d. Kecepatan pertumbuhan bakteri nitrifikasi lebih lambat daripada bakteri
heterotrof. e.
Suhu optimum nitrifikasi adalah 20
o
C – 25
o
C. Pada kondisi yang lebih ataupun kurang dari suhu tersebut, kecepatan nitrifikasi akan berkurang
Krenkel dan Novotny dalam Effendi, 2003.
2.7.3 Dosis dan Farmakokinetika Nitrat
Dosis letal dari nitrat pada orang dewasa adalah sekitar 4 sampai 30 g atau sekitar 40 sampai 300 mg NO
3
-kg. Dosis antara 2 sampai 9 gram NO
3
- dapat mengakibatkan methemoglobinemia. Nilai ini setara dengan 33 sampai 150 mg NO
3
- kg berat badan.
Sementara untuk nitrit dosis letalnya pada orang dewasa lebih kecil daripada dosis letal nitrat. Dosisnya bervariasi antara 0,7 sampai 6 g NO
2
- atau sekitar10 sampai 100 mg NO
2
- kg. Dengan dosis yang lebih kecil maka dapat diasumsikan bahwa nitrit lebih bersifat toksik jika dibandingkan dengan nitrat. Kebanyakan kasus
membuktikan bahwa bayi langsung mengalami methemoglobinemia setelah minum air formula yang tinggi nitrat atau nitrit Ruse dalam Utama, 1999.
Nitrat dan nitrit yang diberikan secara oral yang kemudian dipindahkan ke dalam darah. Di dalam darah, nitrit mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin
yang kemudian teroksidasi menjadi nitrat. Normalnya methemoglobin akan langsung diubah menjadi hemoglobin kembali melalui proses enzimatik. Nitrat tidak
terakumulasi didalam tubuh melainkan didistribusikan ke cairan-cairan tubuh seperti urin, air liur, asam lambung, dan cairan usus. Sekitar 60 dari nitrat oral
diekskresikan melalui urin. Sisanya belum diketahui, tetapi metabolisme bakteri endogen mengeliminasi sisanya Argonne dalam Utama, 2007.
Apabila nitrat dan nitrit yang masuk bersamaan dengan makanan, maka banyaknya zat makanan akan menghambat absorbsi dari kedua zat ini dan baru akan
diabsorbsi di traktus digestivus bagian bawah. Hal ini akan mengakibatkan mikroba usus mengubah nitrat menjadi nitrit sebagai senyawa yang lebih berbahaya. Karena
itu, pembentukan nitrit pada intestinum mempunyai arti klinis yang penting terhadap keracunan. Nitrit dapat mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh darah, hal ini
mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida NO atau NO- yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot
polos Thompson dalam Utama, 2007.
Tabel 2. 1: Kadar Methemoglobin Kadar
Methemoglobin Gejala yang timbul
3 Kadar Normal
3-10 Tidak ada gejala klinis
10-15 Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang dan
menyebabkan darah menjadi coklat 15-20
Terjadi sianosis dimana tubuh berwarna biru – abu-abu, biasanya asymptomatik
20-45 Sakit kepala, pusing, lemah, kurangnya produktivitas, kesulitan
Bernafas 45-55
Peningkatan depresi pada CNS Sistem Saraf Pusat Koma, seizures, cardiac failure, cardiac arrhythmias, metabolic
Asidosis
Sumber : Ruse 1990
2.7.4 Nitrat di Lingkungan