ekonomi masyarakat, dan sering dijadikan sebagai pilihan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu, apabila
partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan, maka penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat adalah merupakan suatu
syarat pokok Daryanto, 2004. Adanya kelembagaan dalam pengelolaan suatu objek wisata dapat
menjadikan objek wisata tersebut terus berkembang dan berkelanjutan. Selain itu dengan pengelolaan yang baik menjadikan objek wisata memiliki nilai ekonomi
yang lebih baik. Hal itu berdampak pada beberapa aspek pendukung seperti sosial dan lingkungan menjadi lebih lestari dan terjaga keberadaannya. Kelembagaan
yang bersifat dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan objek wisata menjadikan suatu kebutuhan dalam pengelolaan objek wisata.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian untuk menilai persepsi dari multi stakeholder terhadap kondisi kegiatan wisata dan sumberdaya alam saat ini, mengukur dampak ekonomi dari
kegiatan wisata terhadap pendapatan masyarakat lokal, dan mengidentifikasi tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder telah banyak dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penelitian terdahulu
No Nama
Judul Hasil Penelitian
1 Wijayanti
2009 Analisis Ekonomi dan
Kebijakan Pengelolaan Wisata Alam berbasis
Masyarakat Lokal di Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta
1. Dampak ekonomi dari pengeluaran wisatawan
lebih tanggi di P. Untung Jawa dibandingkan di P. Pramuka
2. Multiplier Income di P. Untung Jawa:
-Lokal Income Multiplier : 1,85 -Ratio Income Multiplier tipe 1 : 1,47
-Ratio Income Multiplier tipe 2 : 1,94 3.
Multiplier Income di P. Pramuka: -Lokal Income Multiplier : 1,16
-Ratio Income Multiplier tipe 1 : 1,40 -Ratio Income Multiplier tipe 2 : 1,78
4. Nilai manfaat jasa lingkungan:
-P. Untung Jawa = Rp 719,3 milyartahun -P. Pramuka = Rp 23,1 milyartahun
5. Stakeholder primer di P. Untung Jawa adalah
Bappekab, Sudin Pariwisata, Sudin UKM dan Koperasi
6. Stakeholder
primer di P. Pramuka adalah Bappekab, Sudin Pariwisata, Sudin UKM dan
Koperasi, TNLKS dan LSM
No Nama
Judul Hasil Penelitian
2 Leri
2011 Dampak Pengeluaran
Wisatawan terhadap Perkembangan Sektor
Ekonomi di Provinsi Bali 1.
Koefisien output multiplier tipe I tertinggi adalah sektor peternakan dan hasil-hasilnya
dengan koefisien 1,958. 2.
Koefisien output multiplier tipe II yang
memiliki koefisien tertinggi adalah sektor peternakan dan perikanan sebesar 2,599.
3. Koefisien
income multiplier tipe I yang tertinggi adalah sektor industri makanan dan
tembakau yaitu 1,874 4.
Koefisien income multiplier tipe II yang
tertinggi adalah sektor jasa sosial dan kemasyarakatan yaitu 2,392
5. Dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan
konsumsi wisatawan sebanyak 15 persen akan mampu meningkatkan pertumbuhan output
perekonomian Bali sebesar 6,07 persen 6.
Dampak yang ditimbulkan akibat penurunan konsumsi wisatawan sebanyak 10 persen akan
menurunkan pertumbuhan output pariwisata Bali secara keseluruhan sebesar 4,05 persen.
3 Rajasenan
et al
2012 Aspek-aspek Sosial-
Ekonomi Masyarakat Setempat pada
Pengembangan Ekowisata di Kerala
1. Ekowisata telah membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah ekowisata 2.
Diperlukan kebijakan yang mendukung berkembangnya daerah ekowisata di Kerala
sehingga memungkinkan ekowisata Kerala sebagai tujuan wisata penting dalam peta
pariwisata dunia
4 Daryanto
2004 Penguatan Kelembagaan
Sosial Ekonomi Masyarakat sebagai
Modal Sosial Pembangunan
1. Pengembangan kelembagaan pranata sosial
ekonomi baik itu yang bersifat formal maupun informal
mutlak dilaksanakan
untuk mendukung pemenuhan modal sosial dalam
pembangunan 2.
Perlu dilakukan upaya selalu memperkuat
kelembagaan sosial ekonomi masyarakat sebagai modal sosial dalam pembangunan,
dimana untuk menciptakan hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
- Perbaikan struktur dan fungsi kelembagaan
masyarakat -
Pemanfaatan informasi dan teknologi yang berimbang
- Peningkatan
program-program pendidikan dan pelatihan secara berkelompok
- Meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana aktifitas kelembagaan
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu, yaitu penelitian ini selain melihat dampak ekonomi juga melihat tingkat pengaruh
dan kepentingan dari stakeholder di dalam pengelolaan objek wisata. Tingkat pengaruh dan kepentingan perlu dikaji untuk melihat apakah wisata Pantai
Gondoriah sudah dikelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan dampak ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya alam Pantai
Gondoriah.