menggunakan persentase,
rasio dan
perbandingan jika
dimungkinkan. 2.
Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting. Bobot itu
mengindikasikan signifikansi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Peluang sering kali mendapat bobot yang
lebih tinggi dibandingkan ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama jika mereka sangat parah atau mengancam. Bobot
yang sesuai dapat ditentukan dengan cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak berhasil atau melalui diskusi untuk
mencapai konsensus kelompok. Jumlah total seluruh bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0
3. Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal
utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4= responnya sangat
bagus, 3= respon di atas rata-rata, 2= respon rata-rata dan 1= respon di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan
strategi perusahaan, sehingga peringkat tersebut berbeda antar perusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2 berbasis industri.
Penting untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima peringkat 1, 2, 3 atau 4.
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan
skor bobot. 5.
Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap peubah guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.
3.4.3 Matriks IE
Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut David 2009, matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil
evalusi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi dari sembilan sel, dimana tiap-tiap sel
merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan.
Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Matriks IE memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda yaitu : 1.
Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan sebagai grow dan built. Strategi-strategi yang cocok bagi
perusahaan adalah strategi intensif yaitu market penetration, market development dan product development. Atau strategi terintegrasi
yaitu backward integration, forward integration dan horizontal integration.
2. Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik
dikendalikan dengan strategi hold dan maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi market penetration dan product
penetration. 3.
Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi harvest atau divestiture.
3.4.4 Matriks SWOT
Menurut Rangkuti 1997, matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Bentuk matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Matriks SWOT
Internal Eksternal
Strenghts S
Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal
Weaknesess W
Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal
Opportunities O
Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Threats T
Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber: Rangkuti 1997
Menurut Rangkuti 1997, matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu:
1. Strategi Strenghts Opportunities SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2.
Strategi Weaknesses Opportunities WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 3.
Strategi Strenghts Threats ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman. 4.
Strategi Weaknesses Threats WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Menurut David 2009, terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT, yaitu:
1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat
hasilnya pada sel strategi SO. 6.
Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat
hasilnya pada sel strategi ST. 8.
Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi WT.