Pestisida Surfaktan Senyawa Anorganik

contohnya adalah minyak, fenol, pestisida, surfaktan dan polychlorinated byphenyl PCBs Effendi, 2003.

2.4.3.3 Minyak Mineral dan Hidrokarbon

Diperkirakan sekitar 800 jenis senyawa minyak mineral yang terdiri atas hidrokarbon alifatik, aromatik, resin, dan aspal. Minyak tersebar dalam perairan dalam bentuk terlarut, lapisan film yang tipis yang terdapat dipermukaan, emulsi dan fraksi terserap. Efek dari keberadaan minyak pada permukaan air adalah menghalangi proses difusi oksigen dari atmosfer ke perairan, sehingga kadar oksigen terlarut badan perairan tersebut menjadi rendah. Kadar minyak dan produk-produk petroleum yang diperkenankan terdapat pada air minum berkisar antara 0,01 – 0,1 mgliter. Kadar yang melebihi 0,3 mgliter bersifat toksik terhadap beberapa jenis ikan air tawar Effendi, 2003.

2.4.3.4 Pestisida

Pestisida masuk kedalam perairan melalui limpasan dari daerah pertanian yang banyak menggunakan pestisida. Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya menggunakan pestisida untuk mempermudah pemberantasan hama pada lahan pertanian dan perkebunannya perlu mewaspadai kandungan pestisida dalam perairannya. Pestisida yang sering digunakan adalah insektisida pembunuh serangga dan herbisida pembunuh gulma Effendi, 2003. Pestisida dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pestisida organoklorin, pestisida organofosfat, dan pestisida karbamat. Pestisida dalam tanah dapat menghilang karena proses penyerapan yang dilakukan oleh tumbuhan, volatilisasi, adsorbsi, leaching, metabolisme, degradasi kimia, dan degradasi fotokimia Effendi, 2003.

2.4.3.5 Surfaktan

Surfaktan atau surface active agents atau wetting agents merupakan bahan organik yang berperan sebagai bahan aktif detegen, sabun dan shampoo. Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga memungkinkan partikel-partikel yang menempel pada bahan-bahan yang dicuci terlepas dan mengapung atau terlarut dalam air. Meskipun tidak bersifat toksik, surfaktan dapat menimbulkan rasa pada air dan menurunkan adsorbsi diperairan. Kadar surfaktan kationik 0,1 – 10 mgliter dan surfaktan non ionik 10.000 mgliter dapat menghambat pertumbuhan algae Effendi, 2003.

2.4.3.6 Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik terdiri atas logam dan logam berat yang pada umumnya bersifat toksik. Davis and Cornwell ddalam Effendi 2003 mengungkapkan, bahan organik yang dianggap toksik adalah arsen As, barium Ba, cadmium Cd, kromium Kr, lead Pb, merkuri Hg, selenium Se dan silver Ag. Senyawa anorganik berasal dari limbah sdomestik dan industri. Didalam tubuh makhluk hidup logam berat mengalami biokonsentrasi dan bioakumulasi sehingga kadar timbal dalam tubuh makhluk hidup lebih besar dari pada di lingkungan perairan. Logam berat juga mengalami biomagnifikasi, sehingga kadarnya semakin meningkat dengan peningkatan posisi organisme pada rantai makanan Effendi, 2003.

2.4.3.7 Sedimen

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Konstruksi Sumur Gali Dan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Gunung Raya Kabupaten Labuhan Batu Rantau Prapat Tahun 2010

3 80 87

Hubungan Jarak Septic Tank, Konstruksi Sumur Gali, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli Air Sumur Gali Penduduk di Desa Mekar Makmur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2016

2 42 156

Hubungan Konstruksi Sumur Gali Dan Kandungan Coliform Pada Air Sumur Terhadap Kejadian Diare Di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 17

Hubungan Konstruksi Sumur Gali Dan Kandungan Coliform Pada Air Sumur Terhadap Kejadian Diare Di Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

View of Kondisi Sumur Gali Dan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Sumur Gali Di Desa Bokonusan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang Tahun 2017

0 1 8

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Minum dan Air Bersih - Analisis Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Gali Penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Tahun 2012

0 0 35

ANALISIS KANDUNGAN NITRAT PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK DESA SARI MAKMUR KECAMATAN PANGKALAN LESUNG KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 14