Gambar 14 Analisis dan rekomendasi skema pengelolaan dan pengembangan PLTAL Memberikan Dana Finansial
Pihak Pemberi Dana
Pihak Masyarakat
Membentuk Tim Pengelola PLTAL
Pengelolaan dan Perawatan PLTAL oleh Tim
Pengembangan PLTAL Berkelanjutan secara Mandiri
WTP iuran
Pihak Perijinan
Memberikan Izin Proyek
Pihak Pengembang
Membangun PLTAL
Operasional PLTAL
Pengecekan dan Evaluasi Operasi Pembangkit
Penyesuaian Kapasitas sesuai Rencana Pengembangan
Melatih Masyarakat dalam Mengoperasikan Pembangkit
Penyerahan PLTAL kepada Masyarakat
Mendapatkan Izin Pembangunan
Survei Lapang
Pihak Peneliti
Melakukan Penelitian
Tim Dilatih untuk Mengoperasikan Pembangkit
Pendampingan dalam Mengembangankan PLTAL
6.3.1 Pihak Peneliti
Pihak peneliti adalah stakeholder yang melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan metode-metode ilmiah.
Penelitian merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis dan logis dengan tujuan untuk mendapatkan penemuan, pembuktian,
dan pengembangan. Hasil data yang diperoleh dari kegiatan penelitian dapat digunakan untuk memperjelas suatu informasi yang tidak diketahui sebelumnya
dan kemudian menjadi tahu, meminimalkan atau menghilangkan kemungkinan masalah yang dapat timbul, dan mengupayakan kemungkinan masalah tersebut
tidak terjadi.
Peran pihak peneliti berdasarkan skema di atas adalah melakukan penelitian mengenai hal-hal yang dibutuhkan sebagai informasi dasar untuk membangun
PLTAL. Jenis penelitian yang dibutuhkan antara lain informasi mengenai arus laut di Selat Nusa Penida dan teknologi pembangkit listrik yang akan digunakan. Hasil
data penelitian tersebut dapat dijadikan acuan dasar dalam pemanfaatan energi arus laut sebagai pembangkit listrik. Pihak peneliti yang berperan disini adalah
Lembaga Puslitbang Geologi Kelautan P3GL, Lembaga Puslitbang Teknologi Ketenagalistrikan
Energi Baru
Terbarukan dan
Konservasi Energi
P3TKEBTKE, Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT, dan Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral.
6.3.2 Pihak Perijinan
Pihak perijinan adalah stakeholder yang memberikan izin berdasarkan ketentuan hukum dan berperan sebagai penghubung antara pemerintah
administrasi dengan masyarakat. Perijinan merupakan persetujuan dari pihak yang memiliki wewenang dalam rangka menjaga keseimbangan kepentingan antara
masyarakat dengan lingkungannya dan kepentingan individu yang ingin melakukan aktivitas tertentu. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengendalian
dan pengawasan demi mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas tersebut terhadap kepentingan umum.
Peran pihak perijinan dalam penelitian ini adalah memberikan izin proyek dalam membangunan PLTAL di Nusa Penida. Pihak perijinan yang telah
memberikan ijin pembangunan PLTAL ini terdiri dari Perangkat Daerah
Kabupaten Klungkung yaitu Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Pekerjaan Umum PU, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Bupati
Kabupaten Klungkung, Kepala Kecamatan Nusa Penida, Kepala Desa Toyopakeh, dan Pemangku Adat.
6.3.3 Pihak Pemberi Dana
Pihak pemberi dana adalah stakeholder baik dalam bentuk perorangan, kelompok, ataupun lembaga yang memberikan dana berupa uang untuk
keberlangsungan suatu aktivitas tertentu. Pihak pemberi dana yang memberikan bantuan dana hibah sebesar 1.946 miliar untuk pembangunan PLTAL di Nusa
Penida yaitu lembaga CSR dari Bank Mandiri. Inovasi PLTAL telah menjadi program percontohan pengembangan energi terbarukan, sesuai dengan salah satu
pilar utama CSR Bank Mandiri yaitu melakukan penyediaan fasilitas ramah lingkungan dalam bentuk pengembangan energi terbarukan.
