PERENCANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN EMBUNG TAMBABOYO KABUPATEN SLEMAN D.I.Y (Design of Tambakboyo Small Dam Sleman D.I.Y Area ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 238

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

Dimana : Q f = kapasitas aliran filtrasi kapasitas rembesan N f = angka pembagi dari garis trayektori aliran filtrasi N e = angka pembagi dari garis equipotensial k = koefisien filtrasi H = tinggi tekanan air total L = panjang profil melintang tubuh embung Dari data yang ada di dapat : N f = 3 N e = 10 k = 4 x 10 -5 cmdet = 4 x 10 -6 mdet H = 7,99 m L = 57,5 m Maka debit aliran filtrasi adalah sebagai berikut : Q f = 5 , 57 99 , 7 10 4 10 3 6 x x x x        = 5,51 x 10 -4 m³dt Syarat Q lebih kecil dari 2 Qinflow rata-rata embung 0,02 x 54,58 = 1,09 m³dt .

5.11.2 Stabilitas Embung terhadap Longsor

Stabilitas lereng embung ditinjau dalam tiga keadaan yaitu pada saat air embung mencapai elevasi penuh, pada saat embung baru selesai dibangun dan sebelum dialiri air dan pada saat air embung mengalami penurunan mendadak. Data Teknis : Tinggi Embung = 10 m Lebar Mercu Embung = 5 m Kemiringan Hulu = 1 : 3 Kemiringan Hilir = 1 : 2,25 Elevasi Air embung = + 147.99 m M.A.B Tinggi Air = 7,99 m LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 239 BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI Tabel 5.11 Kondisi perencanaan teknis material urugan sebagai dasar perhitungan Zone tubuh embung Kekuatan Geser γ timbunan dalam beberapa kondisi tonm 3 C kgcm 2 θ kering basah Jenuh γd γb γsat Zone kedap air 4,6 38,18 0,91 1,39 1,54 Zone lulus air 0,02 36,36 1,22 1,55 1,77 Metode analisis stabilitas lereng untuk embung tipe tanah urugan earth fill type dam dan timbunan batu rock fill type dam didasarkan pada bidang longsor bentuk lingkaran. Faktor keamanan dari kemungkinan terjadinya longsoran dapat diperoleh dengan menggunakan rumus keseimbangan sebagai berikut Suyono Sosrodarsono, 1981 :              Te T Ne U N l C Fs  tan .                      cos . sin . tan sin . cos . . e A V e A l C Dimana : Fs = faktor keamanan N = beban komponen vertikal yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur     cos . .A  T = beban komponen tangensial yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur     sin . .A  U = tekanan air pori yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur Ne = komponen vertikal beban seismic yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur     sin . . . A e  Te = komponen tangensial beban seismic yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur     cos . . . A e   = sudut gesekan dalam bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang luncur. C = Angka kohesi bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang luncur Z = lebar setiap irisan bidang luncur E = intensitas seismis horisontal LAPOR AN TUGA S AKH IR Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman DIY 240

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI