D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data kualitatif digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian per siklus. Data disajikan secara deskriptif dan naratif untuk menggambarkan hasil
penelitian dalam bentuk tabel, grafik dan uraian singkat. Teknik analisis data kuantitatif, yaitu sebuah teknik analisis data yang
menggunakan perhitungan dan angka-angka untuk mengholah data yang terkumpul. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dan dihitung
menggunakan rumus yang sudah ada kemudian membandingkan dengan hasil data dari kedua siklus. Analisis data dengan kuantitatif diolah dengan statistik
deskriptif untuk menemukan presentase dan nilai rata – rata baik secara individu maupun kalsikal. Analisis data untuk penelitian ini didasarkan pada
instrumen lembar observasi, angket dan tes. Dari hasil per siklus akan dikomparasikan dengan siklus selanjutnya. Adapun analisis untuk masing –
masing data berdasarkan instrumenya sebagai berikut :
a Lembar Observasi
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa lembar observasi ini terbagi dalam dua kategori, yaitu untuk keaktifan siswa dan untuk
memonitor sebagai catatan observator kepada peneliti dalam hal ini adalah guru. observasi ini dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observator
Kriteria yang digunakan dalam pengisian observasi ini adalah sangat baik 4 , baik 3, cukup 2, tidak baik 1. Penilaian dilakukan
setiap aspek sesuai dengan 10 aspek yang ada dalam lembar observasi dengan memberi tanda ceklist sesuai dengan score yang diperoleh.
Observator juga akan memberikan catatan tentang aktifitas siswa selama proses pembelajaran, catatan tersebut sebagai bahan refleksi untuk siklus
selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dalam pengisian obervasi dapat dilihat dalam tabel berikut :
31
Tabel. 3. 2 Pedoman Pemberian Skor Lembar Observasi Siswa
No Pedoman
Kriteria Skor
1 Jika siswa yang melakukan sesuai
dengan aspek no 1 – 9 sebanyak 10.
Sangat Baik 4
2 Jika siswa yang melakukan sesuai
dengan aspek no 1 – 9 berjumah antara 8 – 9 siswa.
Baik 3
3 Jika siswa yang melakukan sesuai
dengan aspek no 1 – 9 berjumlah 6 – 7 siswa
Cukup 2
4 Jika siswa yang melakukan sesuai
dengan aspek no 1 – 9 berjumlah 6 siswa.
Tidak Baik 1
Dari hasil observasi tersebut, jumlah skor keseluruhan aspek kemudian diambil rata-rata, rumus yang digunakan adalah :
´X =
∑
skor N
Keterangan : ´X
: MeanRata – Rata
∑
skor : Jml skor seluruhnya
N
: Jml Indikator Setelah rata – rata didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan nilai rata – rata yang diddapat dengan tabel kriteria yang
sudah ditentukan. Jika ´X antara 1,00 – 1,99 maka keaktifan siswa seluruhnya dikategorikan “ Rendah “, jika
´X
antara 2,00 – 2,99 maka keaktifan siswa dikategorikan “Cukup”, jika ´X antara 3,00 –
32
3,99 maka keaktifan siswa “Tinggi”, dan bila ´X mendapatkan nilai 4,00 maka siswa dikategorkan “Sangat Tinggi” keaktifannya.
Indikator pencapaian yang diharapakan oleh peneliti yaitu siswa
mempunyai keakftifan yang “Tinggi – Sangat Tinggi”, hal ini berkaitan
langsung dengan minat dan hasil pembelajaran yang akan dicapai. Jika pada siklus I hasil belum optimal maka pada isklus II dapat dilakukan
observasi selanjutnya. Adapun kriteria keaktifan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.3. Kriteria Keaktifan Siswa dalam PMR
No Rata - Rata
Keterangan Aktif Siswa
1 1,00 – 1,99
Rendah 2
2,00 - 2,99 Cukup
3 3,00 – 3,99
Tinggi 4
4.00 Sangat Tinggi
Selain lembar observasi untuk siswa, peneliti dalam hal ini juga sebagai guru, maka perlu lembar observasi untuk bahan refleski, yang
mana pada nantinya akan dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam proses pembelajaran. Adapun lembar observasi untuk keaktifan terlampir.
