Tujuan dan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian

3 Penggunaan biopestisida merupakan salah satu solusi permasalahan yang ada. Bioinsektisida merupakan salah satu bagian dari biopestisida. Bioinsektisida bekerja secara spesifik pada hama yang akan dibasmi. Pada penggunaan dosis yang berlebihan tidak mengakibatkan dampak kerusakan pencemaran seperti pada penggunaan insektisida. Hal ini dikarenakan bioinsektisida bersifat biodegredable yaitu dapat terurai oleh lingkungan Jin et al 2010. Berdasarkan kondisi yang ada, rencana pendirian industri bioinsektisida yang diproduksi dari Bta merupakan rencana yang patut dipersiapkan melalui analisis kelayakan. Melalui analisis kelayakan tersebut dapat diperoleh informasi mengenai perencanaan secara sistematis dan mendetail dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap kemungkinan suatu proyek industri mencapai sustainable performance . Semua data, fakta, dan berbagai pendapat yang dikemukakan dalam analisis kelayakan akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan apakah suatu industri akan direalisasikan, dibatalkan, atau ditinjau ulang Soeharto 2002.

B. Tujuan dan Manfaat

Secara umum penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan pendirian industri bioinsektisida di daerah Bogor, Jawa Barat dan secara khusus bertujuan mengetahui strategi pengembangan investasi dan operasi dari rencana pendirian industri bionsektisida yang diproduksi dari Bta. Manfaat yang ingin dicapai adalah memperoleh deskripsi implementasi pendirian industri bioinsektisida Bta secara kontinu dan komersial yang nantinya dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan. Memperoleh gambaran apakah industri layak investasi atau tidak.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini mencakup jenis material yang diteliti dan studi yang dilakukan. Material yang diteliti adalah bioinsektisida dari Bta dengan substrat limbah onggok tahu dan limbah cair tahu. Bioinsektisida yang dihasilkan, digunakan untuk membasmi hama ulat Kubis Crocidolomia pavonana dan ulat Grayak Spodoptera litura yang menyerang tanaman hortikultura, serealia, dan tanaman pangan lainnya. Dari subyek tersebut dilakukan dua tahapan studi yaitu studi pra kelayakan dan studi kelayakan Soeharto 2002. Studi pra kelayakan mencakup tiga aspek yaitu: 1. Aspek Pasar; menganalisis kondisi pasar produk insektisida yang ada di Indonesia secara umum, harga jual produk insektisida dan bioinsektisida, serta kecenderungan pasar. 2. Aspek Teknis; menganalisis penggunaan bahan baku limbah cair tahu dan ampas tahu sebagai substrat produksi bioinsektisida, teknologi proses produksi yang digunakan, scale up untuk skala pilot, supply bahan baku, dan kondisi situasional calon lokasi industri. 3. Aspek Finansial; menganalisis asumsi biaya yang harus dipenuhi dalam menjalankan proyek dan kebutuhan investasi dan alokasi biaya yang diperlukan. Studi kelayakan mencakup tujuh aspek yaitu: 1. Aspek Pasar dan Pemasaran; menganalisis volume pasar yang dapat diambil dan strategi pemasaran produk bioinsektisida. 2. Aspek Legal dan Yuridis; menganalisis peraturan Pemerintah yang harus dipenuhi untuk pendirian industri baru. 3. Aspek Teknis dan Teknologis; menganalisis scale up untuk skala industri, perencanaan kapasitas produksi, teknologi proses dan kebutuhan peralatan, serta analisis lokasi dan tata letak industri. 4. Aspek Lingkungan; menganalisis sistem pengolahan dari limbah yang dimungkinkan timbul agar tetap aman saat disalurkan ke lingkungan. Jenis limbah mencakup limbah produksi dan limbah non produksi. 4 5. Aspek Manajemen; menganalisis cakupan kegiatan proyek, struktur organisasi dan manajemen tenaga kerja industri yang baru. 6. Aspek Finansial; menganalisis alokasi penggunaan dana dan kelayakan industri dari Net Present Value , Internal Rate of Return, Payback Period, Break Event Point, Benefit-Cost Ratio, dan Analisis Sensitivitas. 7. Aspek Strategi Pengembangan Industri; menganalisis bagaimana strategi bisnis yang dilakukan untuk mengembangkan industri. Pada aspek ini dibuat submodel strategi industri, submodel model perlakuan proses, submodel penentuan lokasi, submodel kelembagaan, dan submodel kelayakan finansial. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Produk Bioinsektisida