LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
314
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI
= 6,105 – 6,41 m 2,70 m
= - 0,305 m 2,70 m Aman
6 1
max
L
e L
V
= 12,82
6x0,305 +
1 12,82
105,63
= 9,416 Tm
2
349,947 Tm
2
Aman
6 1
min
L
e L
V
= 12,82
6x0,305 -
1 12,82
105,63
= 7,063 Tm
2
0 Tm
2
Aman
Dari hasil perhitungan di atas, dengan demikian bangunan spillway dinyatakan aman terhadap daya dukung tanah.
LAPORAN TUGAS AKHIR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
315
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI
Gambar 5.51 Diagram Kondisi Air Banjir
B A
C D
E
F G
H I
J K
M N
O P
B1
B2
B3
B5 B6
B4 B8
B9 B10
B11 B12 B13
B14 B7
wh 1
wh 3 wh 4
wh 5 wh 8
wh 9 wh 6
wh 2 Pa
Pp
1 .0 0 1 .0 0
1. 0 0 2 . 00
2. 0 0 1 . 5 0
1. 5 0 1. 0 0
1 . 8 2 12 . 8 2
U B- C U C- D
U D- E U F-G
U G- J U J- K
U K- N U N- O U E- F
wh 7
K1 K3
K4 K5
K6 K2
K8 K9
K10
K12 K1 3
K14 K11
K7
LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
316
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI
5.16 Tebal Lantai Olakan
Tabel 5.50 Perhitungan garis rembesan lane kondisi Normal
Titik Garis Lane
Panjang Rembesan L
HW Hx
Px LV
LH 13LH
Lx A
0,000 0,00 19,16
7 7,00 7,000 A-B
1 B
1,00 19,16 7 8,00 7,635
B-C 1
0,333 C
1,33 19,16 7 8,00 7,513
C-D 3,5
D 4,83 19,16
7 4,50 2,734 D-E
1 0,333
E 5,17 19,16
7 4,50 2,613 E-F
3,5 F
8,67 19,16 7 8,00 4,834
F-G 2
0,667 G
9,33 19,16 7 8,00 4,591
G-H 0,5
H 9,83 19,16
7 7,50 3,908 H-I
1,5 0,500
I 10,33 19,16
7 7,50 3,725 I-J
1,5 J
11,83 19,16 7 9,00 4,678
J-K 1,5
0,500 K
12,33 19,16 7 9,00 4,495
K-L 0,25
L 12,58 19,16
7 8,75 4,154 L-M
1 0,333
M 12,92 19,16
7 8,75 4,032 M-N
0,75 N
13,67 19,16 7 9,50 4,508
N-O 1,82
0,607 O
14,27 19,16 7 9,50 4,286
O-P 1,36
P 15,63 19,16
7 8,14 2,429 P-Q
6,5 2,17
Q 17,80 19,16
7 8,14 1,637 Q-R
1,36 R
19,16 19,16 7
9,5 2,500
LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
317
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI
Untuk memperhitungkan tebal lantai belakang kolam olak, digunakan rumus sebagai berikut :
dx ≥
pas Wx
Px Sf
. Dimana :
Dx = Tebal lantai pada titik x
Px = Gaya angkat pada titik x
Wx = Kedalaman air pada titik x
pas
= Berat jenis bahan 2,2 tonm³ Sf
= Faktor keamanan 1,5 Perhitungan :
Px = Hx – Lx.HwL
= 8,14 – 17,8 x 7 19,16 = 1,637
dx ≥
2 ,
2 637
, 1
5 ,
1
x ≥ 1,12 m
Direncanakan tebal lantai kolam olak dibuat 1,2 m Kontrol :
Sf =
pas Wx
Px dx
.
= 2
, 2
637 ,
1 2
, 1
x
= 1,613 1,5 Aman
LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
318
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI
5.17 Bangunan Penyadap
Bangunan penyadap dalam perencanaan ini digunakan type penyadap menara, hasil sadapan kemudian dialirkan ke unit pengolahan sesuai dengan kebutuhan debit untuk air baku.
Gambar 5.52 Komponen bangunan penyadap
5.17.1 Pipa Penyalur
perencanaan ini, pipa penyalur selain berfungsi sebagai penyadap juga sebagai penggelontoran lumpur mengingat terjadinya sedimentasi yang terjadi di dalam kolam
tampungan embung. Untuk menghindari penyadapan air yang keruh, diusahakan agar penyadap pada bagian atas dinding terowongan dibuat 2 sampe 3 lubang. Lubang ini
berfungsi sebagi penyadap air, sedangkan bagian paling bawah sebagai penggelontoran lumpur.
Dimensi pipa vacuum ditentukan perhitungan sebagi berikut : C
= koefisien debit = 0,62 Q
kbthn
= debit kebutuhan air g
= percepatan gravitasi = 9,8 mdet
2
h = tinggi air dari titik tengah lubang ke permukaan = 3,5 m
Lubang udara
Pipa penyalur Ruang operasi
pintu, katup, saringan pada lubang penggelontor sedimen
Menara penyadap Pintu, saringan pada
lubang penyadap
LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
319
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI Tabel 5.51 Perhitungan debit berdasarkan prosentase bukaan pintu
H Q50
Q60 Q70
Q80 Q90
Q100 1,0 0,3433 0,4119 0,4806 0,5493 0,6179 0,6866
1,5 0,4204 0,5045 0,5886 0,6727 0,7568 0,8409 2,0 0,4855 0,5826 0,6797 0,7768 0,8739 0,9709
2,5 0,5428 0,6513 0,7599 0,8684 0,9770 1,0856 3,0 0,5946 0,7135 0,8324 0,9513 1,0702 1,1892
3,5 0,6422 0,7707 0,8991 1,0276 1,1560 1,2844 4,0 0,6866 0,8239 0,9612 1,0985 1,2358 1,3731
4,5 0,7282 0,8739 1,0195 1,1651 1,3108 1,4564 5,0 0,7676 0,9211 1,0746 1,2282 1,3817 1,5352
5,5 0,8051 0,9661 1,1271 1,2881 1,4491 1,6101 6,0 0,8409 1,0090 1,1772 1,3454 1,5136 1,6817
6,5 0,8752 1,0502 1,2253 1,4003 1,5754 1,7504 7,0 0,9082 1,0899 1,2715 1,4532 1,6348 1,8165
7,5 0,9401 1,1281 1,3162 1,5042 1,6922 1,8802 8,0 0,9709 1,1651 1,3593 1,5535 1,7477 1,9419
8,5 1,0008 1,2010 1,4012 1,6013 1,8015 2,0017 9,0 1,0298 1,2358 1,4418 1,6478 1,8537 2,0597
Bukaan pintu = 80 Pintu berbentuk persegi ukuran 0,5m x 0,5m, maka :
Luas penampang yang melewati pintu : A = 0,5m x 0,4m = 0,2m
2
Debit dan kecepatan aliran yang melintasi pintu adalah :
Gambar 5.53 Skema pengaliran dalam penyalur kondisi pintu terbuka 80
h = 0,4 m bukaan pintu 80 Pipa
ventilasi
D = 0,5 m H
Pintu
LAPOR AN TUGA S AKH IR
Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY
320
BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI