Konsentrat 8
22.500 28.350.000
Total Biaya
Hijauan 92
18.300 11.160.000
konsentrat 46
138.150 85.320.000
Total Biaya Pakan 138
156.450 96.480.000
Sumber : Jaji’s Farm 2011
b
Biaya Vaksin dan Vitamin
Pemberian vaksin dan vitamin untuk peternakan kelinci pada kondisi pengembangan adalah sebesar Rp. 900.000,- untuk indukan di tahun pertama.
Kemudian dilakukan pemberian vaksin dan vitamin untuk enam bulan berikutnya sebesar Rp. 2.835.000,-. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh
Jaji’s Farm adalah sebesar Rp. 3.735.000,- per tahun. Berikut adalah tabel 19 proyeksi
biaya yang dikeluarkan untuk pemberian vaksin dan vitamin.
Tabel 19.
Proyeksi Biaya Pemberian Vaksin dan Vitamin Kondisi Pengembangan
Pemberian Vaksin dan Vit Jumlah ternak ekor
Biaya Rp
Bulan 1 400
900.000 Bulan 7
1260 2.835.000
Total Tahun 3.735.000
Sumber : Jaji’s Farm 2011
c Pajak Pendapatan Usaha
Pajak yang harus dikeluarkan oleh Jaji’s Farm pada kondisi pengembangan
adalah sebesar Rp. 29.534.646,-. Perhitungan pajak pendapatan ini dapat dilihat pada
lampiran 9.
6.2.2. Analisis Laba Rugi 6.2.2.1. Laporan Laba Rugi Kondisi Aktual
Analisis laba rugi dilakukan untuk mengetahui perkembangan laba usaha yang diperoleh setiap tahun. Dalam penyusunan laporan laba rugi terdapat
beberapa komponen biaya penyusutan yang diperoleh dari investasi usaha. Komponen analisis laba rugi tersebut terdiri dari penerimaan hasil penjualan, total
biaya tetap, total biaya variabel, biaya penyusutan, biaya bunga, serta biaya pembayaran pajak.
Analisis laba rugi yang dilakukan menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp. 47.733.250
,- per tahun
dengan pajak yang dikenakan untuk usaha peternakan ini sebesar 25 persen. Dari hasil analisis tersebut diperoleh laba bersih secara
stabil tiap tahunnya sehingga diperoleh laba bersih sebesar Rp. 35.799.938,- per tahun. Perhitungan rincian laporan laba rugi untuk ketiga skenario dapat dilihat
pada lampiran 8
.
6.2.2.2. Laporan Laba Rugi Kondisi Pengembangan
Analisis laba rugi pada peternakan dengan kondisi pengembangan memperlihatkan bahwa laba yang diperoleh sebesar Rp. 118.138.583,- dengan
pajak yang dikenakan sebesar 25 persen sehingga diperoleh laba bersih sebesar Rp. 88.603.938,- per tahun. Laporan laba rugi untuk kondisi pengembangan
dapat dilihat pada lampiran 9
.
6.2.3. Hasil Analisis Kelayakan Finansial
Hasil dari analisis kelayakan finansial dilakukan menggunakan beberapa kriteria kelayakan NPV Net Present Value, Net BC Net Benefit Cost Ratio,
IRR Internal Rate Return dan PP Payback Periods. Discount rate yang digunakan adalah tingkat suku bunga Bank Indonesia yaitu 6,5 persen untuk usaha
peternakan dengan kondisi aktual tanpa pinjaman dan tingkat suku bunga sebesar
12 persen untuk usaha peternakan kondisi pengembangan dengan modal usaha berasal dari modal sendiri dan pinjaman. Berikut adalah Tabel 20 hasil analisis
kelayakan finansial berdasarkan ketiga skenario usaha peternakan kelinci di Jaji’s
Farm.
Tabel 20
. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan kelinci di Jaji’s
Farm.
Diskon Rate
Kondisi Kriteria Investasi
NPV IRR Persen
Net BC PP
6,5 Aktual
175.748.940 53
3,42 4,35
12 Pengembangan
292.353.219 61
3,51 4,44
Sumber : Jaji’s Farm
Dilihat dari usaha peternakan kelinci dengan kondisi aktual Tabel 20, dapat dilihat nilai NPV, IRR, Net BC dan tingkat pengembalian investasi dalam
lampiran 10 . Berdasarkan kriteria kelayakan investasi menunjukan bahwa kondisi
aktual dinyatakan layak untuk dijalankan. Pada usaha peternakan kelinci dengan kondisi pengembangan Tabel 20,
dapat dilihat nilai NPV, IRR, Net BC sesuai dengan ketentuan kriteria kelayakan. Perincian analisis kelayakan finansial untuk usaha dengan kondisi pengembangan
dapat dilihat di lampiran 11
. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada usaha peternakan kelinci dengan pengembangan dinyatakan layak untuk dijalankan.
Dari hasil keseluruhan analisis kelayakan Finansial menunjukan bahwa berdasarkan kriteria kelayakan investasi Tabel 20. Pada seluruh kondisi usaha
peternakan yang berjalan dinyatakan layak untuk dijalankan, hal ini dikarenakan perolehan nilai NPV lebih dari nol, IRR lebih dari diskonto yang digunakan dan
Net BC lebih dari satu. Dari kedua kondisi tersebut, kondisi pengembangan dengan modal pinjaman dapat dijadikan sebagai prioritas dalam menjalankan
usaha Jaji’s Farm karena dinilai menghasilkan keuntungan maksimal dan lebih
efisien dalam penggunaan biaya investasi usaha.
6.2.4. Analisis Switching Value Kondisi Aktual