Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

siswa yang dapat merancang hipotesis dengan benar sebanyak 10 orang siswa, sedangkan ketika siswa diminta merangkai alat dengan benar ada 20 siswa dari 32 siswa yang dapat merangkainya dengan benar. Terlebih ketika para siswa melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, ada 15 siswa dari 32 yang dapat melakukannya dengan baik dan benar. Yang terakhir ketika mencatat data dan membuat kesimpulan tidak semua siswa melakukannya, 10 dari 32 siswa yang melakukanya. b. Prestasi Belajar Kondisi awal prestasi belajar siswa didapat dari nilai ulangan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan materi energi dan perubahannya. Kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 65. Hasil nilai ulangan kelas IV tahun pelajaran 20122013 dan 20132014 dapat dilihat pada lampiran dan ringkasan nilai ulangan kelas IV tahun pelajaran 20122013 dan 20132014 dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Ulangan IPA Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 201220113 dan 20132014 No. Keterangan Tahun Pelajaran Rata- rata 20122013 20132014 1 Jumlah Nilai Kelas 2526 2131 2328,5 2 Rata-rata Nilai Kelas 66.47 66.59 66,53 3 Nilai Tertinggi 85 82 83,5 4 Nilai Terendah 45 52 48,5 5 Presentase Siswa Tuntas 42,10 43,75 42,92 6 Presentase Siswa Tidak Tuntas 57,89 56,25 57, 07 Berdasarkan data di atas didapatkan nilai rata-rata hasil ulangan IPA pada materi energi dan perubahannya pada tahun pelajaran 20122013 siswa kelas IV sebesar 66,47 dari 38 siswa. Ada 16 siswa dari 38 siswa 42,10 yang mendapatkan nilai di atas KKM dan 22 siswa dari 38 siswa 57,89 yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangakan untuk tahun pelajaran 20132014 siswa kelas IV sebesar 66,59 dari 32 siswa. Ada 14 siswa dari 32 siswa 43,75 yang mendapatkan nilai di atas KKM dan 18 siswa dari 32 siswa 57,25 yang mendapatkan nilai di bawah KKM. 2. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dimulai pada tanggal 10 dan 11 Oktober 2014, di kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 20142015. Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pada pertemuan pertama 8x35 menit dan pertemuan kedua 3x35 menit. Pada pertemuan pertama dan kedua ada perbedaan waktu ini karena permintaan dari guru kelas untuk melakukannya setengah hari. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Persiapan tersebut meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, dan rangkuman materi. Selain itu peneliti juga menyusun rubrik pengamatan keteramapilan eksperimen untuk menilai keterampilan siswa dalam bereksperimen pada muatan pelajaran IPA. Materi dalam penelitian ini adalah pemanfaatan energi. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan pertama 8x35 menit dan pertemuan kedua 3x35 menit. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat pada tanggal 10 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 8x35 menit 8 jam pelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang sumber energi dan manfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai sumber energi dan manfaatnya. Setelah guru melakukan tanya jawab guru membagi siswa kedalam 7 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 sampai 7 orang siswa. Di kegiatan inti siswa masuk ke dalam kelompok yang sudah dibagi, lalu guru membagikan peralatan untuk melakukan kegiatan eksperimen serta LKS untuk setiap siswa. Sebelum melakukan eksperimen, guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan eksperimen dengan runtut. Kemudian siswa diminta untuk melakukan eksperimen secara kelompok dengan membuat laporan secara individu. Setelah kegiatan selesai para siswa diminta untuk kembali ke bangkunya masing-masing. Siswa bersama guru membahas hasil percobaan untuk mengetahui hasil pengamatan yang telah dilakukan siswa. Di akhir kegiatan guru beserta siswa menyimpulkan kegiatan untuk menyamakan presepsi secara keseluruhan dan merangkum apa yang sudah didapat setelah melakukan kegiatan eksperimen. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu pada tanggal 11 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 3x35 menit 3 jam pelajaran. Pertemuan kedua membahas tentang pemanfaatan energi alternatif matahari untuk kehidupan sehari-hari. Seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa dibagikan peralatan dan lembar eksperimen untuk melakukan eksperimen. Kegiatan awal guru melakukan salam, doa, dan absensi. Selain itu guru menggali pengetahuan siswa terkait manfaat energi alternatif matahari untuk kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini hampir sama dengan pertemuan pertama, akan tetapi yang membedakan materi pembelajarannya. Kegiatan akhir dari pertemuan kedua yaitu siswa diminta untuk mengerjakan 20 buah soal evaluasi pilihan ganda selama 45 menit, dan 40 menit berikutnya digunakan untuk membahas materi yang sudah dipelajari serta memberi penguatan kepada siswa mengenai materi yang belum di mengerti dan melakukan refleksi. c. Pengamatan Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan dokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung. Pengamatan terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keterampilan eksperimen. Lembar pengamatan berguna untuk melihat tingkat keterampilan siswa dalam kegiatan eksperimen ketika mengikuti pembelajaran terutama pada muatan pelajaran IPA. 1 Keterampilan Eksperimen Keterampilan eksperimen siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh teman sejawat peneliti. Pengamatan keterampilan eksperimen yang dilakukan peneliti pada pertemuan pertama dan kedua ketika kegiatan eksperimen berlangsung. Keterampilan eksperimen yang diamati meliputi indikator merangkai alatmenggunakan alat dengan benar, melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, mencatat data, dan membuat kesimpulan. Masing- masing indikator memiliki rentang skor 1 sampai 3 kriteria . Ringkasan hasil pengamatan keterampilan eksperimen siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Pengamatan Keterampilan Eksperimen Siklus I Keterangan Indikator 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata Kelas 78 94 93,5 91 73 Rata-rata Kelas 2 2,4 2,39 2,3 1,8 Persentase Siswa Terampil 66,67 69,23 66,67 46,15 61,53 Jumlah Siswa Terampil 26 Siswa 27 Siswa 26 Siswa 18 siswa 24 Siswa Persentase Siswa Tidak Terampil 33,33 30,76 33,33 53,84 38,46 Jumlah Siswa Tidak Terampil 13 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 21Siswa 15 Siswa Rata-rata persentase 5 indikator keterampilan eksperimen siswa 62, 07 Hasil yang menunjukkan apakah siswa terampil atau tidak pada setiap indikator diperoleh dari hasil pengamatan setiap pertemuan. Selanjutnya skor setiap pertemuan dijumlahkan berdasarkan indikator dan dicari rata-rata. Jika jumlah rata-rata siswa per-indikatorrata-rata kelas maka siswa tersebut dinyatakan terampil. Berdasarkan hasil pengamatan diatas diperoleh hasil persentase siswa terampil untuk indikator 1 66,67 26 siswa dan persentase siswa tidak terampil 33,33 13 siswa, untuk indikator 2 persentase siswa terampil 69,23 27 siswa dan persentase siswa yang tidak terampil 30,76 12 siswa. Sedangkan untuk indikator 3 persentase siswa terampil 66,67 26 siswa dan persentase siswa tidak terampil 33,33 13 siswa. Kemudian untuk indikator 4 persentase siswa terampil 46,15 18 siswa dan persentase siswa tidak terampil 53,84 21 siswa. Yang terakhir indikator 5, persentase siswa terampil 61,53 24 siswa dan persentase siswa tidak terampil 38,46 15 siswa. Untuk hasil perhitungan per-indikator dapat dilihat pada lampiran. 