V. GAMBARAN UMUM 5.1.
Sejarah Perusahaan
Jaji’s Farm merupakan usaha peternakan kelinci dengan kelinci yang
dibudidayakan adalah jenis Vlamese Reus Flemish Giant. Usaha yang telah
berjalan sekitar dua puluh tahun ini merupakan usaha perseorangan yang dimiliki oleh Bapak Jaji sebagai pemilik sekaligus kepala perusahaan di
Jaji’s Farm. Jaji’s Farm mulai menjalankan usaha ini pada tahun 1990 dengan modal
kerja sebesar Rp 3.000.000,- untuk menjalankan usaha dan dana cadangan sebesar Rp 2.000.000,- yang digunakan untuk dana yang tak terduga dalam menjalankan
usaha peternakan dan mengantisipasi kegagalan usaha. Fasilitas usaha yang dimiliki saat itu berupa kandang batre yang berukuran 100 centimeter x 70
centimeter yang berjumlah 10 unit. Pada saat itu Jaji’s Farm memiliki populasi
kelinci sebanyak 50 ekor dengan jenis kelinci lokal dengan tujuan penjualan adalah kelinci anakan.
Pada awal tahun 1998 dilakukan pengembangan usaha oleh Jaji’s Farm
dengan melakukan pembangunan kandang rumah lindung di area tanah seluas 100 meter persegi dengan biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp
10.000.000,-. Dengan penambahan populasi indukan kelinci sebanyak 50 ekor dan 10 ekor diantaranya berjenis Vlaamse Reus. Dengan adanya pengembangan usaha
ini maka populasi indukan di Jaji’s Farm bertambah menjadi 100 ekor.
Seiring berjalannya usaha peternakan ini, Jaji’s Farm melakukan
perkembangan usahanya dengan melakukan regenerasi terhadap induk kelinci jenis Vlaamse Reus dengan cara penyortiran terhadap anakan kelinci yang baru
lahir untuk dijadikan indukan yang baru. Dilakukan lagi pengembangan usaha dengan melakukan renovasi terhadap kandang dan perubahan komoditas yang
dijual karena ada perubahan jenis kelinci dari lokal menjadi kelinci jenis Vlaamese Reus sampai kondisi sekarang.
5.2. Struktur Organisasi
Jaji’s Farm menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana. Bapak Jaji sebagai pemilik dan juga sebagai pimpinan serta manajer
perusahaan yang membawahi bagian produksi dan pemasaran. Keuangan dan pemasaran dipegang langsung oleh pemimpin perusahaan. Bagian produksi dan
budidaya dipegang Wandi yang memiliki kewajiban untuk merencanakan, menjalankan, mengawasi dan melaporkan proses produksi. Dalam melakukan
tugasnya, Wandi dibantu oleh seorang pegawai yaitu Ardi sehingga tugas dari bagian produksi dan budidaya bisa dilakukan secara bergantian. Struktur
organisasi Jaji’s Farm dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2.
Struktur Organisasi Jaji’s Farm Sumber
Jaji’s Farm 2011 Struktur organisasi garis memiliki keuntungan yaitu memudahkan
pengendalian kegiatan-kegiatan
perusahaan dan
mempermudah sistem
pengupahaan, motivasi dan pengendalian yang sederhana dan informal. Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi ini adalah sangat tergantung pada
pimpinan perusahaan, sehingga pimpinan menanggung beban pekerjaan yang cukup besar dan kegiatan-kegiatan lebih terpusat pada operasi harian.
Jaji’s Farm dalam kegiatan pengeluaran dan penerimaan tidak melakukan pencatatan dengan baik terhadap penerimaan maupun pengeluaran, sehingga tidak
diketahui secara pasti penurunan atau peningkatan produksi, biaya yang dikeluarkan, jumlah kelinci daging dan anakan yang dijual dan keuntungan yang
diperoleh dari proses produksi, sehingga peternakan sulit untuk melakukan analisis keuangan dari hasil yang diproduksi oleh peternakan.
Waktu kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja Jaji’s Farm adalah dari pukul
07.00-17.00 WIB. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari antara lain pada pukul 07.00 WIB dan pukul 16.30 WIB. Gaji yang dikeluarkan oleh pemilik
perusahaan adalah sebesar Rp 48.960.000,- per tahun. Perincian gaji pada usaha Jaji’s Farm dapat dilihat pada Tabel 5.
KetuaPemasaran Bapak Jaji
Karyawan Wandi
Karyawan Ardi
Tabel 5. Gaji Karyawan Peternakan Kelinci di
Jaji’s Farm 2011.
No Keterangan
Jumlah Jumlah
RpBulan Jumlah
RpTahun
1 Pemilik
1 2.040.000
24.480.000 2
Karyawan 2
1.020.000 24.480.000
Jumlah 48.960.000
Sumber : Data Jaji’s Farm 2011
5.3. Fasilitas Kandang