ANALISA HIDROLOGI PERENCANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN KONSTRUKSI

LAPOR AN TUGA S AKHIR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 202

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman masuk pada kota kategori kota sedang sehingga diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.70 Perhitungan jumlah kebutuhan air per jiwa NO Uraian lorghr 1 Konsumsi unit sambungan rumah SR 130 lorgh 130 2 Konsumsi unit hidran umum HU 30 lorgh 30 4 Kehilangan air 25 40 5 Faktor hari maksimum 1,2 240 6 Faktor jam puncak 1,5 360 7 Cakupan pelayanan 90 324 Kebutuhan Air Baku 324 lohr Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya kebutuhan air sebesar 324 lorghr. Untuk kebutuhan air baku per bulan sebesar : Kebutuhan air baku per jiwa = 324 lorghr = 324 x 30 = 9.720 lorg = 9,72 m 3 org Berdasarkan perhitungan neraca air jumlah volume air yang dapat digunakan untuk kebutuhan air baku sebesar 82.000 m 3 . Sehinga dapat diperoleh jumlah penduduk yang terpenuhi kebutuhan air bakunya per bulan. Jumlah penduduk terpenuhi = Volume Air : Kebutuhan Air = 82.000 m 3 : 9,72 m 3 org = 8436 orang LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 203

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

BAB V PERENCANAAN

KONSTRUKSI

5.1 Penentuan Tinggi Jagaan

Tinggi jagaan adalah jarak bebas antara mercu embung dengan permukaan air maksimum rencana. Tinggi jagaan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : i a e w f i a e w f h h h h H h h h atau h h H          2 2 Dimana : Hf = tinggi jagaan m ∆h = yang terjadi akibat timbulnya banjir abnormal m h w = tinggi ombak akibat kenaikan m he = tinggi jagaan ombak akibat gempa m ha = tinggi kemungkinan kenaikan permukaan air, apabila terjadi kemacetan pada pintu bangunan pelimpah m h i = tinggi tambahan yang didasarkan pada tingkat urgensi embung m Gambar 5.1 Tinggi jagaan free board Puncak embung Tinggi jagaan LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 204

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

5.1.1 Tinggi Kenaikan Permukaan Air yang Disebabkan oleh Banjir Abnormal h

Dihitung Berdasarkan Persamaan Sebagai berikut : Q Ah h Q Q h      1 3 2  Dimana : Q o = debit banjir rencana m 3 det Q = kapasitas rencana m 3 det  = 0,2 untuk bangunan pelimpah terbuka  = 1,0 untuk bangunan pelimpah tertutup H = kedalaman pelimpah rencana m A = luas permukaan air pada elevasi banjir rencana km 2 T = durasi terjadinya banjir abnormal biasanya antara 1 sd 3 jam Untuk perhitungan digunakan data-data sebagai berikut : Q o = 123,00 m 3 detik Q = 54,58 m 3 detik H = 0,99 ≈ 1 m A = 0,0735 km² h  = 3600 3 58 , 54 00 , 1 0735 , 1 00 , 1 58 , 54 00 , 123 2 , 3 2 x      h  = 0,3 m

5.1.2 Tinggi Ombak yang Disebabkan oleh Angin h

w Tinggi ombak yang disebabkan oleh angin ini perhitungannya sangat dipengaruhi oleh panjangnya lintasan ombak F dan kecepatan angin di atas permukaan air embung. Panjang lintasan ombak yang dipakai adalah Fetch efektif sebesar 109,45 m Gambar 5.2.. Sedangkan kecepatan angin di atas permukaan air embung diambil dari data di stasiun BMG DIY yaitu 20 mdet. Perhitungan tinggi ombak hw ini menggunakan grafik LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 205

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI