Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dilakukan pada penelitian ini, kegiatan mengamatinya berupa mengamati gambar dan mengamati benda-benda di sekitar ruang kelas, selain itu kegiatan mengamati dalam kegiatan eksperimen sangatlah membantu karena siswa dapat mengamati perubahan-perubahan apa saja yang terjadi ketika sedang melakukan eksperimen. Setelah mengamati, kegiatan selanjutnya adalah menanya. Dari apa yang sudah diamati oleh para siswa, siswa mengajukan berbagai pertanyaan. Seperti manfaat dari generator pada kincir air, manfaat energi panas bagi kehidupan. Dengan menanya dapat mengembangkan kreativitas serta rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang sedang mereka amati. Untuk membutikan apa yang ingin siswa tahu sebenarnya, siswa diminta untuk melakukan eksperimen sederhana. Eksperimen sendiri termasuk dalam kegiatan mencoba. Dengan mencoba para siswa dapat memperoleh apa yang ingin mereka ketahui. Kegiatan mencoba ini dilakukan setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I siswa diminta untuk melakukan eksperimen tentang kertas spiral, pertemuan kedua siklus I siswa diminta untuk mengetahui manfaat energi panas dengan menjemur kain. Sama seperti siklus I, pada siklus II ini para siswa diminta untuk melakukan eksperimen membuat kincir angin pada pertemuan pertama, kemudian pada pertemuan kedua siswa diminta membuat layang-layang sederhana. Tahapan kegiatan selanjutnya setelah mencoba yaitu menalar. Menalar sama saja dengan mengolah informasi melalui pengumpulan data yang telah didapat melalui eksperimen. Setelah melakukan kegiatan eksperimen siswa mendapat data-data serta fakta-fakta yang ada dari eksperimen yang sedang mereka lakukan. Setelah empat tahapan atau kegiatan dalam pendekatan saintifik selesai, sampailah pada tahapan terakhir yaitu mengkomunikasikan. Fungsi dari mengkomunikasikan ini yaitu untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk saling bertukar informasi dengan teman-temannya ketika di kelas setelah melakukan eksperimen. Selain itu para siswa juga dapat menyanggah pendapat dari teman-temannya untuk saling menyamakan presepsi terhadap apa yang sudah mereka lakukan dan simpulkan dari kegiatan eksperimen. 1. Keterampilan Eksperimen Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan eksperimen yang telah dilakukan pada siklus I dan II ada peningkatan di setiap indikator dan siklus, untuk siklus I indikator 1 diperoleh hasil persentase siswa terampil 66,67 26 siswa, meningkat pada siklus II yaitu 74,35 29 siswa. Untuk indikator 2 pada siklus I diperoleh hasil siswa terampil 69,23 27 siswa, meningkat pada siklus II yaitu 87,17 34 siswa. Sedangkan untuk indikator 3 siklus I persentase siswa terampil 66,67 26 siswa meningkat di siklus II yaitu 74,35 29 siswa. Kemudian untuk indikator 4 pada siklus I persentase siswa terampil 46,15 18 siswa meningkat pada siklus II yaitu 84,61 33 siswa. Yang terakhir indikator 5 pada siklus I, persentase siswa terampil 61,53 24 siswa meningkat pada siklus II yaitu 74,35 29 siswa. Data keterampilan eksperimen siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 4.6 di halaman berikutnya. Tabel 4.6 Data keterampilan Eksperimen Siklus I dan Siklus II No. Keteranga n Siklus I Per Indikator Siklus II Per Indikator 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Jumlah 78 94 93,5 91 73 115 97 94 112,5 110,5 2 Rata-rata 2 2,4 2,39 2,3 1,8 2,9 2,4 2,4 2,8 2,8 3 Jumlah Siswa Terampil 26 27 26 18 24 29 34 29 33 29 4 Persentase Siswa Terampil 66,67 69,23 66,67 46,15 61,53 74,35 87,17 74,35 84,61 74,35 5 Jumlah Siswa tidak Terampil 13 12 13 21 15 10 5 10 6 10 6 Persentase Siswa tidak Terampil 33,33 30,76 33,33 53,84 38,46 25,64 12,82 25,64 15,38 25,64 7 Rata-rata persentase 5 keterampila n eksperimen siswa 62,07 77,76 Pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat angka dari setiap indikator siklus I mengalami kenaikan pada siklus II. Data hasil capaian persentase keterampilan eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7 Data Hasil Capaian Keterampilan Eksperimen Keterangan Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Kondisi Awal 31,25 62,5 46,87 31,25 31,25 Siklus I 66,67 69,23 66,67 46,15 61,53 Siklus II 74,35 87,17 74,35 84,61 74,35 Hasil peningkatan keterampilan eksperimen ini sejalan dengan penelitaan terdahulu yang dilakukan oleh oleh Astuti dkk 2012. Hasil dari penelitiaannya, pendekatan keterampilan proses sains dengan metode eksperimen berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA, metode eksperimen terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode eksperimen bebas termodifikasi, dan ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif dan tidak terdapat interaksi untuk prestasi afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu dengan peneliti sejalan dengan Dewi 2008:52, di mana keterampilan proses yang terdiri dari keterampilan mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, menyimpulkan, memprediksi, dan mengkomunikasikan dapat memunculkan sikap ilmiah dari para siswa. Sikap tersebut dapat berupa rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang sudah dilakukan ketika kegiatan eksperimen, selain itu membantu siswa untuk lebih teliti dalam mengukur, mengklasifikasikan sesuatu dan menyimpulkan hasil ekperimen yang sedang dilakukan. Kemudian pada penelitian terdahulu juga yang telah dilakukan oleh Muna dkk 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran pokok bahasan pesawat sederhana dengan metode eksperimen yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa keterampilan eksperimen yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan peneliti sejalan dengan teori eksperimen. Dimana eksperimen menurut Roestiyah dalam Putra, 2013:132 adalah suatu cara mengajar saat siswa melakukan suatu percobaan, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan di kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan melakukan percobaan siswa menjadi lebih paham serta menemukan fakta-fakta baru terkait eksperimen yang sedang dilakukan. Serta para siswa dapat menyimpulkan dan saling bertukar pikiran dengan teman-temannya terhadap apa yang sudah mereka temukan. Metode eksperimen dan keterampilan eksperimen sendiri membantu siswa untuk melakukan eksperimen sendiri atau kelompok di mana siswa diminta untuk mencoba, mengamati, mencatat apa yang terjadi dan melaporkannya atau lebih tepatnya menyampaikannya di kelas untuk dievaluasi guru. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa kelas IV SD N Puren, tahun pelajaran 20132014 berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan khususnya pada materi pemanfaatan energi. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Data Hasil Capaian Prestasi Belajar Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Persentase siswa mencapai KKM 42,92 60 76,92 75 100 Rata-rata Kelas 66,53 70,00 70.66 75,00 81.28 Dari hasil evaluasi siswa diperoleh dari jumlah rata-rata hasil evaluasi yang dilakukan di setiap akhir siklus I dan siklus II. Terjadi peningkatan pada setiap siklusnya hal ini dapat dilihat dari nilai kondisi awal atau rata- rata yang didapat siswa yaitu 66,53. Pada siklus I setelah mennggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan melakukan eksperimen hasil prestasi belajar siswa meningkat dengan rata-rata menjadi 70,66. Sebanyak 31 siswa 76,92 dari 39 siswa mendapatkan nilai di atas KKM dan 8 siswa 20,51 dari 39 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Perolehan hasil evaluasi pada siklus I dapat dikatakan berhasil karena telah dapat melampaui KKM yang diharapkan peneliti yaitu, 65 siswa mencapai KKM. Pada siklus II setelah keterampilan eksperimen melalui pendekatan saintifik, perolehan hasil evaluasi mengalami peningkatan. Rata- rata yang didapatkan siswa sebesar 81,28 dengan 39 siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70. Hasil tersebut sama dengan apa yang telah diteliti mengenai variabel prestasi belajar, oleh peneliti sebelumnya Wayan 2011. Hasil penelitiannya yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar fisika antara siswa yang mengikuti strategi konflik kognitif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan nilai F=20,882 dengan taraf signifikan 0,001 p0,05. Hasil tersebut sama dengan apa yang peneliti teliti dimana adanya pengaruh peningkatan prestasi belajar melalui pendekatan saintifik dengan langkah kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Ini terlihat dari siklus I dan Siklus II yang meningkat dengan dilakukannya pendekatan saintifik di setiap siklus. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu dan peneliti ini sejalan dengan teori prestasi belajar yang diungkapkan Mulyasa, 2013:189, adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar. Hasil belajar tersebut berupa tes pengetahuan yang dilakukan setelah proses kegiatan belajar mengajar selesai. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa materi pemanfaatan energi siswa kelas IV SD N Puren pada semester ganjil tahun pelajaran 20142015 dan upaya meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi siswa kelas IV SD pada semester 1 tahun pelajaran 20142015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas PTK menggunakan pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan dapat meningkat. 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada setiap siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta, tahun pelajaran 20142015. 2. Penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta, tahun pelajaran 20142015. 3. Upaya penggunaan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 ditempuh melalui pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik ini terdiri dari 5M yaitu, a mengamati: siswa mengamati gambar, dan berbagai benda di ruang kelas, b menanya: siswa bertanya apa yang diamati, c mencoba: siswa melakukan eksperimen, d menalar: siswa mengumpulkan data dan menyimpulkan hasil eksperimen, e mengkomunikasikan: siswa menyampaikan hasil eksperimen secara tertulis dan menyampaikannya di kelas.

B. Keterbatasan Masalah

1. Salah satu instrumen perangkat pembelajaran mendapatkan nilai yang cukup dan kurang dari validator, karena awalnya format perangkat pembelajaran kurang sesuai dengan format kurikulum 2013 yang baru. 2. Waktu yang dilakukan ketika penelitian kurang, sehingga tidak sama sesuai RPP yang telah dibuat. 3. Jumlah siswa yang cukup banyak sehingga dibagi menjadi beberapa kelompok serta jumlah peralatan untuk melakukan eksperimen terkadang kurang.

C. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memahami perangkat pembelajaran pada kurikulum yang sedang digunakan. 2. Peneliti selanjutnya lebih memperhatikan waktu agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 3. Jumlah siswa serta peralatan untuk eksperimen disiapkan lebih karena untuk antisipasi peralatan yang kurang.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126