Untuk pengisian lembar observasi guru ini menggunakan pedoman sebagai berikut :
a. Observasi terdiri dari 6 nomor, setiap nomor terdiri dari 3 indikator. b. Memberikan tanda cek list v pada kolom skor yang sudah tersedia
pada setaip indikatornya. c. Kriteria skor adalah 4 : Sangat Baik, 3 : Baik, 2 : Tidak Baik, 1 :
Sangat Tidak Baik. d. menjumlahkan hasil skor masing – masing aspek pada setiap nomor
nomor 1 – 6 . e. Total perolehan skor yang terdiri dari skor maksimal masing – masing
nomor.
33
f. Rata – rata diperoleh dari TOTAL SKOR dibagi N INDIKATOR = 18.
g. Memberikan catatan selama pengamatan berlangsung. Sedangkan rata – rata yang akan dijadikan tolak ukur menggunakan
rumus berikut :
´X =
∑
skor N
Keterangan : ´X
: MeanRata – Rata
∑
skor : Jml skor seluruhnya
N
: Jml Indikator Dari hasil rata – rata yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
kriteria yang sudah ditentukan. Kriteria aktivitas guru dapat dilihat seperti tabel berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Guru dalam PMR
No Rata – rata
Keterangan
1 1,00 – 1,99
Kurang 2
2,00 – 2,99 Cukup
3 3,00 – 3,99
Baik 4
4,00 Sangat baik.
Kriteria indikator pencapaian peneliti yaitu guru dapat melakukan
kegiatan proses pembelajaran dengan kriteria keaktifan “Baik” dengan nilai rata – rata 3,00 – 3,99 yang akan berpengaruh juga pada hasil
pembelajaran.
34
b Lembar Angket
Sesuai apa yang telah dijelaskan diatas, bahwa untuk menilai dan mengetahi sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran matematika
realistik, maka instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket. Angket ini bersisi sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang
bernilai positif dan negatif . lembar angket siswa terlampir. Pilihan jawaban yang terdapat pada angket yang diisi oleh siswa
pada setiap akhir pertemuan kedua setiap siklusnya, terdiri dari Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Ragu-ragu R, Setuju S, Sangat
Setuju SS . Pedoman dalam penilaian skor angket sebagai berikut : 1. Untuk pertanyaan yang bernilai positif
STS Skor 1, TS Skor 2, R Skor 3, S Skor 4, S Skor 5
2. Untuk pertanyaan yang bernilai negatif
STS Skor 5, TS Skor 4, R Skor 3, S Skor 2, S Skor 1
Setelah data terkumpul, kemudian langka-langkah analisis data yaitu : 1. Menghitung skor maksimal setiap siswa dan menghitung rata – rata
perolehan nilainya. Rumus yang digunakan adalah : ´X =
∑
skor N
Keterangan : ´X
: MeanRata – Rata
∑
skor : Jml skor seluruhnya
N
: Jml Indikator 2. Mentabulasikan hasil setiap siswa pada tabel rekapitulasi dan
distribusi frekuensi dan prosentase perolehan rata–rata minat siswa. 3. Menghitung nilai rata – rata dan prosentase keseluruahan siswa.
Rumus yang digunakan untuk rata – rata adalah sebagai berikut : 4.
´X =
∑
´X 1 N
35
Keterangan :
´X
: MeanRata – Rata
∑
´X 1 : Jml rata-rata seluruh siswa
N : Jml Siswa
Rumus prosentase minat siswa keseluruhan adalah sebagai berikut :
´X =
∑
´X 1 skor maksimal 5,00
x 100
5. Dari tabel rekapitulasi dan distribusi frekuensi dapat dilihat jumlah dan prosentase siswa yang mempunyai minat terhadap PMR sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, seperti yang terlihat dalam tabel dibawah.
Tabel 3.5 Kriteria Minat Siswa
No Nilai
Rata - Rata Keterangan
1 1.00 - 1.99.
