2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi
Sekolah dasar inklusi adalah sekolah dasar reguler yang mengakomodasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa
penyandang cacat dalam program yang sama Ilahi 2013: 87. Salah satu karakteristik penting dalam sekolah inklusi adalah satu
komunitas yang kohesif, menerima, dan resoinsif terhadap kebutuhan individual siswa. Untuk itu, Sapon- Shevin dalam
Sunardi, 2002 mengemukakan lima profil pembelajaran di sekolah inklusi.
1. Pendidikan inklusi berarti menciptakan dan menjaga
komunitas kelas yang menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan. Dengan adanya pendidikan inklusi,
tidak hanya
meingkatkan potensi
melainkan juga
menciptakan keterbukaan dan meghargau tanpa ada diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus. Guru
mempunyai tanggung jawab dalam menciptakan suasana kelas yang menampung semua anak secara penuh dengan
menekankan suasana dan perilaku sosial yang menghargai perbedaan yang menyangkut kemampuan, kondisi fisik,
sosial ekonomi dan sebagainya.
2. Mengajar di kelas memerlukan perubahan dalam penerapan
kurikulum. Berbeda dengan mengajar di kelas reguler, karena dalam sekolah inklusi membutuhkan penanganan
yang serius untuk memberikan pelayanan terbaik, karena siswa memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda
dengan anak normal. Pendekatan pengajaran membutuhkan kerjasama antara guru dan peserta didik. Dalam sekolah
inklusi mengguakan pendekatan kooperatif yang melibatkan kerjasama antar siwa dan bahan belajar tematik.
Penggunaan pembelajaran ini juga pada kondisi peserta
didik, apakah mereka sanggup menerima materi pelajaran.
3. Mendorong guru untuk mengajar pendidikan inklusi berarti
berupaya menyiapkan pembelajaran secara interaktif. Seorang guru secara sendirian di dalam kelas harus bisa
berjuang memenuhi kebutuhan semua anak di kelas. Karena semua anak di dalam kelas ketika belajar bukan saling
berkompetisi melainkan belajar bersama dan saling
mengajar satu sama lain.
4. Pendidikan inklusi berbarti penyediaan dorongan bagi guru
dan kelasnya untuk menghapus segala hambatan dalam proses pembelajaran. Kerjasama antar guru sangatlah
penting, selain itu guru juga bisa bekerjasama dengan para professional, ahli bina bicara, petugas bimbingan, guru
pembimbing khusus. Maka perlu pelatihan dna dorongan
secara terus menerus.
5. Pendidikan inklusif berarti melibatkan peran orangtua
secara bermakna dalam proses perencanaan. Keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada pertisipasi aktif
orangtua pada pendidikan anaknya, misal keterlibatan mereka dala penyususnan Program Pengajaran Individual
PPI dan bantuan dalam belajar di rumah.
2.1.3 Metode Pengajaran