Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi
Program Deradikalisasi
Masih Ada Kekurangan
program deradikalisasi melalui pernyataan Menteri Agama bahwasanya program
deradikalisasi masih menemui kekurangan. 2
Pelaku Terorisme Adalah Residivis, Deradikalisasi
BNPT Dipertanyakan
Terdapat penonjolan sikap yang diperlihatkan oleh Kompas.com melalui narasumbernya
yang cenderung mempertanyakan program deradikalisasi dikarenakan pelaku terorisme
masih saja dilakukan oleh seorang residivis. 3
Politisi PDI-P Nilai Deradikalisasi Tak
Efektif dan Hanya Jadi
Semacam Proyek
Kompas.com melalui narasumbernya membentuk realitas dengan cara
mendeskripsikan alasan program deradikalisasi menjadi tidak efektif, itu
semua disebabkan karena jumlah anggaran dana yang sudah dikeluarkan tidak sebanding
dengan hasil yang dilihat. 4
Istilah Deradikalisasi
Dalam Kasus Terorisme
Dianggap Salah Kaprah
Kompas.com melalui narasumbernya menonjolkan sikap tidak setuju akan istilah
program deradikalisasi, karena dianggap akan menyudutkan pihak narapidana
5 Menkumham Akui Ada
Petugas Deradikalisasi
Justru Teradikalisasi
Hampir sama dengan artikel berita nomor satu: adanya penguatan angle melalui
pernyataan Menkumham bahwa program deradikalisasi masih menemui kekurangan
dikarenakan terdapat petugas deradikalisasi justru teradikalisasi.
Menurut peneliti dalam membingkai pemberitaan deradikalisasi ini, wartawan Kompas.com terlihat bermain sangat berani dan kritis dalam
memuat pemberitaanya, bisa dilihat dari pemilihan narasumber yang dipilih tidak hanya dari pihak dalam saja, namun pihak luar yang masih
ada kaitanya pun turut dimintai pendapat mengenai keberlangsungan
program ini. Hal ini menjadi kekuatan bagi Kompas.com dalam menyampaikan sebuah berita secara lebih luas.
Disini terlihat
bagaimana kekuatan
Kompas.com dalam
menciptakan sebuah realitas atau pemberitaan. Menurut peneliti Kompas.com tidak membatasi dirinya dan para pekerjanya dalam
menafsirkan pemberitaan mengenai program deradikalisasi. Ini akan menimbulkan kesan bahwa Kompas.com tidak selalu berada pada zona
nyaman. Seperti yang dikemukakan oleh narasumber dari pihak Kompas.com saat peneliti melakukan wawancara, bahwa Kompas.com
berusaha membuka perspektif masyarakat luas dalam melihat dan menilai suatu pemberitaan.
“Apa yang kita lakukan merupakan suatu bentuk kritik pada semua lembaga yang bertanggung jawab akan keberlangsungan program
ini, juga sebagai upaya memberikan gambaran pada masyarakat tentang deradikalisasi itu sendiri. Caranya dengan menyajikan
pandangan kritis dari narasumber yang kredibel dan berkompeten untuk
mencoba mengkritisi
keberlangsungan program
deradikalisasi tersebut, memaparkan impact yang ditimbulkan seperti apa selama ini dan lain sebagainya. Narasumber tersebut
ada dari pihak parlemen, ada menteri, ada dari mantan BAIS, kepala intelejen, dan dari kelompok LSM, sehingga yang kami
harapkan kemudian perpektifnya dapat lebih meluas lagi tentang
program ini.”
38