Definisi Deradikalisasi Konseptualisasi Deradikalisasi
kelembagaan yang menangani deradikalisasi, di Indonesia telah dibentuk BNPT sebagai lembaga
yang secara khusus merancang dan mengkoordinasikan kegiatan deradikalisasi.
Desain deradikalisasi di Indonesia memiliki enam pendekatan, yaitu rehabilitasi, reedukasi, resosialisasi, pembinaan wawasan kebangsaan,
pembinaan keagaaman moderat dan kewirausahaan. Rehabilitasi memiliki dua makna, yaitu pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian.
Pembinaan kemandirian adalah melatih dan membina para mantan napi mempersiapkan keterampilan dan keahlian, gunanya adalah agar
setelah mereka keluar dari lembaga pemasayarakatan, mereka sudah memiliki kehalian dan bisa membuka lapangan pekerjaan.
Sedangkan pembinaan kepribadian adalah melakukan pendekatan dengan berdialog kepada para napi teroris agar mindset mereka bisa
diluruskan serta memiliki pemahaman yang komperhensif serta dapat menerima pihak yang berbeda dengan mereka. Proses rehabilitasi
dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti polisi, lembaga pemasyarakatan, Kementrian Agama, Kemenkokesra, ormas, dan lain
sebagainya. Diharapkan program ini akan memberikan bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Adapun reedukasi
adalah penangkalan
dengan mengajarkan
pencerahan kepada masyarakat tentang paham radikal, sehingga tidak terjadi pembiaran berkembangnya paham tersebut. Sedangkan bagi
narapidana terorisme,
reedukasi dilakukan
dengan memberikan
pencerahan terkait dengan doktrin-doktrin menyimpang yang mengajarkan
kekerasan sehingga mereka sadar bahwa melakukan kekerasan seperti bom bunuh diri bukanlah jihad melainkan identik dengan aksi terorisme.
Untuk memudahkan mantan narapidana dan narapidana teroris kembali dan
berbaur ke
tengah masyarakat,
BNPT Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme juga mendesain program resosialisasi, dengan
cara membimbing mereka dalam bersosialisasi kembali dengan masyarakat.
Pembinaan wawasan kebangsaan adalah memoderasi paham kekerasan dengan
memberikan pemahaman
nasionalisme kenegaraan,
dan kebangsaan Indonesia. Kemudian pembinaan keagamaan adalah rangkaian
kegiatan bimbingan keagamaan kepada mereka agar memiliki pemahaman kegamaan yang inklusif, damai dan toleran. Pembinaan kegamaan
mengacu pada moderasi ideologi. Moderasi idelogi dilakukan melalui dialog dan pendekatan persuasif
dengan mengembangkan metode dan pendekatan sesuai tingkat keradikalanya. Pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, psikolog,
konselor, pelatih bina usaha dan lainya dalam proses pembinaan ini adalah satu hal yang harus dilakukan secara terencana.
Pendekatan kewirausahaan dengan memberikan pelatihan dan modal usaha agar dapat mandiri dan tidak mengembangkan paham kekerasan.
Dalam pelaksanaan deradikalisasi, dunia usaha dapat menjadi mitra untuk membantu dan melatih masyarakat khususnya narapidana, mantan
narapidana, dan keluarganya.