2 Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi untuk muatan pelajaran IPA dengan materi pemanfaatan energi, yang dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65. Soal evaluasi dan nilai siklus I dapat dilihat pada lampiran sedangkan ringkasan hasil nilai evaluasi yang didapatkan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Prestasi Belajar Siklus 1 Jumlah 2756 Rata-rata 70.66 Nilai tertinggi 100 Nilai Terendah 45 Presentase Siswa Tuntas 76,92 30 Siswa Presentase Siswa Tidak Tuntas 23,07 9 Siswa Berdasarkan data hasil prestasi belajar, didapatkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IV SD N Puren pada materi pemanfaatan energi adalah 70,66. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 45. Dari 39 siswa. Ada 9 siswa dari 39 23,07 yang mendapat nilai di bawah KKM dan 30 dari 39 76,92 yang mendapat nilai di atas KKM. d. Refleksi Setelah melakukan siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil evaluasi siswa. 1 Proses Pembelajaran Siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu tanggal 10-11 Oktober 2014. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Jumat 10 Oktober 2014 selama 8x35 menit 8 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama membahas materi sumber energi dan manfaatnnya bagi kehidupan sehari-hari. Di awal pelajaran peneliti sudah menyampaikan tujuan pebelajaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama sehari sehingga siswa tidak bingung dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama sudah sesuai dengan RPP, namun untuk alokasi waktunya tidak sesuai. Hal ini karena pada saat jam ke tujuh dipakai untuk pelajaran agama, sehingga waktu untuk mengerjakan LKS dan membahas hasil eksperimen kurang. Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 3x35 menit 3 jam pelajaran. Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah manfaat energi alternatif matahari bagi kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah diminta untuk membawa alat-alat yang diperlukan untuk melakukan eksperimen. 2 Keterampilan Eksperimen Pada saat kegiatan eksperimen pada pertemuan pertama siswa bergabung dengan kelompok. Alat-alat untuk bereksperimen pun disediakan oleh peneliti. Selama proses eksperimen ditemukan beberapa kekurangan yaitu, ruang kelas yang kurang luas sehingga ada beberapa kelompok yang melakukannya di luar kelas sehingga peneliti harus keluar masuk kelas. Kekurangan yang lain yaitu ada beberapa siswa yang tidak membaca petunjuk yang ada di lembar kerja siswa LKS sehingga tidak melakukan eksperimen sesuai prosedur yang diminta. Sementara itu ketika siswa diminta menuliskan hipotesisdugaan sementara pada lembar kerja siswa ada beberapa siswa, yang menuliskan tidak sesuai dengan eksperimen yang sedang dilakukan. Pada pertemuan kedua ini peneliti menyiapkan beberapa alat yang dibutuhkan kemudian sisanya siswa yang membawa. Namun ada beberapa kelompok yang tidak membawa kain berwarna putih sebanyak 3 untuk eksperimen sesuai perintah yang sudah diberikan, sehingga peneliti meminta siswa tersebut untuk bergabung dengan temannya. Pada siklus 1 ini keterampilan siswa sudah mulai dikembangkan dan ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan beberapa langkah kegiatan yaitu, mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Siswa mengamati gambar yang diberikan guru. Setelah kegiatan mengamati, siswa saling bertanya jawab terkait gambar yang telah mereka lihat. Kegiatan ini termasuk menanya, dengan menanya mengasah pikiran siswa untuk berpikir kritis. Untuk membuktikan pertanyaan yang diajukan, para siswa kemudian diminta untuk melakukan sebuah percobaan sederhana dengan arahan guru. Kegiatan mencoba ini membantu para siswa untuk mengetahui secara jelas dan dapat mengingat perubahan atau hal-hal yang terjadi. Kegiatan yang keempat yaitu menalar, menalar di sini memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir secara logis perubahan atau hal apa saja yang terjadi ketika percobaan. Kegiatan yang terakhir yaitu mengkomunikasikan, mengkomunikasikan di sini yaitu melaporkan atau mempresentasikan kepada guru dan teman hasil percobaan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan diatas diperoleh hasil persentase siswa terampil untuk indikator 1 66,67 26 siswa dan persentase siswa tidak terampil 33,33 13 siswa, untuk indikator 2 persentase siswa terampil 69,23 27 siswa dan persentase siswa yang tidak terampil 30,76 12 siswa. Sedangkan untuk indikator 3 persentase siswa terampil 66,67 26 siswa dan persentase siswa tidak terampil 33,33 13 siswa. Kemudian untuk indikator 4 persentase siswa terampil 46,15 18 siswa dan persentase siswa tidak terampil 53,84 21 siswa. Yang terakhir indikator 5, persentase siswa terampil 61,53 24 siswa dan persentase siswa tidak terampil 38,46 15 siswa. Untuk hasil perhitungan per-indikator dapat dilihat pada lampiran. 