Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

C. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah ilmu yang bersifat nyata, teori- teori atau konsep dalam IPA dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga IPA sendiri bukanlah ilmu yang mengada-ada. Dalam mengajarkan IPA guru dapat menggunakan Pendekatan Saintifik, yaitu pendekatan dengan model alamiah seperti melakukan eksperimen. Eksperimen adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan kemampuan para siswa. Dengan melakukan eksperimen diharapkan siswa mengerti dan paham apa yang sedang guru ajarkan melalui pengalaman saat siswa sedang melakukan eksperimen. Kegiatan eksperimen ini sendiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang sebelumnya kurang menjadi lebih sedangkan yang sudah mendapat nilai atau prestasi yang bagus dapat mempertahankannya dengan baik. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini. Gambar 2.2 Bagan dan Alur Kerangka Berpikir Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Muatan pelajaran IPA Siswa Prestasi Belajar Keterampilan Eksperimen

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen materi pemanfaatan energi pada siswa kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 20142015. 2. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar materi pemanfaatan energi pada siswa kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 20142015. 3. Upaya penggunaan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi siswa kelas IV SD N Puren, Yogyakarta tahun pelajaran 20142015, ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas PTK menggunakan pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Arikunto, dkk, 2006:3. Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas karena masalah yang diangkat dalam penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang ada di kelas dan untuk memperbaiki keadaan kelas yang kurang memuaskan. Sesuai dengan penelitian tindakan kelas PTK, maka peneliti menggunakan model Kemmis Mc Taggart. Siklus ini meliputi perencanaan tindakan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan obseving, dan refleksi refleting Aqib, 2006:22. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Bagan Model Siklus PTK Kemmis dan Tagart Pelaksanaan SIKLUS 1 Pengamatan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Perencanaan Tindakan 1 Perencanaan Tindakan 1 Arikunto 2010:17, menguraikan langkah-langkah PTK model Kemmis dan Tagart sebagai berikut ini : 1 Perencanaan Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika memulai tindakannya. Dalam perencanaan ini menyusun rencana-rencana tindakan yang akan dilakukan selama satu siklus atau dua siklus, seperti kegiatan- kegiatan yang dilakukan siswa, waktu dan tempat penelitian, peralatan atau pun sarana yang diperlukan, hasil keseluruhan dari tindakan yang sudah dilakukan. 2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Beberapa hal harus diperhatikan pada langkah ini diantaranya kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar atau tidak, situasi proses tindakan, perasaan siswa seperti bersamangat atau antusias, dan hasil keseluruhan dari tindakan. 3 Pengamatan Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal- hal yang diamati yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan. Dalam pengamatan ini diperlukan format pengamatannya. 4 Refleksi Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Dalam langkah ini guru mengingat kembali peristiwa yang sudah lampau, ketika tindakan tersebut berlangsung. Selain guru, siswa pun dilibatkan dalam refleksi ini. Para siswa diminta

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126