PERENCANAAN KONSTRUKSI Tabel 5.3 Ketinggian PERENCANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN KONSTRUKSI

LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 217

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI Tabel 5.3 Ketinggian

spillway berdasarkan lengkung Harold Koordinat Lengkung Elevasi X Hd Y 0,20 0,99 0,03 146,97 0,40 0,99 0,09 146,91 0,60 0,99 0,20 146,80 0,80 0,99 0,33 146,67 1,00 0,99 0,50 146,50 1,20 0,99 0,71 146,29 1,40 0,99 0,94 146,06 1,60 0,99 1,20 145,80 1,80 0,99 1,50 145,50 2,00 0,99 1,82 145,18 2,20 0,99 2,17 144,83 2,40 0,99 2,55 144,45 2,60 0,99 2,95 144,05 2,80 0,99 3,39 143,61 3,00 0,99 3,85 143,15 3,20 0,99 4,34 142,66 3,40 0,99 4,85 142,15 3,60 0,99 5,39 141,61 3,80 0,99 5,96 141,04 4,00 0,99 6,55 140,45 4,20 0,99 7,17 139,83 4,40 0,99 7,82 139,18 4,60 0,99 8,49 138,51 4,80 0,99 9,18 137,82 5,00 0,99 9,90 137,10 Koordinat X = 1 m dan Y = 0,5 m merupakan titik pertemuan antara lengkung dengan garis lurus. LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 218

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

5.6.6 Rencana Teknis Hidrolis

Garis dasar saluran ditentukan dengan perhitungan hidrolik yang dilakukan dengan rumus Bernoulli sebagai berikut : Gambar 5.8 Skema penampang memanjang saluran Gunadharma, 1997 Elevasi ambang hilir = elevasi ambang udik 3 4 2 2 1 3 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 . . . 2 2 2 2 R V n S l R V n g V g V h h hd g V hd g V e e          h L = S . ∆l 1 Dimana : V 1 = kecepatan aliran air pada bidang 1 V 2 = kecepatan aliran pada bidang 2 hd 1 = kedalaman air pada bidang 1 hd 2 = kedalaman air pada bidang 2 ∆l 1 = panjang lereng dasar diantara bidang 1 dan bidang 2 ∆l = jarak horisontal diantara bidang 1 dan bidang 2 R = radius jari-jari hidrolika rata-rata pada potongan saluran yang diambil S = Kemiringan dasar saluran V 1 hd 1 A hv 1 L l 1 V 2 B hd 2 h 1 hv 2 h L LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 219

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

S = kemiringan permukaan aliran h 1 = kehilangan energi karena gesekan dan lain-lain h e = perbedaan tinggi antara garis energi dengan permukaan air n = angka kekasaran saluran = 0,012 h L = kehilangan energi karena dasar saluran Di titik A :  Kecepatan aliran V 1 = 2,252 mdet  Tinggi tekanan kecepatan aliran hv 1 = 0,185 m  Tinggi aliran hd 1 = 0,66 m  Jari-jari bidrolis rata-rata R = A2Hd+b = 0,626 m Dengan menggunakan rumus : Di titik B  Tinggi potencial bidang di bidang B = hd 1 + he 2 = 0,66 + 147-140,5 = 7,16 m  Diasumsikan bahwa kecepatan aliran di B V 2 = 7,5 mdet, maka : m V b Q hd 291 , 5 , 7 . 25 58 , 54 . 2 2 2    A 2 = 25 x 0,291 = 7,277 m 2 m b hd A R 284 , 25 291 , . 2 277 , 7 . 2 2 2 2 2      m R r 600 , 2 284 , 916 ,    det 876 , 4 2 5 , 7 252 , 2 m V r    1 3 4 2 2 2 1 2 2 2 . 2 2 l R V n g V g V h e     = 3,258 m  Dengam demikian tinggi tekanan total diperoleh : Hd 2 + he 2 = 0,291 + 3,258 = 3,55 m 7,16 m  Dicoba lagi dengan asumsi kecepatan aliran yang berbeda LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 220

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI Tabel 5.4 Nilai