3 Prestasi Belajar Prestasi belajar ini diambil dari hasil evalusi siswa pada pertemuan kedua. Hasil evaluasi ini mengalami peningkatan, dari rata-rata kondisi awal yaitu 66,59 meningkat menjadi 70,66 di siklus I. Peresentase KKM pada siklus ini juga mengalami peningkatan dari yang semula 43,42 siswa yang mencapai KKM. Pada data awal meningkat menjadi 79,48 31 siswa dari 39 siswa yang mencapai KKM dan 20,51 8 siswa yang tidak mencapai KKM. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, masih perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran baik itu dalam proses pembelajaran ataupun hasil yang didapatkan. Dengan harapan pada siklus II ini dapat meningkatkan kekurangan-kekurangan pada siklus II. Peneliti ingin lebih meningkatkan keterampilan siswa melakukan eksperimen agar mendapatkan kategori terampil untuk masing-masing indikator selain itu untuk memperoleh nilai yang memuaskan pada hasil evaluasi selanjutnya pada muatan pelajaran IPA materi pemanfaatan energi. Oleh karena itu perbaikan dilakukan dengan melanjutkan pada siklus II hal ini agar target keterampilan eksperimen dan prestasi belajar dapat lebih maksimal. 3. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 20 dan 21 Oktober 2014 di kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 20142015. Pada siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pada pertemuan pertama 3x35 menit dan pertemuan kedua 8x35 menit. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Persiapan tersebut meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, dan rangkuman materi. Peneliti juga menyusun rubrik pengamatan ketermapilan eksperimen untuk menilai keterampilan siswa dalam eksperimen pada muatan pelajaran IPA. Materi dalam penelitian ini adalah pemanfaatan energi energi alternatif angin. Selain itu peneliti juga lebih memperhatikan waktu untuk melakukan percobaan agar berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, peralatan yang digunakan pun disediakan oleh peneliti. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuannya untuk pertemuan pertama 2x35 menit dan pertemuan kedua 8x35 menit. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 3x35 menit 3 jam pelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang sumber energi alternatif dan manfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Kegiatan awal dibuka dengan salam, doa, dan absensi. Kemudian pembelajaran dimulai dengan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai sumber energi alternatif dan manfaatnya. Kegiatan ini untuk menggali pengetahuan siswa mengenai pemanfaatan energi. Setelah guru melakukan tanya jawab guru membagi siswa kedalam 7 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 sampai 7 orang siswa. Di kegiatan inti kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II hampir sama dengan pertemuan sebelumnya, yang membedakan disini adalah materi pembelajarannya yang lebih fokus pada pemanfaatan energi alternatif angin. Kegiatan inti sendiri yaitu siswa melakukan kegiatan eksperimen secara mandiri. Agar semua siswa dapat melakukan eksprerimen secara bersama- sama guru menyiapkan segala alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen. Langkah ini diambil agar waktu dapat berjalan dengan rencana yang sudah ditetapkan dan tidak mengulang kesalahan pada siklus sebelumnya. Sebelum kegiatan eksperimen berlangsung