Batasan dan Rumusan Masalah

sesuatu terjadi, di antaranya menjelaskan secara akurat mengenai suatu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda, namun memiliki kesamaan dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru atau menghasilkan bukti yang mendukung sebuah penjelasan atau teori. Penelitian dengan jenis kualitatif ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kuantitatif yang berbasis pada paradigma positivistik. Pandekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang bersifat umum yang didapatkan setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. 17 Kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut. Penelitian ini lebih menekankan pada kualitas bukan kuantitas data. 18 Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih memerhatikan proses dari pada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di lapangan. Keempat, penelitian kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. 19 17 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 125. 18 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, h. 58. 19 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta : Kencana, 2006, h. 307. 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pihak redaksi Kompas.com, sedangkan objek penelitian ini adalah pemberitaan mengenai program deradikalisasi terorisme pada 17 Januari 2016 sampai dengan 25 Januari 2016. 4. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Kompas.com yang beralamat di Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lt. 5 Jl. Palmerah Selatan No. 22 – 28 Jakarta 10270 Telp: 021 53699200 Fax: 021 5360678 Web: http:www.kompas.com Redaksi: redaksikcmkompas.co.id 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik antara lain: a. Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer adalah proses pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut: 1 Teks Berita, yaitu teks yang diambil dari situs berita Kompas.com mengenai pemberitaan program deradikalisasi terorisme pada periode 17 Januari 2016 sampai dengan 25 Januari 2016. 2 Wawancara mendalam, yaitu suatu cara mengumpulkan data atau informasi secara langsung tatap muka dengan memberikan sejumlah pertanyaan guna mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Oleh sebab itu, peneliti mempunyai tugas menuntut waktu dan tenaga agar informan bersedia memberikan jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara seperti ini berlangsung secara informal, seperti orang yang sedang mengobrol, tidak dibatasi adanya perbandingan antara pewawancara dengan informan. 20 Dalam hal ini peneliti mewawancarai J. Heru Margianto selaku News Asisstant Managing Editor di Kompas.com. b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut: 1 Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang diteliti. 2 Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian, serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi tersebut. 20 Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, edisi Ke-1 , cet Ke-3 Jakarta: Kencana, 2008, h. 100 108.

Dokumen yang terkait

Analisis Framing Pemberitaan Foto Pre Weding pada Media Online Detik.Com dan Kompas.Com

13 146 91

Analisis framing pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori pada Republika online dan kompas.com

1 25 125

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com)

0 8 118

Analisis Framing Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing Di Jakarta Oleh Republika Online Dan Kompas.Com

0 13 134

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 1 15

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 3 14

KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAM PEMBERITAAN PEMBATASAAN BBM BERSUBSIDI ( Analisis Framing Pemberitaan Pembatasaan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus - September 2014 ).

0 0 16

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS SEPUTAR KEMACETAN LALU LINTAS DKI JAKARTA DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

0 0 25

KONSTRUKSI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM PEMBERITAAN KRIMINAL DI KOMPAS.COM (Analisis Framing Robert N Entman)

0 1 118

REALITAS JOKOWI DALAM PEMBERITAAN KOMPAS.COM DI RUBRIK “POLITIK” (Analisis Framing Pemberitaan Jokowi Pada Rubrik “Politik” di Kompas.Com Periode Oktober 2014) - FISIP Untirta Repository

0 0 167