tanah, 6 memperbaiki dan
mempertahankan fungsi hidrologis DAS dan 7 meningkatkan kesejahteraan manusia di dalam DAS.
2.3 Penggunaan Lahan
Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana faktor – faktor tersebut mempengaruhi potensi
penggunaannya. Termasuk di dalamnya adalah akibat – akibat kegiatan manusia, baik pada masa lalu maupun sekarang, seperti reklamasi di daerah – daerah pantai,
penebangan hutan dan akibat – akibat yang merugikan seperti erosi dan akumulasi garam Hardjowigeno et all. 2001.
Lahan merupakan sumberdaya alam yang mempunyai keterbatasan baik jumlah maupun daya dukungnya. Oleh karena itu dalam fenomena penggunaan lahan
diperlukan suatu perencanaan penggunaan lahan yang efisien berdasar atas kesamaan hak dan dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat lestari. Untuk menentukan
alternatif penggunaan lahan untuk pertanian pada suatu lokasi, perlu adanya penyesuaian dengan penggunaan lahan yang telah ada, keinginan petani, kemampuan
sumberdaya manusia dan kemampuan modal agar memudahkan bagi petani dalam menerima teknologi yang disarankan Ramdan, 1999.
2.4 Banjir