2.4.1 Sumber Pencemaran
Sumber pencemaran dapat berupa satu lokasi tertentu point source, atau tak tentutersebar non-pointdiffuse source. Pencemar yang berasal dari point source
bersifat lokal. Efek yang ditimbulkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik spasial kualitas air Effendi, 2003.
Sumber pencemaran non point source dapat berupa akumulasi dari beberapa point source . Misalnya: limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida
dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman domestik, dan limpasan dari daerah perkotaan.
2.4.2 Bahan Pencemar
Bahan pencemar polutan adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang masuk suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya kedalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan alamiah dan
polutan antropogenetik. Polutan alamiah adalah polutan yang masuk ke suatu lingkungan misalnya badan air secara alami. Sedangkan polutan antropogenik
adalah polutan yang masuk kebadan air sebagai akibat dari aktifitas manusia. Berdasarkan sifat toksiknya. Effendi 2003 membagi polutanpencemar menjadi dua:
2.4.2.1 Polutan Tak toksik
Polutan tak toksik ini biasanya merupakan polutan alami yang pada dasarnya sudah ada dilingkungan, namun ada saatnya polutan alami ini menjadi bersifat
destruktif jika keberadaannya sudah dalam jumlah yang berlebihan didalam lingkungan, sehingga polutan tersebut mengganggu keseimbangan ekosistem melalui
proses fisika-kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan –bahan tersuspensi dan nutrient. Bahan
tersuspensi dapat memengaruhi sifat fisika perairan, antara lain menyebabkan kekeruhan sehingga menghalangi penetrasi cahaya mata hari kedalam perairan.
Sedangkan keberadaan nutrientunsur hara yang berlebihan didalam perairan dapat memacu terjadinya pengayaan eutrofikasi perairan.
2.4.2.2 Polutan Toksik
Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian lethal, maupun bukan kematian sub-lethal. Akibat non lethal yang dapat ditimbulkan polutan toksik ini
adalah: gangguan pertumbuhan, tingkah laku dan karakteristik morfologi berbagai organisme perairan. Polutan toksik ini biasanya adalah bahan-bahan yang bukan
bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artificial lainnya dan sering juga disebut dengan istilah xenobiotik polutan artificial, yaitu polutan yang diproduksi
oleh manusia man-made substances. Polutan ini biasanya bersifat relatif stabil dan tidak mudah mengalami degradasi sehingga bersifat persisten dialam dalam kurun
waktu yang lama Effendi, 2003. Pengelompokan pencemar toksik oleh Mason 1993:
1. Logam metals meliputi: timbal, nikel, cadmium, zinc, copper, dan merkuri.
2. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, herbisida, PCB,
hidrokarbon alifatik berklor, pelarut, surfaktan rantai lurus, hidrokarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa
organometalik, fenol dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan industri, pertanian dan domestik.
3. Gas, misalnya klor dan ammonia.
4. Anion misalnya, sianida, fluorida, sulfida, dan sulfat.
5. Asam dan alkali.
2.4.3. Jenis – Jenis Pencemar