Pr : harga di tingkat pengecer V
2
: variabel- variabel yang memepengaruhi tingkah laku tataniaga secara kelompok
2.2.6. Efisiensi Tataniaga
Menurut Mubyarto dalam Sihombing 2011 sistem tataniaga disebut efisien apabila memenuhi dua syarat yaitu mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen
ke konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi dan jalur tataniaga tersebut. Namun berbeda menurut A.T Mosher sistem tataniaga itu efisien apabila harga jual
petani atau harga yang diterima petani adalah sebesar harga pokok cost price hasil ditambah dengan sebagai keuntungan yang diinginkan produsen dalam
pengusahaannya. Dan jika semakin besar harga maka semakin tinggi tingkat efisiensi tataniaga tersebut.
Pengertian tersebut diatas ialah ditujukan untuk konsumen dan untuk produsen. Dimana pengertian efisien menurut konsumen ialah produk yang diinginkan sampai
ke tangan konsumen dengan harga semurah-murahnya sedangkan pengertian efisien dari pihak produsen ialah hasil produksi sampai ke tangan konsumen dengan biaya
yang sebesar-besarnya dan harga setinggi-tingginya Hanafiah dan Saefuddin, 2006. Menurut Sudiyono 2004 secara sederhana konsep efisiensi mendekati rasio input-
output. Suatu proses taaniaga dikatakan efisiensi apabila : a.
Output tetap konstan dicapai dengan input yang lebih sedikit; b.
Output meningkat sedanglan input yang digunakan tetap konstan;
Universitas Sumatera Utara
c. Output dan input sama-sama mengalami kenaikan tetapi laju kenaikan output
lebih cepat daripada laju input; d.
Output dan input sama-sama mengalami penurunan, tetapi laju penurunan output lebih lambat daripada laju penurunan input.
Secara sistematis, nilai efisiensi dapat ditulis sebagai berikut:
��������� � =
������ ��������� ����� ���������
× 100
………….….21 Di sisi lain, penentuan efisiensi menurut Sihombing 2011 dapat dilihat dengan
memperbandingkan antara besarnya keuntungan petani produsen dan seluruh lembaga perantara yang terlibat dengan seluruh ongkos tataniaga yang dikeluarkan
oleh lembaga perantara dan biaya produksi serta ongkos pemasaran yang dikeluarkan oleh petani produsen. Metode ini dapat dirumuskan dengan model perhitungan:
� =
��+�� ��+��
× 100
……………………………….22 Keterangan :
Jl : Keuntungan lembaga tataniaga Jp : Keuntungan Produsen
Ot : Ongkos tataniaga Op : Ongkos produksi dan pemasaran yang dikeluarkan oleh petani produsen
2.3.Kerangka Pemikiran
Dalam jalur tataniaga ayam ras pedaging terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu peternak sebagai penyedia komoditi, pedagang perantara, dan konsumen akhir. Ada
beberapa saluran pemasaran produk peternakan ayam ras pedaging yang ditujukan untuk segmen pasar konsumen. Beberapa peternak menjual langsung hasil panennya
kepada konsumen. Ada juga produsen yang menjual hasil panennya kepada pedagang
Universitas Sumatera Utara
perantara. Panjang – pendeknya saluran pemasaran ini dilihat dari banyaknya jumlah pedagang perantara yang terlibat dalam saluran tersebut.
Pedagang perantara yang terlibat mungkin menjalankan lebih dari satu fungsi pemasaran. Fungsi – fungsi tataniaga tersebut meliputi fungsi pembelian, penjualan,
pengangkutan, penyimpanan, standardisasi, permodalan, penanggungan resiko, serta informasi pasar. Dalam menjalankan fungsi – fungsi tataniaga, pedagang perantara
memperoleh balas jasa berupa margin pemasaran yaitu selisih harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima produsen. Margin tataniaga ini oleh pedagang
perantara dialokasikan di antaranya untuk biaya – biaya yang diperlukan lembaga pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau
biaya fugsional dan keuntungan lembaga yang terlibat di dalam penyampaiannya. Margin pemasaran ini akan mempengaruhi efisiensi pemasaran, dalam banyak hal
semakin tinggi biaya pemasaran maka saluran pemasaran tersebut akan semakin tidak efisien.
Universitas Sumatera Utara
Secara sistematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan : = Dijual Ke
= Mempengaruhi Pengaruh
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
2.4.Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini adalah: 1.
Ada beberapa saluran tataniaga ayam ras pedaging di daerah penelitian.
2.
Share margin peternak lebih kecil daripada share margin pedagang. 3.
Efisiensi tataniaga ayam ras pedgaing di daerah penelitian adalah efisien. Peternak
Ayam Ras Lembaga
Tataniaga Konsumen
Akhir
Fungsi i
Harga Di Tingkat Peternak
Biaya
Margin Tataniaga
Efisiensi Tataniaga
Harga Di Tingkat
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian