Karakteristik Matematika Metode dan Model Pembelajaran

dalam kelas yang memungkinkan anak mengembangkan minat untuk belajar matematika. Russel dalam Hamzah B. Uno 2009, matematika adalah studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang sangat dikenal tersusun baik menuju arah yang tidak dikenal. Ruseffendi 1988:260, juga menyatakan bahwa hakekat matematika artinya menguraikan tentang apa matematika itu sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif, simbol-simbol, ilmu yang abstrak dan sebagainya. Dengan demikian, tanpa mengetahui hakekat matematika kita tidak mungkin dapat memilih strategi untuk pengajaran matematika dengan benar. Begitu pula mengetahui hakekat matematika itu akan membantu kita memilih metode mengajar yang lebih sesuai. Dengan kata lain, penerapan strategi dan metode mengajar itu akan banyak arti bila kita mengetahui hakekat matematika. Jadi, dapat disimpulkan hakekat matematika itu akan membantu kita memilih metode mengajar yang dimulai dari pemahaman dari bagian yang sangat dikenal menuju ke bagian tidak dikenal. http:rekapramukti.blogspot.com

2. Karakteristik Matematika

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa matematika mempunyai ciri atau karakteristik tertentu. Berikut karakteristik matematika menurut para ahli : Menurut Soedjadi dalam Sinaga , 1. Matematika adalah hasil abstraksi dipikirkan manusia, 2. Matematika mengandung pola fikir deduktif dan induktif, 3. Matematika bersifat hirarkis terurut dalam struktur tertentu, 4. Matematika bersifat konsisten tidak ditemukan pertentangan antara fakta, konsep dan prosedur, 5. Menggunakan variabel kosong penuh arti. www.catatantanti.blogspot.com Edy Riyadi pada www.slideshare.netRhiyadi;2012 menyebutkan bahwa karakteristik matematika yaitu, 1 memiliki objek kajian yang abstrak, 2 bertumpu pada kesepakatan, 3 berpola pikir 8 deduktif, 4 memiliki simbol yang kosong dari arti, 5 memperhatikan semesta pembicaraan dan 6 konsisten dalam sistemnya Objek matematika bersifat abstrak, yaitu berupa ide, gagasan, konsep, simbol-simbol, dan sistem keterkaitan antara unsur-unsur dalam suatu komunitas himpunan. Oleh karena itu, pengajarannya perlu disampaikan dengan pendekatan yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Terlebih lagi untuk pembelajaran di tingkat SD. Hal ini karena secara psikologis tingkat perkembangan mental siswa pada jenjang SD pada umumnya masih tahap pemahaman konkret, belum mampu berpikir abstrak. Untuk itu, perlu dilakukan upaya menemukan pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan perkembangan mental siswa. Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika mempunyai karakteristik yang abstrak, memiliki simbol dan konsisten dalam sistemnya. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode dalam penyampaian pelajaan matematika khusunya di tingkat sekolah dasar.

3. Metode dan Model Pembelajaran

Dalam menyampaikan sebuah mata pelajaran para guru hendaknnya menggunakan suatu metode pembelajaran agar dapat dengan mudah diapahami oleh siswa. Banyak sekali metode pembelajaran yang saat ini berkembang di dalam dunia pendidikan Indonesia. Tuntutan zaman serta semakin luasnya perkembangan pendidikan membuat para pendidik berpikir, bagaimana menerapkan suatu materi pelajaran agar mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Dengan menggunakan suatu metode tersebut diharapkan siswa mampu menerima pelajaran sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Menurut Wiradi, Metode adalah seperangkat langkah apa yang harus dikerjakan yang tersusun secara sistematis urutannya logis. “Pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian” Anna Poedjiadi, 2005:75. 9 Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran M Saikhul Arif, 2011. Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam, 1999:114 berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999:767. Menurut Nana Sudjana dalam buku Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86, terdapat bermacam- macam metode dalam mengajar, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama role-playing, Metode problem solving, Metode sistem regu team teaching, Metode latihan drill dan masih banyak lagi jenis metode pembelajaran. Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam hal ini adalah berhasilnya suatu proses pembelajaran Sebuah metode atau cara memang sangat diperlukan dalam pembelajaran. sedangkan dalam metode itu sendiri terdapat banyak model pembelajaran Dalam sebuah metode tersebut ada berbagai bentuk penyampaian pembelajaran yang umum disebut dengan model pembelajaran. Model- model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Joyce weil Rusman, 2010:132 mengemukakan bahwa “para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologi, sosiologi, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung”. 10 Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh memilih model pembelajaran yang efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran Joyce, Trianto 2007:5, Mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, ilm,komputer,kurikulum dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Istilah model pembelajaran mempunyai makna lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model Pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, dan prosedur. Kardi dan Nur Trianto 2007:6 mengemukakan ciri-ciri tersebut adalah : 1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh pencipta atau pengembangnya 2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dibalas 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai Adapun sebuah model pembelajaran menurut Soekamto dan Winaputra 1995: 78, sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. 11 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model-model pembelajaran lebih merupakan kerangka konseptual, sedangkan strategi lebih menekankan pada penerapannya di kelas. Model-model pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang juga dikenal sebagai strategi pembelajaran.

4. Pembelajaran Matematika Realistik PMR