6.3.4 Pihak Pengembang
Pihak pengembang adalah stakeholder yang berperan langsung dalam pembangunan sebuah proyek, pihak tersebut merupakan pemilik, perancang, dan
pembangun proyek. Pihak pengembang yang berada dalam skema di atas adalah PT.T-Files karena perusahaan inilah yang melakukan pembangunan PLTAL.
Berdasarkan pegamatan, terdapat beberapa tahap yang telah dilakukan oleh PT.T-Files sebelum melakukan pembangunan PLTAL di Nusa Penida yaitu
melakukan survei lapang dan penelitian, mendapatkan izin pembangunan, membangun PLTAL, dan sekarang perusahaan tersebut telah berhasil
mengoperasionalkan PLTAL di Selat Nusa Penida. 1. Survei Lapang
Tujuan pelaksanaan survei lapang adalah untuk memperoleh fakta dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah lingkungan,
ekologis, pemukiman penduduk, keberadaan sarana dan infrastruktur, kelembagaan, dan aktivitas ekonomi penduduk. Data dan informasi tersebut
berguna dalam mengidentifikasi kondisi, permasalahan, serta isu perencanaan pembangunan PLTAL. Survei lapang ini dilakukan sebagai langkah awal untuk
melakukan penelitian, perencanaan, dan penyusunan strategi pembangunan PLTAL.
2. Mendapatkan Izin Pembangunan Demi keamanan dan kelancaran proses pembangunan suatu proyek
diperlukan surat-surat perizinan sebagai salah satu aspek hukum yang harus dipenuhi, karena keberlangsungan suatu proyek dipengaruhi oleh keberadaan
unsur legalitas dari pembangunan proyek tersebut. Proyek yang memiliki legalitas akan memperoleh perlindungan hukum sehingga dapat terhindar dari
permasalahan seperti penutupan, penertiban atau pembongkaran. Pembangunan PLTAL di Nusa Penida telah mendapatkan perijinan dari
beberapa perangkat daerah. Bagian-bagian perangkat daerah yang telah memberikan izin dapat dilihat pada penjelasan pihak perijinan. Selain melakukan
perijinan administrasi kepada perangkat daerah, perijinan kepada pemangku adat dilakukan dengan cara mengikuti beberapa proses ritual upacara adat, gambar
proses upacara dapat dilihat pada Lampiran 5. Setelah mendapatkan perijinan maka pembangunan PLTAL dapat dilakukan.
3. Membangun PLTAL Pembangunan PLTAL telah melewati beberapa kali pengulangan dan
perubahan desain. Berawal dengan desain turbin yang dipasang dilaut lepas menggunakan pelampung bouyance, sedangkan inverter dan generator berada di
atas permukaan air. Desain terakhir adalah desain turbin yang dipasang disamping Dermaga Toyopakeh. Kerangka PLTAL tersebut didalamnya terpasang turbin
yang posisinya berada dibawah permukaan laut, dan generator beserta inverter berada di atas Dermaga Toyopakeh. Gambar pemasangan PLTAL dapat dilihat
pada Lampiran 5. 4. Operasional PLTAL
Arus laut yang memiliki energi kinetik menggerakkan turbin hingga berputar secara terus menerus. Energi kinetik yang berasal dari arus laut tersebut
kemudian akan menghasilkan energi putar yang menggerakkan generator hingga menjadi energi listrik. Kabel-kabel yang mengaliri listrik dari generator ditanam
disisi-sisi dermaga dan bangunan penahan ombak. PLTAL dengan desain terakhir tersebut telah mampu menyalakan lampu sebanyak 25 lampu jalan. Lampu akan