diekskresikan melalui urin. Sisanya belum diketahui, tetapi metabolisme bakteri endogen mengeliminasi sisanya Argonne dalam Utama, 2007.
Apabila nitrat dan nitrit yang masuk bersamaan dengan makanan, maka banyaknya zat makanan akan menghambat absorbsi dari kedua zat ini dan baru akan
diabsorbsi di traktus digestivus bagian bawah. Hal ini akan mengakibatkan mikroba usus mengubah nitrat menjadi nitrit sebagai senyawa yang lebih berbahaya. Karena
itu, pembentukan nitrit pada intestinum mempunyai arti klinis yang penting terhadap keracunan. Nitrit dapat mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh darah, hal ini
mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida NO atau NO-  yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot
polos Thompson dalam Utama, 2007.
Tabel 2. 1: Kadar Methemoglobin Kadar
Methemoglobin Gejala yang timbul
3 Kadar Normal
3-10 Tidak ada gejala klinis
10-15 Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang dan
menyebabkan darah menjadi coklat 15-20
Terjadi sianosis dimana tubuh berwarna biru – abu-abu, biasanya asymptomatik
20-45 Sakit kepala, pusing, lemah, kurangnya produktivitas, kesulitan
Bernafas 45-55
Peningkatan depresi pada CNS Sistem Saraf Pusat Koma, seizures, cardiac failure, cardiac arrhythmias, metabolic
Asidosis
Sumber : Ruse 1990
2.7.4 Nitrat di Lingkungan
Senyawa nitrat dapat ditemui pada berbagai elemen kehidupan dibumi ini seperti pada udara, air dan makanan. Hal ini dapat terjadi karena diudara juga dapat
terjadi proses fiksasi nitrogen oleh proses kimia dan fiksasi nitrogen oleh organisme.
Konsentrasi nitrat atmosfer bisa mencapai lebih  dari    1- 40  μgm
3
di  Belanda. Sedangkan  pada air hujan konsentrasi nitrat dapat mencapai  5 mg  l. hal ini
merupkan hasil penelitian yang dilakukan pada daerah-daerah  industri.  Di daerah pedesaan, konsentrasi  nitrat airnya biasanya  lebih rendah  dibandingkan didaerah
perkotaan dan industri. Konsentrasi nitrat dalam air permukaan biasanya rendah 0-18 mg  l tetapi dapat menjadi sangat tinggi  sebagai akibat dari limpasan pupuk pada
daerah  pertanian maupun  kontaminasi  dengan kotoran manusia atau hewan.  Secara bertahap  konsentrasi  nitrat  pada perairan telah meningkat di beberapa  negara,
terutama  di negara-negara benua Eropa  dan    dalam beberapa dekade terakhir   telah mencapai  dua kali lipat selama  20 tahun terakhir. Konsentrasi nitrat pada  air tanah
alami dalam kondisi aerobik sangat bergantung  pada jenis tanah dan pada situasi
geologi Awwarf dalam WHO, 2007.
Sayuran dan daging pada  umumnya  juga mengandung senyawa nitrat dan nitrit pada makanan, tetapi dalam jumlah kecil terdapat pula dalam ikan dan produk susu.
Menurut jurnal WHO 2007 yang berjudal “Nitrate and Nitrite in  Drinking water”, produk daging dinyatakan ada yang mengandung kandungan nitrat  2,7 - 945 mg per
kilogram dan  0,2-6,4 mg nitrit per kilogram. Sedangkan produk susu menurut penelitian kandungan nitratnya bisa mencapai 3  -  27 mg per kilogram.  Beberapa
sayuran dan buah-buahan  bisa  mengandung  nitrat dan nitrit  sampai  200  -  2500  mg per kilogram.  Kandungan nitrat  pada  sayuran dapat dipengaruhi oleh pengolahan
makanan, penggunaan pupuk,  dan kondisi tumbuhnya, terutama suhu tanah dan intensitas cahaya.
Sayuran seperti bit,  lobak, selada,  dan bayam sering mengandung nitrat dengan konsentrasi di atas 2500 mg  kg. Sayuran yang dibudidayakan dengan metode rumah
kaca biasanya memiliki kandungan nitrat yang lebih tinggi daripada sayuran yang tidak dibudi dayakan dengan sistem rumah kaca WHO, 2007.
2.7.5 Efek Nitrat Pada Manusia