guru membagikan peralatan untuk melakukan eksperimen serta LKS untuk setiap siswa dan memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan eksperimen secara runtut. Kemudian siswa diminta untuk melakukan percobaan dan membuat laporan secara individu. Setelah kegiatan selesai para siswa diminta untuk kembali ke bangkunya masing-masing. Siswa bersama guru membahas hasil percobaan untuk mengetahui hasil pengamatan yang telah dilakukan siswa. Di akhir kegiatan guru beserta siswa menyimpulkan kegiatan untuk menyamakan presepsi secara keseluruhan dan merangkum apa yang sudah didapat setelah melakukan kegiatan eksperimen. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 8x35 menit 8 jam pelajaran. Pertemuan kedua membahas tentang pemanfaatan energi alternatif angin untuk kehidupan sehari-hari. Seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa dibagikan peralatan dan lembar kerja siswa untuk melakukan eksperimen. Kegiatan awal guru melakukan salam, doa, dan absensi. Selain itu guru menggali pengetahuan siswa terkait manfaat energi alternatif matahari untuk kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini hampir sama dengan pertemuan pertama, akan tetapi yang membedakan materi pembelajarannya. Kegiatan akhir dari pertemuan kedua yaitu siswa diminta untuk mengerjakan 20 buah soal evaluasi pilihan ganda selama 45 menit, dan 40 menit berikutnya digunakan untuk membahas materi yang sudah dipelajari serta memberi penguatan kepada siswa mengenai materi yang belum dimengerti dan melakukan refleksi. c. Pengamatan Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu teman untuk melakukan dokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung. Pengamatan terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keterampilan eksperimen. Lembar pengamatan berguna untuk melihat tingkat keterampilan siswa dalam kegiatan eksperimen ketika mengikuti pembelajaran IPA. 1 Keterampilan Eksperimen Keterampilan eksperimen siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh teman sejawat peneliti. Pengamatan keterampilan eksperimen yang dilakukan peneliti pada pertemuan pertama dan kedua ketika kegiatan eksperimen berlangsung. Keterampilan eksperimen yang diamati meliputi indikator merangkai alatmenggunakan alat dengan benar, melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, mencatat data, dan membuat kesimpulan. Masing-masing indikator memiliki rentang skor 1 sampai 3. kriteria . Hasil pengamatan keterampilan eksperimen Siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 di halaman bawah ini. Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Pengamatan Keterampilan Eksperimen Siklus II Keterangan Indikator 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata Kelas 115 97 94 112,5 110,5 Rata-rata Kelas 2,9 2,4 2,4 2,8 2,8 Persentase Siswa Terampil 74,35 87,17 74,35 84,61 74,35 Jumlah Siswa Terampil 29 Siswa 34 Siswa 29 Siswa 33 Siswa 29 Siswa Persentase Siswa Tidak Terampil 25,64 12,82 25,64 15,38 25,64 Jumlah Siswa Tidak Terampil 10 Siswa 5 Siswa 10 Siswa 6 Siswa 10 Siswa Rata-rata persentase 5 indikator keterampilan eksperimen siswa 77,76 Hasil yang menunjukkan apakah siswa terampil atau tidak pada setiap indikator diperoleh dari hasil pengamatan setiap pertemuan. Selanjutnya skor setiap pertemuan dijumlahkan berdasarkan indikator dan dicari rata-rata. Jika jumlah rata-rata siswa per-indikatorrata-rata kelas maka siswa tersebut dinyatakan terampil. Berdasarkan hasil pengamatan diatas diperoleh hasil persentase siswa terampil untuk indikator 1, 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa, untuk indikator 2 persentase siswa terampil 87,17 34 siswa dan persentase siswa yang tidak terampil 12,82 5 siswa. Sedangkan untuk indikator 3 persentase siswa terampil 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa. Kemudian untuk indikator 4 persentase siswa terampil 84,61 33 siswa dan persentase siswa tidak terampil 15,38 6 siswa. Yang terakhir indikator 5, persentase siswa terampil 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa. Untuk hasil perhitungan per-indikator dapat dilihat pada lampiran. diperoleh. 