Kandungan Nutrisi dan Senyawa Aktif Daun Katuk

11

2.5 Kandungan Nutrisi dan Senyawa Aktif Daun Katuk

Katuk banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat yaitu protein, lemak, kalsium, fosfat, besi, steroid, flavonoid, polifenol Agusta et al. 1997, vitamin A, B, C 244 mg100 mg, dan E 4.16 yang baik bagi fungsi reproduksi Agusta et al . 1997; Subekti 2007. Hasil penelitian Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia menunjukkan bahwa tanaman katuk mengandung beberapa golongan senyawa kimia, antara lain alkaloid, protein, lemak, vitamin, mineral, saponin, flavonoid, dan tanin Rukmana dan Indra 2003. Katuk mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, serta kelompok fitosterol yang lebih banyak dibandingkan jenis sayuran lainnya sehingga dapat dijadikan sumber fitosterol yaitu sebesar 2.14 yang terdiri atas stigmasterol, sitosterol, dan fukosterol Subekti 2007. Suprayogi 2000 menemukan 7 kandungan utama daun katuk yang dapat mempengaruhi fisiologis tubuh yaitu 5 senyawa asam lemak tak jenuh octadecanoic acids, 9-eicosyne, 5,8,11-heptadecatrienoic acid methyl ester, 9,12,15-octadecatrienoic acid ethyl ester , dan 11,14,17-eicosatrienoic acid methyl ester , 17-ketosteroid androstan-17-one,3-ethyl-3-hydroxy-5 alpha, dan 3,4- dimethyl-2-oxocyclopent-3-enylacetic acid . Senyawa-senyawa tersebut mampu memodulasi hormon-hormon laktogenesis dan laktasi pada betina, serta sebagai eksogenous asam asetat dari saluran pencernaan dan terlibat dalam metabolisme seluler melalui siklus Krebs. Penelitian yang dilakukan Subekti 2007 dengan menggunakan gas chromatography and mas spectrometers GCMS menemukan beberapa golongan senyawa kimia dalam ekstrak daun katuk dengan etanol 70 yaitu 5 senyawa asam lemak, klorofil phytol, tokoferol vitamin E, stigmasterol, sitosterol, dan fukosterol. Wang dan Lee 1997 menemukan senyawa flavonol yaitu 3-O- -D- glucosyl-7-O- α-L-rhamnosyl-kaemferol, 3-O- -D-glucosyl-1→6- -D-glucosyl- kaemferol, dan 3-O- -D-glucosyl- 1→6- -D-glucosyl-7-O-α-L-rhamnosyl- kaemferol yang mudah dipisahkan dengan pelarut polar etanol. Hal ini diperkuat oleh Zuhra et al. 2008 yang juga menemukan adanya senyawa flavonoid jenis flavonon dalam ekstrak daun katuk. 12

2.6 Mekanisme Senyawa Aktif Daun Katuk terhadap Fungsi Reproduksi