3. Invitasi yakni Proses penghargaan agar konsumen segera melakukan transaksi.
2.2.4 Hubungan Masyarakat public relation
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya. Hubungan masyarakat Humas melibatkan berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Hubungan masyarakat dan publisitas cenderung memiliki keunggulan
berupa kredibilitas tinggi serta kemampuan untuk menjangkau audiens yang cenderung menghindari wiraniaga iklan. Menurut Jefkins 2003, humas adalah
kegiatan-kegitan komunikasi yang bertujuan menciptakan pemahaman melalui pengetahuan. Jadi, sasarannya adalah mendidik pasar. Agar berhasil, maka semua
informasi yang dikemukakannya harus sepenuhnya faktual atau sesuai dengan kenyataan yang ada, bisa dipercaya, dan imparsial atau tidak memihak.
Keterangan humas sama sekali tidak boleh bernada melebih-lebihkan atau memuji diri sendiri.
Kegiatan hubungan masyarakat adalah kegiatan manajemen dirancang untuk membentuk dan membina sikap dan perilaku masyarakat terhadap produk
atau perusahaan. Kegiatan ini tidak dapat secara keseluruhan dikendalikan oleh perusahaan. Menurut Jefkins 2003, berikut ini tujuan-tujuan kegiatan hubungan
masyarakat :
Menciptakan kesadaran masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Membina kredibilitas
Merangsang kegiatan penjualan dan perantara
Mendukung dan mengkompetisir kegiatan promosi
Menurut Kotler 2003, sarana yang dapat digunakan untuk hubungan masyarakat ini dapat berupa:
Siaran pers Ceramah
Laporan tahunan Sumbangan Amal
Menjadi sponsor Publikasi
Media identitas Majalah perusahaan
Kegiatan-kegiatan sosial
2.2.5 Pemasaran langsung direct marketing
Pemasaran langsung menurut Kotler 2003 adalah Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media
untuk mempengaruhi suatu tanggapan atau transaksi terukur pada lokasi mana pun. Dapat dijelaskan pemasaran langsung adalah penggunaan jasa pos, telepon,
alat-alat perhubungan bukan pribadi lain untuk berkomunikasi atau mengumpulkan respon dari pelanggan tertentu, meskipun mempunyai beberapa
bentuk, seperti pos langsung direct mail, pemasaran melalui telepon telemarketing, dan sebagainya.
Menurut Jefkins 2003, kerancuan istilah akan dapat dihindari apabila
Universitas Sumatera Utara
berpegang pada defenisi-defenisi baku bahwa penawaran lewat pos direct mail merupakan suatu media periklanan, sedangkan pesanan lewat pos mail order
atau pesanan langsung direct response merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan melalui pos, terlepas dari
medium yang digunakan untuk penawaran produknya. Konsekuensinya, direct mail tidak terbatas untuk pemasaran secara langsung saja tanpa toko
atau tempat penjualan secara fisik. Pedagang eceran juga dapat memanfaatkannya untuk menarik para pembeli ke tokonya.
Perdagangan tanpa toko atau pemasaran langsung telah menjadi bisnis tersendiri yang nilainya sangat besar. Hal ini terjadi berkat teknik penawaran
lewat pos direct mail, iklan- iklan televisi dan teleteks, pemesanan sesuatu produk lewat pos mail order, yang kesemuanya dewasa ini lebih dikenal sebagai
teknik-teknik pemasaran tanggapan langsung direct response marketing.
2.3 Menentukan Bauran Promosi