2 Prestasi Belajar Pada prestasi belajar siswa ini sama pada siklus sebelumnya yaitu didapatkan dari nilai evaluasi yang dilakukan diakhir siklus II dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 70. Soal evaluasi dan hasil nilai prestasi belajar siklus I dapat dilihat pada lampiran dan hasil ringkasan nilai evaluasi yang didapatkan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Prestasi Belajar Siklus II Jumlah 3170 Rata-rata 81.28 Nilai tertinggi 100 Nilai Terendah 70 Presentase Siswa Tuntas 100 39 Siswa Presentase Siswa Tidak Tuntas 0 0 Siswa Berdasarkan data pada tabel 4.5, didapatkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IV pada materi pemanfaatan energi adalah 81,28 dari 39 siswa. Ada 39 siswa dari 39 siswa 100 yang mendapat nilai di atas KKM dan 0 siswa dari 39 mendapat nilai di bawah KKM. Pada siklus II, perolehan nilai evaluasi semua siswa dapat mencapai KKM yang telah di tentukan yaitu 70. Setelah melakukan siklus II peneliti melakukan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup tiga aspek yaitu proses pembelajaran, hasil keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar siswa. d. Refleksi Setelah melakukan siklus II peneliti melakukan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup tiga aspek yaitu proses pembelajaran, hasil keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar siswa. 1 Proses Pembelajaran Siklus II dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu tanggal 20 dan 21 Oktober 2014. Pada pertemuan pertama di siklus II, semua siswa sudah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada saat tanya jawab pun semua siswa ikut aktif. Ketika kegiatan eksperimen pun semua siswa sudah dapat melakukannya dengan baik. Langkah-langkah kegiatan dalam pendekatan saitifik ini sudah terlihat jelas dari beberapa langkah kegiatan. Misalnya kegiatan mengamati, para siswa dapat menangkap mudah apa yang mereka amati dan apa yang akan mereka tanyakan. Dengan kegiatan mengamati juga membantu siswa untuk menggali pertanyaan sebanyak mungkin. Agar siswa lebih mengetahui secara pasti jawaban yang mereka dapat, guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan. Kegiatan mencoba bermanfaat agar para siswa dapat mengingat dengan bagus apa yang sudah mereka lakukan. Setelah mencoba para siswa diminta untuk menuliskan hasil percobaannya pada lembar kerja serta menalar apa saja yang terjadi saat melakukan sebuah percobaan. Langkah kegiatan terakhir yaitu mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan di sini yaitu menyamakan presepsi dan menyampaikan hasil percobaan di depan kelas. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama juga sudah sesuai dengan RPP baik itu langkah kegiatan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan. Pada siklus II pertemuan kedua, siswa sangat bersemangat mengikuti setiap kegiatan-kegiatan pembelajaran. Ini dikarenakan pada kegiatan eksperimen siswa diminta untuk membuat layang-layang dan menghiasnya setelah itu menerbangkannya. Baik siswa laki-laki atau perempuan senang dengan kegiatan pembelajaran ini. Terlebih ketika membahas hasil pekerjaan LKS semua siswa aktif untuk melaporkan hasil pekerjaan mereka. Pada pertemuan kedua ini siswa lebih serius untuk mengerjakan soal evalusi karena menginginkan nilainya bagus. Pelaksanaan siklus II pertemua kedua ini sudah seperti RPP yang telah disusun oleh peneliti. 