Biaya Tataniaga Landasan Teori 1. Tataniaga

c. Fungsi informasi pasar market information Fungsi informasi pasar merupakan salah satu fungsi yang memfasilitasi kelancaran fungsi pertukan dan fungsi pengadaan fisik. Tidak seperti fungsi pelancar lainnya yang berfungsi memoerlancar prosesnya tataniaga. Informasi pasar dimanfaatkan oleh para lembaga pemasaran sebagai bahan perencanaan untuk menentukan tempat serta waktu pembelian dan penjualan sejumlah barang, menetepakan kebijaksanaan pembiayaan dan kredit tataniaga, dan memperlancar proses tataniaga khususnya dalam memenuhi perminta pembeli atas sejumlah barang dalam waktu dan kualitas tertentu. d. Fungsi standarisasi grading Standarisasi memberikan gambaran keseragaman kualitas suatu barang di berbagai tempat dimana ukuran-ukuran terbeut diterima oleh umum sebagai nilai tetap batas kualaitas barang tersebut. Peranan fungsi standarisasi ini dalam tataniaga ialah mudah dalam penilaian mutu suatu barang, mudah dalam hal oengumoukan barang yang telah berstandar, dapar memperkecil biaya tataniaga, dapat mengurang ongkos transport, dan dapat meningkatkan permintaan konsumen sesuai dengan daya beli pada keadaan mutu yang berbeda.

2.2.4. Biaya Tataniaga

Biaya adalah pengorbanan yang dikeluarkan oleh produsen dalam mengelola usahataninya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Biaya pun merupakan korbanan yang diukur untuk suatu satuan alat tukar berupa uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam usahataninya Rahim dan Hartati, 2002. Universitas Sumatera Utara Untuk istilah biaya tataniaga yang digunakan mencakuo oengeluaran produsen untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produksi dan jumlah pengeluaran lembaga tataniaga dan laba yang diterima oleh badan tataniaga tersebut Hanafiah dan Saefuddin, 2006. Penyaluran barang atau komoditi pertanian melalui beberpa proses seperti pengangkutan, pengolahan pengeringan, perubahan bentuk, dan lainnya, pembiayaan retribusi, bongkar muat serta kegiatan lainnya. Semua proses tersebut jelas membutuhkan biaya yang masing-masing tidak sama dan memiliki proporsinya masing-masing. Bila jarak antara produsen dengan konsumen pendek maka biaya pengangkutan bisa diperkecil. Jika tidak terjadi, maka biaya pengangkutan bisa diperkecil. Jika tidak terjadi perubahan bentuk atau perubahan volume atau mutu maka biaya pengolahan jadi ditiadakan. Semakin panjang jarak dan makin banyak perantara lembaga tataniaga yang terlibat dalam pemasaran, maka biaya pemasaran semakin tinggi, dan margin tataniaga selisih antara harga produsen dengan tingkat konsumen juga semakin besar Daniel, 2002. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa biaya tataniaga bervariasi untuk masing-masing komoditinya. Bisa saja satu komoditi namun beda jenis outputnya maka beda biaya tataniaganya. Seperti komoditi ayam dengan output daging ayam dengan bibit ayam. Dimana pada pemasaran daging ayam harus ada perlakuan pengawetan, pengemasan, atau lainnya untuk mencegah terjadinya pembusukan. Sedangkan pemasaran bibit ayam harus ada perlakuan pemeliharaan agar bibit ayam tersebut dapat sampai kandang dengan tingkat kematian yang rendah. Dari masing- Universitas Sumatera Utara masing perlakuan terhadap daging ayam dan bibit ayam tersebut mmenimbukan biayanya masing-masing dengan proporsi masing-masing Mubyarto, 1991.

2.2.5. Margin Tataniaga