Struktur Organisasi Kompas.com

47

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Ketika aksi teror kembali terjadi di Indonesia, banyak media massa yang berlomba-lomba untuk memburu untuk mendapatkan beritanya. Peristiwa ini mendapat perhatian lebih dikarenakan selain aksi terorisme merupakan permasalahan yang meresahkan kenyamanan dan keamanan masyarakat, terdapat pula program deradikalisasi di dalamnya, yang mana program ini merupakan satu bentuk penanggulangan aksi terorisme. Pemberitaan mengenai program deradikalisasi dianggap penting dan menarik karena dari awal dibentuknya program ini hingga diambil alih oleh lembaga yang diamanatkan yakni BNPT Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, nyatanya belum membuahkan hasil yang maksimal dan masih menemui sejumlah kekurangan yang membuat timbulnya pertanyaan akan keefektifan program deradikalisasi itu sendiri. Pemberitaan dengan berbagai macam sudut pandang turut disajikan oleh banyak media. Karena perlu disadari, setiap wartawan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, sehingga pada akhirnya arah pemberitaanya pun akan ditentukan berbeda oleh setiap media massa. Berita yang disajikan oleh suatu media, berawal dari proses pencarian data-data yang dilakukan oleh wartawan, tentunya dalam proses pencarian data-data tersebut, tidak mentah-mentah begitu saja dituangkan dalam pemberitaan. Data dan narasumber harus melalui tahap pertimbangan pihak redaksi dan melalui proses penyeleksian. Dari sekian banyak media massa yang memberitakan program deradikalisasi, di antaranya adalah Kompas.com. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah lima berita pada media pemberitaan online Kompas.com edisi 17-25 Januari 2016. Tabel 4.1 Berita Terkait Pemberitaan Program Deradikalisasi Terorisme di Kompas.com pada periode 17-25 Januari 2016 Media Periode No Judul Berita Kompas.com 17 Januari 2016 1 Menteri Agama Akui Program Deradikalisasi Masih Ada Kekurangan 17 Januari 2016 2 Pelaku Terorisme Adalah Residivis, Deradikalisasi BNPT Dipertanyakan 18 Januari 2016 3 Politisi PDI-P Nilai Deradikalisasi Tak Efektif dan Hanya Jadi Semacam Proyek 19 Januari 2016 4 Istilah Deradikalisasi Dalam Kasus Terorisme Dianggap Salah Kaprah 25 Januari 2016 5 Menkumham Akui Ada Petugas Deradikalisasi Justru Teradikalisasi Menurut peneliti, kelima berita yang diteliti pada periode 17 Januari 2016 sampai dengan 25 Januari 2016 dari media Kompas.com, semuanya bernuansa mengkritik keberlangsungan program deradikalisasi. Kelima berita tersebut akan peneliti analisa dalam bab ini dengan menggunakan analisis framing model Robert N. Entman. Kemudian akan diinterpretasikan dengan alur berpikir teori Konstruksi Sosial Realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman.

A. Bingkai Pemberitaan Program Deradikalisasi di Kompas.com Periode 17-

25 Januari 2016 Kompas.com menampilkan berita dan artikel terkait pemberitaan program deradikalisasi terorisme periode 17-25 Januari 2016 sebanyak kurang lebih lima berita. Berita tersebut antara lain: 1. Berita pertama ini berjudul“ Menteri Agama Akui Program Deradikalisasi Masih Ada Kekurangan “ berita tersebut berisikan pengakuan dari Menteri Agama yang sekaligus menjadi narasumber di artikel pemberitaan ini, bahwa program deradikalisasi masih menemui kekurangan, namun beliau membantah jika program ini dikatakan gagal. 2. Berita kedua berjudul “Pelaku Terorisme Adalah Residivis, Deradikalisasi BNPT Dipertanyakan ” berita tersebut berisikan keterangan dari Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Kontras Haris Azhar, yang menyatakan bahwa keefektifan program deradikalisasi menjadi pertanyaan besar, ketika aksi terorisme kembali dilakukan oleh seorang residivis. 3. Berita ketiga berjudul “Politisi PDI-P Nilai Deradikalisasi Tak Efektif dan Hanya Jadi Semacam Proyek ” berita tersebut berisikan keterangan dari Anggota Komisi 1 DPR TB Hasanuddin yang menilai program deradikalisasi tidak berjalan efektif , terbukti dengan masih adanya peristiwa pengeboman dan penembakan di kawasan sarinah. Padahal dana yang dikeluarkan untuk membiyai program ini sudah mencapai ratusan miliar rupiah. 4. Berita keempat berjudul “Istilah Deradikalisasi Dalam Kasus Terorisme Dianggap Salah Kaprah ” berita ini berisikan pandangan dari Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis BAIS Laksda Purn Soleman B Ponto, yang menilai bahwa kasus terorisme pada dasarnya adalah perbedaan cara pandang. Istilah deradikalisasi terlalu menyudutkan dan menimbulkan kesan saya benar dan anda salah. Oleh sebab itu istilah deradikalisasi perlu diganti terlebih dahulu karna dinilai tidak tepat 5. Berita terakhir berjudul “Menkumham Akui Ada Petugas Deradikalisasi Justru Teradikalisasi ”, berita ini berisikan pengakuan dari Menkumham yang sekaligus menjadi narasumber pada pemberitaan ini, beliau mengakui bahwa ada Petugas yang ditugaskan untuk deradikalisasi justru mereka yang diradikalisasi. I. Bingkai Pemberitaan “Menteri Agama Akui Program Deradikalisasi Masih Ada Kekurangan” Edisi 17 Januari 2016 Berita edisi 17 Januari 2016 di Kompas.com ini, berisikan pengakuan dari Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin bahwa deradikalisasi masih perlu pembenahan dalam pelaksanaanya. Pandangan sebelah mata terhadap deradikalisasi masih terus bermunculan, hal ini sangat dapat dimaklumi melihat banyak faktor-faktor yang mengesankan bahwa program ini tidak efektif. Tentu tudingan miring akan program deradikalisasi tak perlu lantas dijadikan sebagai halangan. Justru

Dokumen yang terkait

Analisis Framing Pemberitaan Foto Pre Weding pada Media Online Detik.Com dan Kompas.Com

13 146 91

Analisis framing pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori pada Republika online dan kompas.com

1 25 125

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com)

0 8 118

Analisis Framing Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing Di Jakarta Oleh Republika Online Dan Kompas.Com

0 13 134

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 1 15

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 3 14

KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAM PEMBERITAAN PEMBATASAAN BBM BERSUBSIDI ( Analisis Framing Pemberitaan Pembatasaan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus - September 2014 ).

0 0 16

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS SEPUTAR KEMACETAN LALU LINTAS DKI JAKARTA DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

0 0 25

KONSTRUKSI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM PEMBERITAAN KRIMINAL DI KOMPAS.COM (Analisis Framing Robert N Entman)

0 1 118

REALITAS JOKOWI DALAM PEMBERITAAN KOMPAS.COM DI RUBRIK “POLITIK” (Analisis Framing Pemberitaan Jokowi Pada Rubrik “Politik” di Kompas.Com Periode Oktober 2014) - FISIP Untirta Repository

0 0 167