2 Keterampilan Eksperimen Pada kegiatan eksperimen, kemampuan siswa dalam membuat hipotesis, merangkai alat, melakukan perobaan sesuai dengan prosedur sudah dapat berjalan dengan baik dan meningkat dibanding siklus sebelumnya. Siswa pun juga sangat berantusias dalam kegiatan eksperimen ini. Petunjuk dalam LKS juga sudah dilakukan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pengamatan diatas diperoleh hasil persentase siswa terampil untuk indikator 1 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa, untuk indikator 2 persentase siswa terampil 87,17 34 siswa dan persentase siswa yang tidak terampil 12,82 5 siswa. Sedangkan untuk indikator 3 persentase siswa terampil 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa. Kemudian untuk indikator 4 persentase siswa terampil 84,61 33 siswa dan persentase siswa tidak terampil 15,38 6 siswa. Yang terakhir indikator 5, persentase siswa terampil 74,35 29 siswa dan persentase siswa tidak terampil 25,64 10 siswa. Untuk hasil perhitungan per-indikator dapat dilihat pada lampiran. 3 Prestasi Belajar Prestasi belajar ini diambil dari hasil evalusi siswa pada pertemuan kedua siklus II. Hasil evaluasi ini mengalami peningkatan pada siklus sebelumnya yaitu 70,66 meningkat menjadi 81,28 di siklus II. Persentase KKM pada siklus ini juga mengalami peningkatan dari yang semula 79,48 31 siswa dari 39 siswa yang mencapai KKM dan 20,51 8 siswa yang tidak mencapai KKM, meningkat menjadi 100 39 siswa dari 39 siswa yang mencapai KKM dan 0 0 siswa yang tidak mencapai KKM. Berdasarkan hasil yang refleksi yang diperoleh pada siklus II dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan pencapaian yang telah ditetapkan dalam penelitian ini dihentikan pada siklus II.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui deskripsi penerapan pendekatan saintifik dalam meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta, tahun pelajaran 20142015, untuk peningkatan keterampilan eksperimen dalam pembelajaran muatan pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta, tahun pelajaran 20142015 dan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta, tahun pelajaran 20142015. Pendekatan saintifik dalam penelitian ini dilakukan melalui 5 langkah kegiatan yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Setiap kegiatan ini mempunyai tujuannya masing- masing. Seperti mengamati, mengamati ini merupakan kegiatan pertama dalam pendekatan saitifik yang terpenting sebab dengan mengamati dapat menggali pengetahuan siswa melalui indera penglihatannya. Seperti yang dilakukan pada penelitian ini, kegiatan mengamatinya berupa mengamati gambar dan mengamati benda-benda di sekitar ruang kelas, selain itu kegiatan mengamati dalam kegiatan eksperimen sangatlah membantu karena siswa dapat mengamati perubahan-perubahan apa saja yang terjadi ketika sedang melakukan eksperimen. Setelah mengamati, kegiatan selanjutnya adalah menanya. Dari apa yang sudah diamati oleh para siswa, siswa mengajukan berbagai pertanyaan. Seperti manfaat dari generator pada kincir air, manfaat energi panas bagi kehidupan. Dengan menanya dapat mengembangkan kreativitas serta rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang sedang mereka amati. Untuk membutikan apa yang ingin siswa tahu sebenarnya, siswa diminta untuk melakukan eksperimen sederhana. Eksperimen sendiri termasuk dalam kegiatan mencoba. Dengan mencoba para siswa dapat memperoleh apa yang ingin mereka ketahui. Kegiatan mencoba ini dilakukan setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I siswa diminta untuk melakukan eksperimen tentang kertas spiral, pertemuan kedua siklus I siswa diminta untuk mengetahui manfaat energi panas dengan menjemur kain. Sama seperti siklus I, pada siklus II ini para siswa diminta untuk melakukan eksperimen membuat kincir angin pada pertemuan pertama, kemudian pada pertemuan kedua siswa diminta membuat layang-layang sederhana. Tahapan kegiatan selanjutnya setelah mencoba yaitu menalar. Menalar sama saja dengan mengolah informasi melalui pengumpulan data yang telah didapat melalui eksperimen. Setelah melakukan kegiatan eksperimen siswa mendapat data-data serta fakta-fakta yang ada dari eksperimen yang sedang mereka lakukan. Setelah empat tahapan atau kegiatan dalam pendekatan

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126