∑ ∑
Sementara formula nilai rataan WTP untuk metode Kaplan-Meir-Turnbull: ∑
Perhitungan rataan WTP dengan metode Spearman-Karber SK secara prinsip sama dengan metode K-M-T, yakni menggunakan respon jawab
an “ya” terhadap bid yang ditawarkan. Formula menghitung WTP dengan metode SK adalah:
∑ Setelah didapatkan dugaan nilai rataan WTP maka pendugaan total WTP
dapat dihasilkan. Total WTP adalah dugaan rataan WTP dikalikan dengan jumlah kepala keluarga KK, rumus total WTP yaitu:
dimana: TWTP = Total WTP Rp
EWTP = Dugaan rataan WTP Rp
4.5.3 Analisis Skema Pengelolaan dan Pengembangan PLTAL Nusa Penida
Menganalisis skema pengelolaan dan pengembangan PLTAL Nusa Penida dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Menganalisis skema pengelolaan
dan pengembangan ini dilakukan agar PLTAL Nusa Penida dapat dikelola dengan baik dan digunakan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa Toyopakeh. Data
yang digunakan untuk menganalisis skema ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berasal dari hasil wawancara terhadap pihak PT.T-Files, tokoh
masyarakat Desa Toyopakeh, dan beberapa pihak pemerintahan seperti P3GL dan P3TKEBTKE. Sedangkan data sekunder berasal dari artikel dan laporan mengenai
PLTAL Nusa Penida. Data yang telah dikumpulkan akan disusun dalam bentuk skema yang menggambarkan alur dan keterkaitan pihak-pihak yang terlibat
beserta perannya dalam pembangunan PLTAL. Pada skema pengelolaan dan pengembangan terdapat pula rekomendasi untuk keberlanjutan PLTAL di Selat
Nusa Penida.
V GAMBARAN UMUM
5.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Pulau Nusa Penida merupakan pulau yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali. Secara geografis pulau tersebut berbatasan dengan Selat Badung di sebelah
utara dan barat, Selat Lombok di sebelah timur, dan Samudera Indonesia di sebelah selatan. Terdapat pulau-pulau kecil yang berada di dekat Pulau Nusa
Penida yaitu Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan. Daerah kepulauan ini adalah bagian dari wilayah Kecamatan Nusa Penida, yang
merupakan kecamatan terluas dari tiga kecamatan lainnya di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Klungkung, secara administrasi Kecamatan Nusa Penida terdiri dari enam belas desa dan 79 banjar desa dengan 37 desa adat. Empat belas desa dari enam belas
desa tersebut berada di Pulau Nusa Penida. Salah satu desa yang terletak di Pulau Nusa Penida adalah Desa Toyopakeh, desa terkecil yang berada di pulau tersebut.
Gambar 3 Peta Pulau Nusa Penida
Desa Toyopakeh yang memiliki luas wilayah 4.7 kilometer persegi merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata
Kabupaten Klungkung. Terdapat cruiser besar yang datang ke perairan Selat Toyopakeh, cruiser itu akan merapat ke pontoon yang bernama Quicksilver
dengan membawa turis rata-rata 200 orang perhari. Desa Toyopakeh memiliki delapan artshop yang setiap harinya dikunjungi oleh para turis yang datang
menggunakan jukung dari pontoon Quicksilver. Karakteristik pantai Desa Toyopakeh adalah pantai berpasir yang terdiri dari
pasir kasar dan berwarna putih kekuningan tersusun dari rombakan terumbu karang dan pecahan cangkang binatang laut. Bentuk kawasan pantai ini landai
dengan sudut antara dua derajat hingga tiga derajat sehingga dimanfaatkan masyarakat sebagai kawasan pemukiman dan budidaya rumput laut. Pemukiman
masyarakat sebagian besar dibangun dengan menggunakan batubata berwarna putih dari material dasar dolomit. Hampir di sepanjang perbatasan pantai di
daerah Toyopakeh dibangun penahan gelombang setinggi dua meter sejajar dengan garis pantai. Bangunan penahan gelombang dibuat untuk menangkal
abrasi serta melindungi kawasan pemukiman dan jalan raya di sepanjang Desa Toyopakeh.
Selat Nusa Penida, selat yang berada di dekat Desa Toyopakeh memiliki karakteristik curam dan dalam. Arus yang berada pada selat tersebut merupakan
arus yang kuat sehingga dapat menggerus beragam material yang tumbuh pada dasar laut. Hal tersebut mengakibatkan terumbu karang yang tumbuh di dalam
Selat Nusa Penida tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Beberapa jenis terumbu karang yang dapat dikenali adalah Pectinia lactuca, Acropora
pulchra, Pseudosiderastrea tayami, dan jenis lainnya. Berdasarkan data administrasi, jumlah penduduk yang berada di desa ini
berjumlah 905 jiwa dan terbagi menjadi 200 kepala keluarga. Desa ini merupakan satu-satunya desa dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Terdapat enam pamong desa yang menangani pemerintahan Desa Toyopakeh. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung tahun 2014, sarana dan
prasarana yang disediakan di Desa Toyopakeh yaitu tempat peribadahan berupa masjid dan pura, terdapat dua bangunan sekolah berupa bangunan Sekolah Dasar