Tinjauan Pustaka 1. Ayam ras pedaging
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,
KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Ayam ras pedaging
Ayam ras pedaging merupakan salah satu komoditi yang tergolong paling popular dalam dunia agribisnis peternakan di Indonesia. Sampai saat ini, ayam ras
pedaging merupakan usaha peternakan yang berkembang paling menakjubkan. Sejak dikembangkan secara intensif di masa orde baru, ayam ras pedaging telah
menggeser komoditi-komoditi ternak lainnya dalam memenuhi kebutuhan protein hewani. Usaha ayam ras pedaging sukup prospektif karena selera masyarakat
terhadap cita rasa ayam ras sangat tinggi di semua lapisan. Disamping itu, nilai keuntungan yang diperoleh juga cukup tinggi jika dikelola secara
efisien Setyono dan Ulfah, 2011. Cepatnya masa panen yang dapat dicapai dari usaha pembesaran ayam ras
pedaging menjadikannya primadona di kalangan peternak unggas. Ayam ras pedaging menjadi idola karena pada umur 39-40 hari bisa mencapai bobot 1,8 kg.
padahal bobot yang sama baru bias dicapai ayam buras biasa pada umur yang lebih dari 3 bulan. Bahkan kini ayam ras pedaging bias mencapai bobot yang
sama pada umur 31-32 hari. Dengan kata lain ayam ras pedaging yang dipelihara saat ini lebih cepat besar dibandingkan ayam ras pedaging di masa yang
silam Narantaka, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Ciri ayam ras pedaging yang baik menurut Hadjosworo dan Rukmiasih 2000 adalah kerangka tubuh besar, pertumbuhan fisik yang pesat, dan hemat pakan. Di
bawah ini adalah proporsi bobot badan dan pakan yang dibutuhkan beberapa jenis ayam yang memproduksi daging dalam jangka waktu samapi panen.
Tabel 3. Bobot Badan Dan Pakan Yang Diperlukan Beberapa Jenis Ayam Pada Berbagai Umur Pemanenan
Jenis ayam Umur
Pemanenan minggu
Bobot hidup
gram Pakan yang
diperlukan gram
Efisiensi PakanBobot
Ayam Ras Pedaging
4-5 1700-2000
3500 2,0-1,75
Ayam Jantan Petelur
10 1300
3200 2,5
Ayam Kampung
8-12 600-720
1550-3380 2,6-4,6
Ayam Kampung
Silang 8-12
1120-1363 2280-4600
2,03-3,4 Sumber: Hadjosworo dan Rukmiasih, 2000
Dilihat dari tabel 3 diketahui bahwa ayam ras pedaging jauh lebih unggul dari jenis ayam lainnya yang produksi utamanya juga daging seperti ayam ras pedaging. Hal
ini terjadi karena adanya penelitian dan pengembangan dari pihak Puslitbang Indonesia yang meramu pakan yang dapat menunjang pertumbuhan daing ayam ras
pedaging ini jauh lebih cepat dari biasanya. Keunggulan ayam ras pedaging lainnya dibandingkan jenis ayam lainnya yang
membuat ayam ras pedaging tumbuh pesat adalah sebagai berikut: a.
Sumber modal yang tersedia cukup banyak baik dari pemerintah maupun perusahaan besar sehingga dapat dimanfaatkan peternak kecil;
b. Berkembangnya lembaga hilir yankni perusahaan pengolahan dan pemasaran
yang efektif seperti rumah makan, restoran, pasar tradisional, dan pasar modern;
Universitas Sumatera Utara
c. Perubahan pola hidup yang lebih sadar akan pentingnya gizi dari produk
peternakan; d.
Usaha ayam ras pedaging termasuk usaha yang mendapat nilai kompensasi ekonomi di saat permintaan tinggi, seperti hari besar keagamaan. Secara
finansial, usaha ayam ras pedaging sangat layak yakni keuntungan bisa mencapai lebih dari 100;
e. Kecendrungan peningkatan konsumsi sangat besar akibat meningkatnya
pendapatan masyarakat. Dengan kata lain elastisitas permintaan terhadap pendapatan sangat tinggi, yaitu bisa lebih dari 1,5 yang berarti peningkatan
pendapatan 1 maka peningkatan konsumsi ayam ras pedaging adalah 1,5. Dari sumber yang sama, Setyono dan Ulfah 2011 dukungan faktor eksternal yang
mendukung perkembangan usaha ayam ras pedaging juga sangat kuat antara lain sebagai berikut:
a. Industri penyedia input produksi seperti penyedia bibit DOC=Day Old Chick
yang sangat kuat baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk peternak plasma, segala input produksi diberikan oleh peternak inti namun untuk peternak
mandiri, penyediaan input diusahakan sendiri yaitu dibeli di outlet penyedia input produksi peternakan ayam ras pedaging;
b. Tekhnologi pemeliharaan mudah diadopsi oleh masyarakat umum;
c. Pasar ayam ras pedaging tersebar luas di semua daerah. Seluruh lapisan
masyarakat dapat mengkonsumsi ayam ras pedaging karena secara umum tidak ada kelompok tertentu yang dilarang mengkonsumsi ayam ras pedaging
misalnya karena faktor kepercayaan atau sosial budaya;
Universitas Sumatera Utara
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Tataniaga