Kerangka Pemikiran Operasional Dampak Ekonomi dan Analisis Stakeholder Wisata Pantai Gondoriah Sumatera Barat

4.3 Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh responden pada penelitian ini dilakukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tujuan-tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling. Hal ini disebabkan karena setiap anggota populasi tidak diberikan peluang atau kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Responden dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dari responden pengunjung dapat dilihat berdasarkan tipe keluarga, cara kedatangan dan daerah asal pengunjung. Kriteria untuk responden unit usaha yaitu berdasarkan keterwakilan dari jenis usaha yang terdapat di sekitar lokasi wisata seperti kios makanan, pedagang asongan, dan jenis unit usaha lain. Pengambilan contoh responden tenaga kerja berdasarkan keterwakilan dari masing-masing jenis unit usaha. Sementara itu, pertimbangan kriteria untuk masyarakat adalah masyarakat lokal yang merasakan langsung aktifitas kegiatan wisata. Responden key person dipilih dari instansi yang dianggap memiliki informasi penting terkait penelitian.

4.4 Metode Pengolahan Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Metode analisis data dalam penelitian disajikan dalam bentuk matrik. Matriks metode analisis data dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Alat analisis dan kebutuhan data untuk penelitian No. Tujuan Penelitian Alat Analisis Variabel yang akan diukur Jenis Sumber 1 Mengkaji persepsi multi stakeholder terhadap kondisi kegiatan wisata dan sumberdaya alam saat ini di objek wisata pantai Gondoriah Analisis Deskriptif - Kondisi fasilitas - Kondisi akses menuju dan dalam lokasi - Kondisi sosial - Kondisi lingkungan Primer Multi stakeholder objek wisata pantai Gondoriah 2 Menganalisa dampak kegiatan objek wisata terhadap perekonomian masyarakat sekitar Multiplier Effect Deskriptif - pengeluaran pengunjung - pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja dan unit usaha Primer Multi stakeholder objek wisata pantai Gondoriah 3 Mengidentifikasi tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder dalam mengelola objek wisata Pantai Gondoriah Analisis stakeholder - peran masing- masing stakeholder - tingkat pengaruh dan kepentingan masing-masing stakeholder Primer Stakeholder yang terkait

4.5 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, multiplier effect serta analisis stakeholder.

4.5.1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi persepsi multi stakeholder terhadap kondisi kegiatan wisata dan sumberdaya alam saat ini di wisata pantai Gondoriah. Identifikasi perlu dilakukan agar informasi dapat dijadikan acuan atau rekomendasi dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Gondoriah agar dapat lebih baik dan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki. Persepsi multi stakeholder terhadap kondisi kegiatan wisata saat ini dilihat dari kondisi fasilitas wisata, kondisi sosial dan aksesbilitas. Sedangkan untuk kondisi sumberdaya alam saat ini dinilai dari kebersihan, kualitas udara, kondisi pantai, dan panorama alam. Persepsi dapat diukur dengan menggunakan skala likert mulai dari skala terendah dengan nilai 0, sangat buruk deberi nilai 1, buruk diberi nilai 2, sedang diberi nilai 3, baik diberi nilai 4, dan sangat baik diberi nilai 5 Riduwan, 2007. Tabel 4. Persepsi multi stakeholder No. Keterangan Alat Analisis Data Jenis Penilaian 1 Persepsi fasilitas dan aksesbilitas Deskriptif Data penilaian pengunjung, unit usaha dan tenaga kerja Primer Sangat baik = 5 Baik = 4 Sedang = 3 Buruk = 2 Sangat buruk = 1 Tidak tersedia = 0 2 Persepsi Kondisi Sosial Deskriptif Data penilaian pengunjung, unit usaha dan tenaga kerja Primer Sangat baik = 5 Baik = 4 Sedang = 3 Buruk = 2 Sangat buruk = 1 3 Persepsi Kondisi sumberdaya alam Deskriptif Data penilaian pengunjung, unit usaha, tenaga kerja, key person dan masyarakat lokal Primer Sangat baik = 5 Baik = 4 Sedang = 3 Buruk = 2 Sangat buruk = 1 Indikator persepsi multi stakeholder terhadap fasilitas: Sangat baik = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata yang terdapat pada objek wisata Pantai Gondoriah telah tersedia dengan lokasi yang strategis dan tidak terdapat kerusakan. Baik = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata telah tersedia dengan lokasi yang strategis dan terdapat sedikit kerusakan. Sedang = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata telah tersedia dengan lokasi yang sulit dijangkau dan terdapat sedikit kerusakan. Buruk = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata tersedia dalam jumlah yang terbatas, lokasi yang sulit dijangkau dan terdapat kerusakan. Sangat buruk = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata tersedia dalam jumlah yang terbatas, lokasi sulit dijangkau, dan fasilitas tidak dapat digunakan lagi Tidak tersedia = Fasilitas mushola, toilet, tempat sampah, warung makan, kios cenderamata yang terdapat pada objek wisata Pantai Gondoriah tidak tersedia. Analisis awal yang dilakukan adalah mendeskriptifkan data yang diperoleh dengan mempresentasikan hasil tersebut dan diinterpretasikan.

4.5.2 Multiplier Effect

Menurut Marine Ecotourism for Atlantic Area META, 2001, analisis terhadap dampak ekonomi kegiatan wisata akan dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata. Kelompok pertama adalah unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: 1 proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, 2 proporsi antara kesempatan kerja yang dapat dicipakan oleh unit usaha tersebut full time, par time, seasonal, 3 proporsi dari perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor dan pajak, 4 tipe dan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan, apakah berasal dari luar atau dalam wilayah dan 5 rencana investasi ke depan. Sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh perkiraan dampak langsung dari pengeluaran pengunjung terhadap masyarakat lokal, perkiraan biaya sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh pengunjung, serta estimasi mengenai rencana investasi ke depan. Kelompok kedua adalah jasa tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah 1 jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata, 2 jumlah jam kerja dan tingkat upah, 3 proporsi dari pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di luar wilayah, 4 kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha saat ini, 5 pelatihan atau kursus yang pernah diikuti. Dari data tersebut diperoleh estimasi mengenai efek tidak langsung dari pengeluaran pengunjung. Keseluruhan dari informasi responden maka akan diperoleh informasi mengenai pengeluaran pengunjung, serta aliran uang sejumlah dana yang memberikan manfaat langsung, manfaat tidak langsung, dan manfaat induced. Data tersebut didapatkan melalui wawancara dengan unit usaha dan tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Unit usaha dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan skala usaha yang dimiliki yaitu unit usaha skala besar, skala menengah dan skala kecil. Setiap skala unit usaha dan tenaga kerja diambil contoh