Aspek Finansial Jaringan Kerja Pra Kelayakan

50 Skema bioreaktor yang digunakan adalah seperti pada Gambar 35. Gambar 35. Skema bioreaktor skala laboratorium Purnawati 2007 Berdasar perhitungan pada Lampiran 3 diperoleh pada skala laboratorium diperlukan tenaga 0,01303 HP m 3 dengan nilai koefisien transfer oksigen kLa 0,0015 detik. Penggandaan skala menjadi skala pilot 13 liter dengan menggunakan basis Pg V membutuhkan energi 0,0208 HPm3, kebutuhan aerasi 0,8 vvm dan kecepatan agitasi 135 rpm. Penggandaan skala menggunakan basis kLa mebutuhkan energi 0,02687 HPm 3 , kebutuhan aerasi 0,6 vvm, dan kecepatan agitasi 34 rpm. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3.

C. Aspek Finansial

Pembangunan proyek berimplikasi pada kebutuhan akan modal. Dana modal dapat diperoleh dari dana pribadi atau pinjaman. Modal yang berasal dari pinjaman, secara umum tidak mencapai 100 pinjaman. Bank memberikan tiga jenis pinjaman yaitu pinjaman investasi, pinjaman modal kerja, dan pinjaman konsumsi Bank Indonesia 2011. Masing-masing jenis pinjaman memiliki tingkat suku bunga yang berbeda. Daftar suku bunga pinjaman Bank dapat dilihat pada Lampiran 9. Pinjaman maksimum yang dapat bank berikan adalah 65 dari total kebutuhan modal Bank Mandiri 2010. Industri harus mempersiapkan minimal modal 35 dari kebutuhan modal nantinya. Beberapa asumsi yang harus diperhatikan dalam mengembangkan proyek adalah: 1. Pajak bumi dan bangunan sebesar 0,1 Undang-undang no 12 tahun 1994 2. Pajak pendapatan badan usaha 28 Undang-undang no 36 tahun 2008 3. Rataan MARR discount factor adalah 15 Bank Indonesia 2010

D. Jaringan Kerja Pra Kelayakan

Kegiatan-kegiatan pada aspek-aspek pra kelayakan diawali dengan kegiatan pendahuluan yang memerlukan perencanaan biaya, alokasi dan sumber daya manusia untuk menjalankannya. Berdasar bagan keterkaitan dan penjelasannya pada halaman 32, diperoleh perencanaan alokasi sumber daya untuk kegiatan pendahuluan seperti pada Tabel 20. 51 Tabel 20. Alokasi Sumber Daya Pendahuluan Kegiatan Rincian Kegiatan Predecessor Successor Perkiraan Alokasi SDM orang Biaya Rporanghari Waktu hari Biaya Peralatan dan akomodasi Rp A A1 A2 2 35.000 50 A2 A1 A’ 20 B B1 A’ B’ 35.000 10 B2 A’ B’ B3 A’ B’ Total 2 Rp 2.800.000 80 Biaya Total SDM x Biaya Rp 5.600.000 Keterangan : Upah Minimum Regional UMR Bogor + Rp 1.000.000 bulan BPLHD Jawa Barat 2011 Jaringan kerja yang diperoleh berdasar bagan di atas adalah seperti pada Gambar 36. Gambar 36. Jaringan kerja pendahulan dengan alokasi waktu Kegiatan pendahuluan membutuhkan waktu 80 hari untuk menyelesaikan keseluruhan aspek analisis. Keseluruhan membutuhkan sumber daya manusia 2 orang. Penentuan hari didasarkan pada waktu yang diperlukan Sarfat 2010 dan Susanto 2010 untuk menyelesaikan pengembangan produk. Jumlah SDM yang dicantumkan merupakan SDM riil saat pengembangangan produk. Dengan UMR Rp 35.000hari maka diperoleh rencana biaya untuk menyelesaikan analisis pendahuluan adalah Rp 5.600.000. Pada Gambar 36 diketahui terdapat 3 percabangan yang membentuk 3 jalur. Ketiga jalur tersebut menjadi jalur kritis yaitu jalur dengan kebutuhan waktu paling lama. Akhir dari kegiatan pendahuluan merupakan awal dari kegiatan pra kelayakan. Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dengan penjelasan pada halaman 33, keterkaitan dalam analisis pra kelayakan membutuhkan alokasi sumber daya seperti pada Tabel 21. Tabel 21. Alokasi Sumber Daya Pra Kelayakan Kegiatan Rincian Kegiatan Predecessor Successor Perkiraan Alokasi SDM orang Biaya Rporanghari Waktu hari Biaya Peralatan dan akomodasi Rp C C1 B’ C’ 1 35.000 5 C2 B’ C’ D D1 C’ D2 35.000 3 D2 D1 D’ 3 D3 C’ D4 1 35.000 3 D4 D3 D’ 4 E E1 C’ E’ 1 35.000 1 D’ E2 D’ E’ 1 Total 3 Rp455.000 13 Biaya Total SDM x Biaya Rp 1.365.000 Keterangan : Upah Minimum Regional UMR Bogor + Rp 1.000.000bulan BPLHD Jawa Barat 2011 50 20 10 10 10 A B3 B B1 B2 B’ A1 A’ A2 52 Jaringan kerja yang diperoleh adalah seperti pada Gambar 37. Gambar 37. Jaringan kerja pra kelayakan dengan alokasi waktu Kegiatan pendahuluan membutuhkan waktu 93 hari dengan termasuk waktu 80 hari pendahuluan. Untuk menyelesaikan keseluruhan aspek analisis. Keseluruhan membutuhkan sumber daya manusia 2 orang. Dengan UMR Rp 35.000 hari maka diperoleh rencana biaya untuk menyelesaikan analisis pra kelayakan adalah Rp 1.365.000. Pada Gambar 37 diketahui terdapat 1 jalur kritis yaitu jalur C’-D3-D4-D’ yang membutuhkan waktu 12 hari. Jalur tersebut merupakan jalur kegiatan analisis daerah penghasil bahan baku dan penentuan alternatif lokasi berdasar wawancara pakar. Keberadaan jalur tersebut dengan ditambahkan hingga mencapai E’ menjadikan kegiatan membutuhkan waktu 13 hari. Hasil keterkaitan kegiatan hingga pra kelayakan membutuhkan total alokasi dana Rp6.965.000 dengan alokasi waktu 93 hari dan sumber daya 3 orang. Sumber daya yang digunakan untuk pendahuluan dan pra kelayakan adalah sama. Penambahan SDM dilakukan berdasarkan penambahan pekerjaan yang dilakukan. Kegiatan pra kelayakan dapat dilakukan jika kegiatan pendahuluan selesai, oleh karena itu SDM yang mengerjakan bagian pendahuluan dapat melanjutkan kegiatan analisis pra kelayakan. 5 5 3 3 3 4 1 1 B’ D E D’ C1 C D1 D2 D4 D3 E1 E’ E2 C2 C’ 53 V. ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI BIOINSEKTISIDA A. Aspek Pasar dan Pemasaran A.1. Identifikasi Pasar