Pasang Surut Laut Energi Laut

mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, maka salah satu tujuan pengelolaan energi adalah terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan serta terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Selain itu, pada Perpres No.5 Tahun 2006 tentang KEN memiliki empat kebijakan utama yang salah satunya adalah pelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan. KEN memiliki sasaran mewujudkan energi primer mix atau bauran energi yang optimal pada tahun 2025, salah satu sasarannya adalah mengoptimalkan EBT lainnya menjadi lebih dari 5 persen. Pada UU No.30 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 6 menyebutkan bahwa sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut. Sesuai dengan UU No.17 Tahun 2007 tentang RPJPN, hasil atau pendapatan yang diperoleh dari kelompok sumber daya alam diarahkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah memperkuat pendanaan dalam pencarian sumber-sumber energi alternatif yang menjadi jembatan dari energi fosil ke energi yang terbarukan, termasuk di dalamnya tertera energi arus laut. Pegembangan energi arus laut sebagai energi alternatif yang sedang dikembangkan saat ini adalah PLTAL yang terletak di Selat Nusa Penida. Salah satu perusahaan swasta yang telah melakukan proyek percontohan turbin PLTAL tersebut adalah PT.T-Files Indonesia. Keberadaan PLTAL ini mampu menjadi sumber alternatif pemasok listrik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Selat Nusa Penida khususnya masyarakat Desa Toyopakeh. Penelitian ini akan mengidentifikasi manfaat-manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat Desa Toyopakeh dari penerangan PLTAL. Apabila masyarakat telah merasakan manfaat maka diperlukan penelitian mengestimasi nilai willingness to pay WTP. Hal ini dilakukan untuk mengetahui preferensi dan respon masyarakat Desa Toyopakeh terhadap pengelolaan PLTAL, dan seberapa besar kesediaan masyarakat Desa Toyopakeh untuk membayar pengelolaan PLTAL supaya penerangan yang dihasilkan dapat terus dirasakan.