Keaktifan Siswa Minat Siswa

perubahan dan kemajuan. Berdasarkan uraian data diatas, maka antara Siklus I dan Siklus II ada peningkatan aktivitas guru sebesar 0,97 atau sebesar 29 . Sehingga hasil yang diperoleh berdasarkan lembar observasi tentang aktivitas guru yaitu sebesar 3,89 97 dengan kategori keaktifan “ Baik”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : Tabel. 4.11 Tabel Perbandingan Aktivitas Guru No Siklu s Nilai Prosentase Ket 1 I 2,72 68 Cukup 2 II 3,89 97 Baik Grafik. 4.5 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 68 97

2. Keaktifan Siswa

Untuk keaktifan siswa, pada siklus I setelah pertemuan I maupun pertemuan II berdasarkan hasil observasi diperoleh nilai rata – rata 2.20 55 dengan kategori “Cukup”. Pada siklus ini keaktifan siswa belum maksimal oleh sebab itu peneliti melanjutkan pada siklus II. 61 Pada saat pembelajaran siklus II setelah pertemuan I dan II, berdasarkan hasil observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.50 atau sebesar 88 dengan kategori “Tinggi”, pada siklus II keakftifan siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dari hasil analisis data pada siklus I dan II maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan sebesar 1.30 33. Pada siklus I siswa sebagain besar belum aktif terhadap pembelajaran matematika, maka pada siklus II siswa sudah terlihat aktif pada proses pembelajaran. Tabel. 4.12 Perbandingan Keaktifan Siswa No Siklus Nilai Prosentase Ket 1 I 2,20 55 Cukup 2 II 3,50 88 Tinggi Grafik. 4.6 Perbandingan Keaktifan Siswa 62 20 40 60 80 100 55 88

3. Minat Siswa

Dalam penelitian ini yang merupakan hal pokok untuk diteliti adalah minat dan hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran matematika realistik pada siswa kelas III. Adapun hasil dari siklus I dan siklus II akan dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika realistik. Pada siklus I minat siswa belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria yang ditentukan, tentunya hal ini akibat dari faktor – faktor yang telah dijelaskan diatas. Setelah dilakukan analisis data 63 berdasarkan lembar angket yang diberikan kepada siswa, maka pada siklus I didapatkan nilai rata-rata skor keseluruhan siswa 3,71 74 dengan kategori “Cukup”. Sedangkan pada siklus II minat siswa telah mengalami peningkatan sebesar 0,90 atau 18 . Artinya pada siklus II minat siswa meningkat menjadi 4,60 92 dengan kategori “Tinggi”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perbandingan minat belajar siswa berdasarkan tabel dibawah ini. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran PMR ini, miant siswa dapat meningkat. Tabel. 4.13 Perbandingan Rata – Rata Minat Siswa Siklus I Siklus II N. Rata - Rata N. Rata - Rata