20 - 39 Sangat Rendah
2 2.00 - 2.99
40 - 59 Rendah
3 3.00 - 3.99
60 - 79 Cukup
4 4.00 - 4.99
80 - 99 Tinggi
5 5.00
100 Sangat Tinggi
Berdasarkan analisis dari lembar angket tersebut, maka indikator yang ingin dicapai peneliti yaitu, nilai rata – rata secara keseluruhan
mencapai 4.00 – 4.99 atau sekitar 61 - 100 dan dapat dikategorikan
“Tinggi“, dengan frekuensi pencapaian minat setiap siswa kategori
“sangat tinggi” lebih besar sama dengan 6 siswa atau lebih besar sama dengan 50 .
c Tes
Instrumen tes seperti yang telah dijelaskan diatas, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setiap siklusnya setelah menggunakan
36
pembelaran matematika realistik. Isi instrumen telah di konsultasikan pada teman sejawat yang lebih senior, serta isinya telah sesuai dengan kisi-kisi
dan materi yang diajarkan. Insturmen tes berupa soal uraian yang terdiri dari 10 soal. Dimana
setiap soal mendapatkan skor 2 jika jawaban benar dan sempurna. Sedangkan jawaban yang salah mendapatkan skor 1, dan apabila tidak
dijawab mendapatkan skor 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Penskoran Tes Individu
Kriteria jawaban Skor
Benar dan sempurna 2
Benar tapi tidak sempurnatidak lengkap
1,5 Salah
1 Tidak dijawab
Adapaun penilaian secara keseluruhan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dengan menggunakan instrumen tes ini,
menggunakan rumus sebagai berikut :
NA=
∑
skor 2
x 10
Keterangan : NA
: Nilai akhir ∑skor
: Jumlah nilai setiap nomor. Indikator pencapaian yang diharapkan oleh peneliti adalah apabila
nilai akhir setiap siswa 75, maka siswa tersebut dinyatakan “Tuntas”,
sebaliknya jika nilai akhir siswa 75, maka siswa tersebut dinyatakan
“Belum Tuntas”.
37
Setelah nilai siswa terkumpul, langkah selanjutnya adalah mentabulasikan dan merekapitulasi nilai perolehan siswa tersebut pada
tabel rekapitulasi dan distribusi frekuensi. Jika pada rata – rata rekapitulasi nilai secara klasikal mendapatkan nilai 75, maka pembelajaran secara
keseluruhan dapat dinyatakan tuntas. Sebaliknya jika nilai rata-rata 75 maka pembelajaran belum tuntas dan dilakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Lembar instrumen tes terlampir.
Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan
Nilai Post Tes Keterangan
54 Belum Tuntas
55 - 64 Belum Tuntas
65 - 74 Belum Tuntas
75 - 84 Tuntas
85 Tuntas
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Setiap Siklus 1. Siklus I
Sesuai dengan rencana penelitian yang sudah ada, maka siklus I dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1.1 Perencanaan
Pada tahapan perencanaan ini peneliti sebelumnya mengkaji dokumen hasil belajar siswa sebelum siklus I dilaksanakan, yaitu
didasarkan pada perolehan nilai ulangan harian pada materi pokok yang bersangkutan. Kemudian peneliti menentukan SK dan KD sesuai
dengan KTSP, dalam hal ini kompetnsi dasar yang digunakan adalah : menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunaanya dalam pemecahan masalah. Adapun kompetensi dasar yang digunakan adalah
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang dengan indikator menghitung luas persegi dan
persegi panjang. Setelah menentukan SK, KD, dan Indikator maka guru metapkan alokasi waktu untuk siklus I tersebut. Alokasi waktu
yang digunakan selama siklus I yaitu 2 kali pertemuan setiap pertemuan 3 x 35 menit 3 jam pelajaran. Artinya setiap rencana
pembelajaran disampaikan 1 kali pertemuan. Semua SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu yang diperlukan
sudah siap, maka guru menyusun rencana pembelajaran beserta perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran termasuk juga menyiapkan instrumen pengumpul data.
1.2 Tindakan
Pada tahapan tindakan ini, guru mengimplementasikan semua rencana yang telah disusun pada proses pembelajaran. pada proses
39