Efektivitas Dam Parit dalam Penanggulangan Banjir

Tabel 7. Debit Aliran Tinggi Debit m 3 detik DP Curah Hujan cm Masuk Sungai Keluar Sungai Ratio 45,9 6,38 4,96 0,77 CT4 51,1 6,48 5,16 0,79 50,7 5,96 2,75 0,46 CT5 59,1 5,86 2,62 0,44 Terjadi kondisi ekstrim pada saat debit aliran tinggi di CT-4 dimana ketinggian air pada saluran dam parit mencapai maksimal. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi akan tetapi kondisi ini jarang terjadi. Curah hujan ekstrim ini menyebabkan dam parit penuh kemudian spilway penuh dan saluran irigasi tidak mampu menampung lagi. Efektivitas dam parit menurun pada kondisi ini hingga dapat mencapai nilai terendah. Kemampuan dam parit dalam mengurangi debit sungai sebatas kapasitas maksimum spilway dan saluran irigasi. Air dari saluran irigasi meluap ke areal pertanian maupun ke lahan – lahan disekitar dam parit. Apabila air yang telah meluap dari saluran irigasi kembali ke sungai tidak akan menambah debit sungai sehingga menyebabkan banjir karena debit puncak telah berlalu. Artinya meskipun air meluap pada saat curah hujan tinggi, dam parit masih berfungsi dalam mengurangi debit sungai dan melimpaskannya ke saluran irigasi. Selain itu air yang meluap dan masuk ke lahan disekitar dam parit dapat terinfiltrasi dan menjadi cadangan air bawah tanah.

5.3 Efektivitas Dam Parit dalam Penanggulangan Banjir

Salah satu penyebab banjir adalah adanya distribuasi curah hujan yang terjadi dalam waktu yang singkat dengan intensitas tinggi atau curah hujan dengan intensitas rendah tetapi dalam waktu yang lama. Ketika kapasitas infiltrasi maksimum dan tanah tidak mampu menampung lagi, maka air hujan akan menjadi aliran permukaan. Aliran 42 permukaan melimpas dari hulu ke hilir, dari sungai berorde 1 kemudian berkumpul di orde 3 hingga bermuara ke laut. Bila debit dari sungai orde 1 tinggi maka pada sungai orde 2 debit yang dihasilkan volumenya akan lebih besar lagi sehingga potensi banjir di daerah hilir besar. Teknologi dam parit dalam fungsinya sebagai pengendalian banjir diharapkan dapat mengurangi debit yang berada di sungai orde 1 dan 2 sehingga pada saat hujan dan terjadinya debit puncak, debit yang terkumpul di hilir orde 5 atau 6 berkurang dan diharapkan potensi banjir juga berkurang. Efektivitas dam parit pada DAS Citeko untuk mengetahui bahwa teknologi ini tepat guna untuk mengendalikan banjir. Efektivitas dam parit rendah pada saat debit aliran rendah dan akan semakin meningkat pada saat debit aliran tinggi. Adanya kenaikan debit air di sungai akan semakin menurunkan ratio antara debit yang keluar dari dam parit dengan debit yang masuk ke dam parit, sehingga meningkatkan efektivitas dam parit berdasarkan Tabel 8 dan Tabel 9. Berkurangnya debit yang keluar dari dam parit pada kondisi hujan saat terjadinya debit puncak diharapkan dapat mengurangi resiko banjir. Pengembangan teknologi dam parit sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam skala DAS. Pembuatan dam parit selama ini masih dilakukan di orde 1 dan 2, bila diterapkan di orde 3, 4 dan seterusnya maka diperlukan ukuran dan dimensi lebih besar daripada yang ada sekarang ini. Tabel 8. Efektivitas Dam Parit CT-4 Efektivitas CT-4 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Terendah 10,9 10,6 17,20 Tertinggi 18,4 23,6 23,89 43 Tabel 9. Efektivitas Dam Parit CT-5 Efektivitas CT-5 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Terendah 10,10 14,08 20,85 Tertinggi 19,10 23,56 28,81

5.3 Multifungsi Air Dam Parit