Aspek Pasar 1. Pasar Bioinsektisida di Indonesia
41
IV. ANALISIS PRA KELAYAKAN INDUSTRI
BIOINSEKTISIDA
A. Aspek Pasar A.1. Pasar Bioinsektisida di Indonesia
Berdasar Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 Pasal 1, bioinsektisida merupakan produk yang menjadi satu kategori dengan insektisida kimia selanjutnya disebut insektisida. Menurut
Depperin 2010, hingga saat ini belum terdapat produk bioinsektisida lokal yang beredar di pasar pertanian. Secara umum kebutuhan bioinsektisida dipenuhi dari impor. Berdasarkan hal tersebut
dapat diindikasikan bahwa volume maksimal pasar bioinsektisida untuk Indonesia berada pada kisaran nilai impor insektisida. Volume ekspor impor insektisida di Indonesia dijelaskan pada
Tabel 15. Tabel 15.Jumlah ekspor impor indonesia untuk Insektisida
Tahun Ekspor Insektisida
Impor Insektisida
Dalam kg Dalam US
Dalam kg Dalam US
2007 103.815.562
47.218.898 8.285.950
37.545.132 2008
43.551.577 66.822.331
9.244.243 60.601.759
2009 45.885.889
86.455.061 7.429.138
71.009.115 Rata-rata
64.417.676 66.832.096,67
8.319.777 56.385.335,33
Hargaunit USkg 1,04
6,78 Sumber : Depperin 2010
Dari data di atas diperoleh informasi bahwa volume impor insektisida mencapai + 8,3 ribu ton tahun. Bioinsektisida yang ada di Indoensia saat ini adalah produk impor. Dari rataan nilai volume
impor insektisida tersebut terdapat niche cerug volume impor produk bioinsektisida. Beberapa produk bionsektisida impor yang sudah berkembang di Indonesia, diantaranya adalah Certan dan
Centari . Untuk jenis Bta, produk yang berkembang adalah Certan Hilwan et al 2006. Hal ini
mengindikasikan bahwa produk bioinsektisida memiliki peluang pasar.
A.2. Perilaku Konsumen Bioinsektisida
Konsumen utama produk bioinsektisida adalah petani. Produk bioinsektisida impor sudah beredar di pasar pertanian Indonesia, namun hingga kini ketergantungan petani akan insektisida
tetap tinggi Ameriana 2008. Secara umum pada Dinas Pertanian, data mengenai pemakaian bioinsektisida sangat kecil bahkan cenderung tidak ada. Hal ini dikarenakan petani yang
cenderung tidak memakai bioinsektisida. Namun, diperlukan pembuktian apakah pasar bioinsektisida dipengaruhi oleh perilaku konsumen tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar, diperoleh suatu model pengambilan keputusan PHA dengan goal pasar bioinsektisida yang nyata. Bagan PHA yang dihasilkan seperti pada
Gambar 28. Berdasarkan model tersebut diketahui bahwa pasar bioinsektisida dipengaruhi oleh perilaku konsumen hingga 43 dengan pengaruh petani sebagai aktor yang terlibat hingga 36.
Hal ini mengindikasikan bahwa volume pasar bioinsektisida akan efektif bertambah jika produsen dapat menggeser kebiasaan petani dalam hal pemakaian insektisida. Namun berdasar hasil
penilaian model diperoleh hasil bahwa tindakan yang paling efektif untuk merubah kebiasaan penggunaan insektisida adalah dengan melibatkan Pemerintah. Keterlibatan Pemerintah memiliki
42
tingkat keberhasilan 47 . Hal ini dapat menjadi acuan bagi industri baru yang akan memasukkan produknya di pasar pertanian.
Informasi bagi industri baru yang akan memasuki persaingan, keterlibatan Pemerintah akan berdampak pada kemampuan untuk mendapat 47 pangsa pasar. Kerjasama dengan industri asing
akan berdampak pada kemampuan untuk mendapat pangsa pasar sebesar 36. Sedangkan jika industri memasuki persaingan secara langsung, maka pangsa pasar yang dapat diambil adalah
17.
Gambar 28. Model PHA Pasar Bioinsektisida yang nyata
Keterangan level 1: Goal, level 2 : Faktor, level 3: Aktor, level 4 : Alternatif solusi
B. Aspek Teknis B.1. Keadaan Umum Daerah Bogor