Karakteristik Botani Tanaman Katuk Manfaat Tanaman Katuk

8 Gambar 1 Hubungan hormon yang mengontrol fungsi testikuler Despopoulos dan Silbernagl 2003 Menurut Sagi 1994, secara garis besar aktifitas testes dalam kaitannya dengan spermatogenesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain temperatur tubuh, lokasi testes dan kontrol hipofisis. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah rangsang psikis, dan perubahan- perubahan lingkungan seperti temperatur lingkungan, makanan, zat-zat kimia tertentu, dan kontak-kontak sosial.

2.3 Karakteristik Botani Tanaman Katuk

Tanaman katuk termasuk divisi Spermatophyta, kelas Dicotyledoneae, Bangsa Euphorbiales, Suku Euphorbiaceae, Marga Sauropus, Jenis Sauropus androgynus L. Merr. . Namanya beragam di berbagai daerah seperti Simani di Minangkabau, Cekop manis di Melayu, Katuk di Sunda, Katu di Jawa Tengah, dan Karekur di Madura. Habitus berupa perdu setinggi 2.5-5 m, batang tegak, 9 bulat, dan berwarna hijau. Batang berkayu, tegak, saat masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna coklat kehijauan. Daun berupa daun majemuk, berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan pangkal tumpul, jumlah daun per cabang berkisar antara 11-12 helai. Daunnya mempunyai pertulangan menyirip, bertangkai pendek, dan berwarna hijau keputihan pada bagian atas, hijau terang pada bagian bawah dan kadang-kadang terlihat ada bercak keputih-putihan Tanaman ini tumbuh baik pada daerah denngan ketinggian 1300 meter di bawah permukaan laut dan di daerah yang terbuka tetapi tidak langsung terkena sinar matahari BPOM RI 2008. Gambar 2 Daun katuk

2.4 Manfaat Tanaman Katuk

Tanaman katuk telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman sayuran, tanaman pagar, dan tanaman obat. Daunnya digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ASI. Daun katuk juga dapat dipakai sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah, frekuensi dan amplitude denyut jantung, meningkatkan kontraksi usus dan uterus. Selain itu, daun katuk juga digunakan untuk pewarna makanan dan menurunkan demam. Jus daun katuk dapat digunakan untuk menyembuhan penyakit mata dan pelangsing tubuh pada manusia Rukmana dan Indra 2003. 10 Daun dan akar katuk sering digunakan sebagai obat luar untuk mengobati borok, bisul, koreng, demam, darah kotor, dan frambusia. Zat yang berfungsi sebagai antikuman pada daun katuk diduga adalah tanin dan flavonoid. Tanin bersifat racun terhadap mikroba. Mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut, yaitu berdasarkan sifat astrigensinya dapat menghambat enzim tertentu; berreaksi terhadap membran; dan pembentukan kompleks tanin dengan ion logam. Selain itu, dalam daun katuk juga terdapat senyawa alkaloid yang juga bersifat antiprotozoa dan antikuman Santoso et al. 2002. Penelitian terhadap aspek fisiologis dan farmakologis terhadap berbagai hewan coba telah banyak dilakukan. Suprayogi 2000 melaporkan bahwa pemberian secara oral sediaan daun katuk kering giling 7.74 ghari pada domba laktasi selama 35 hari mampu meningkatkan produksi susu sebesar 7.75, lebih besar dibandingkan sediaan ekstrak alkohol daun katuk 1.89 ghari yaitu hanya 0.89 dibandingkan kontrol. Peningkatan produksi susu ini diduga karena senyawa aktif daun katuk yang mampu meningkatkan populasi dan aktifitas sintesis sel-sel kelenjar ambing. Sementara itu di saat yang sama senyawa aktif daun katuk juga mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi di dalam darah yang berperan dalam produksi susu. Suprayogi et al. 2009 menyatakan terjadi peningkatan produksi air susu pada pemberian fraksi heksan non-polar sedangkan terjadi penurunan bobot badan pada pemberian fraksi etilasetat, fraksi air, dan fraksi etanol polar dan semipolar pada tikus. Manfaat katuk pada unggas juga telah diteliti oleh Subekti 2007 yang mengemukakan terjadi peningkatan sistem reproduksi yang ditandai dengan peningkatan organ reproduksi, percepatan umur dewasa kelamin, peningkatan fertilitas, dan daya tetas pada puyuh baik pada pemberian ransum dengan 9 ekstrak daun katuk maupun tepung daun katuk. Santoso et al. 2002 menemukan bahwa pemberian masing-masing ekstrak daun katuk EDK-air panas, EDK- etanol, EDK-metanol pada ayam petelur umur 40 minggu mampu meningkatkan mutu telur seperti meningkatkan haugh unit HU, tebal kerabang dan warna kuning telur, menurunkan jumlah mikroba dalam feses seperti Staphylococcus sp., Salmonella sp., Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Escherichia coli. Produksi dan kadar nitrogen feses juga mengalami penurunan. 11

2.5 Kandungan Nutrisi dan Senyawa Aktif Daun Katuk