Failure Mode and Effect Analysis FMEA
15 model vertikal dengan delapan pintu. Loading ramp ini berfungsi tempat
penampungan, penumpukan dan tempat melakukan sortasi TBS. TBS yang ada dalam penampungan buah dimasukkan dalam lori rebusan, lori dibawa oleh
transfer carriage ke rail track dan didorong masuk ke rebusan oleh hydrolic Winch.
Lori memasuki tempat perebusan pada stasiun perebusan atau sterilisasi. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada suhu 135-150
°C dan tekanan 2,5-3,0 atm selama 90 menit. Proses perebusan ditujukan agar
memudahkan pelepasan brondolan, karena suhu yang tinggi selama perebusan mengakibatkan pektin terhidrolisa menjadi asam-asam pektin sehingga brondolan
mudah lepas.
Proses sterilisasi perebusan
Proses penebahan dengan menggunakan Mesin
bantinganthresher Tandan kosong
Buah sawit
Proses pengepresan CPO kotor
Biji sawit Serat
Proses penjernihan Pemecahan biji
Limbah padat Limbah cair
Pengolahan limbah
Pengolahan limbah
CPO jernih Hidrosiklon
Cangkang Palm kernel
Digunakan untuk bahan bakar boiler
Digunakan untuk pupuk tanaman di
lapangan Tandan buah
segar TBS Penimbangan dan
penampungan di loading ramp
Proses pengadukan digesting
Gambar 2.4 Proses pengolahan kelapa sawit Nababan 2009
16 Hal-hal yang mempengaruhi perebusan adalah pertama, tekanan dan waktu
perebusan yang terlalu tinggi atau lama akan menimbulkan warna minyak terlalu tua coklat dan tingkat losses minyak pada empty bunch akan naik. Kedua,
tekanan dan waktu perebusan yang kurang atau cepat akan menimbulkan buah kurang masak sehingga sebagian berondolan tidak lepas dari tandan, pelumatan
didalam digester tidak sempurna, oil losses pada saat pengepresan tinggi dan serabut basah akan menyebabkan pembakaran pada boiler tidak sempurna. Oleh
karena itu perlu memperhatikan komponen termometer dan monometer. Pada stasiun penebah, buah dituang dari lori rebusan ke automatic feeder
dengan menggunakan housting crane. Automatic feeder ini berfungsi untuk menampung serta mengatur pemasakan buah ke dalam alat penebah thresher
drum. TBS masuk ke dalam thresher dengan bantuan top distributing bunch conveyor. Buah yang masih melekat pada tandan akan lepas dan dipisahkan
dengan menggunakan prinsip bantingan. Alat penebah ini berupa drum yang terpasang secara horizontal dan berputar dengan kecepatan + 23 rpm. Akibat
perputaran drum, tandan bergerak ke atas searah dengan perputarannya. Kemudian tandan akan jatuh terbanting sehingga buah atau brondolan terlepas
dari tandannya. Brondolan yang keluar dari bagian bawah mesin akan ditampung oleh hard bunch recycling conveyor membawa empty bunch yang keluar dari
thresher 1 menuju ke empty bunch crusher untuk dihancurkan sebelum masuk ke thresher 2 sehingga memudahkan pemisahan lebih lanjut loose fruit yang masih
melekat pada bunches. Loose fruit yang berasal dari thresher 1 dan 2 kemudian diangkut oleh fruit conveyor menuju fruit elevator. Fruit conveyor terdiri dari
thresher 1 bottom fruit conveyor, thresher 2 bottom fruit conveyor, bottom cross fruit conveyor, dan main bottom fruit conveyor.
Empty bunch dari thresher 2 dibawa oleh empty bunch scraper conveyor ke- 1 ke mesin empty bunch press. Choping hasil dari empty bunch press dibawa
oleh empty bunch scraper conveyor ke-2, ke empty bunch hopper. Empty bunch hopper berfungsi untuk penampungan sementara empty bunch yang dibawa oleh
empty bunch conveyor sebelum dibawa ke enriched mulch locationcomposting area.