koordinator pelaksana, konsumen Rumah Makan Bebek Gendut Bogor dan ahli pemasaran. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
bersifat non-probability sampling, yaitu pengambilan sampel secara tidak acak melalui teknik purposive sampling yaitu penarikan sampel
yang dilakukan berdasarkan tujuan tertentu dari peneliti. Pemilihan dilakukan dengan alasan dapat mewakili perusahaan dan memiliki
wewenang serta pengetahuan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang relevan dengan penelitian seperti buku, skripsi, internet, data Rumah Makan Bebek Gendut Bogor,
Badan Pusat Statistik BPS Kota Bogor dan Dinas Pariwisata Kota Bogor.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh mengenai penelitian diolah dan dianalisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan matriks IFE dan EFE untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Hasil analisis dari matriks IFE dan EFE kemudian diolah
dengan menggunakan matriks IE dan SWOT untuk mendapatkan formulasi strategi pemasaran. Metode AHP digunakan untuk mereduksi formulasi
strategi pemasaran yang didapatkan dari matriks IE dan SWOT sehingga didapatkan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh Rumah
Makan Bebek Gendut Bogor. Software Microsoft Excel 2007 dan Expert Choice 2000 digunakan
dalam penelitian ini untuk membantu dan mempermudah perhitungan. Menurut Marimin dan Magfiroh 2011, Expert Choice 2000 merupakan
salah satu software AHP yang memiliki kelebihan memiliki tampilan antarmuka yang lebih menarik, mampu untuk mengintegrasikan pendapat
pakar dan tidak membatasi level dari struktur hierarki.
3.4.1 Matriks IFE
Menurut David 2009, matriks IFE Tabel 5 digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
area fungsional
bisnis dan
juga memberikan
dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area tersebut.
Tabel 5. Matriks IFE
Faktor-faktor Internal Utama Bobot
Peringkat Skor Bobot
A. Kekuatan
- -
Dst B.
Kelemahan -
- Dst
Total
Sumber: David 2009 Matriks IFE dapat dikembangkan dengan lima langkah, yaitu:
1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang
disebutkan dalam proses audit internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk kekuatan maupun kelemahan organisasi.
Daftar terlebih dahulu kekuatannya, kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan persentase, rasio dan
angka-angka perbandingan. 2.
Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 tidak penting, sampai 1,0 semua penting. Bobot yang diberikan
pada suatu faktor tertentu menandakan signifikansi relatif faktor tersebut bagi keberhasilan industri perusahaan. Terlepas dari apakah
faktor utama itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor- faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap
kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk
mengindikasi apakah faktor tersebut sangat lemah peringkat = 1, lemah peringkat = 2, kuat peringkat = 3, atau sangat kuat
peringkat = 4. Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2.
Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah 2 berbasis industri.