digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 guru pengampu kelas di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini sampel
yang digunakan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu guru kelas sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan kuisioner.
3.5.1 Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuisioner termasuk dalam teknik pengumpulan data non tes. Kuisioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis kepada
responden yang nantinya akan dijawab Sugiyono: 2012:308. Kuisioner ini disebarkan pada responden untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan peneliti. Tujuan dari penyebaran kuisioner ini adalah untuk mengetahui bentuk metode pengajaran yang
digunakan guru di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman. Kuisioner ini akan diberikan pada semua guru yang
mengampu di kelas kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 sekolah inklusi di kabupaten Sleman. Banyak aspek yang terdapat dalam kuisioner
mengenai indikator-indikator dari bentuk metode pengajaran yang digunakan oleh guru kelas di sekolah dasar inklusi di kabupaten
Sleman. Dalam hal pengisian kuisioner ini guru akan diberikan jangka waktu untuk mengisinya sesuai kesepakatan dengan peneliti
atau dengan kata lain kuisioner ini ditinggal untuk diisi dan diambil pada jangka waktu yang telah disepakati.
3.6 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa lembar kuisioner. Lembar kuisioner ini akan disebarkan atau diberikan
pada guru kelas responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti.
Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar kuisioner
No. Aspek
Indikator No. Item
1. Metode
Pengajaran Langsung
1. Memberikan latihan dengan bimbingan 1,2
2. Penyampaian materi
3,4 3.
Memberikan umpan balik 5
2. Metode
Pengajaran Tak Langsung
1. Guru sebagai fasilitator
6 2.
Berpusat pada siswa 7
3. Latihan Mandiri
1. Memfasilitasi siswa untuk dapat
bekerja mandiri 8,9
2. Melatih siswa untuk berlatih sejumlah
kecil keterampilan 10
3. Memberikan latihan agar siswa dapat
memperkembangkan kemampuan 11, 12
4. Scaffolding
1. Mengatur tingkat kesulitan materi
pelajaran 13
2. Memenfaatkan model pembelajaran
yang beragam 14
3. Melatih tanggung jawab
15
Dari tabel 3. 1 dapat dilihat bahwa metode pengajaran yang
digunakan guru di sekolah dasar inklusi. Metode pengajaran tersebut berisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 aspek yaitu metode pengajaran langsung, tmetode pengajaran tidak langsung, Scaffolding, latihan mandiri. Dalam metode pengajaran
langsung terdapat 3 indikator yaitu memberikan latihan dengan bimbingan, penyampaian materi, memberi umpan balik. Pada aspek
metode pengajaran tidak langsung terdapat 2 indikator yaitu guru sebagai fasilitator dan berpusat pada siswa. Sedangkan pada aspek latihan mandiri
terdapat 3 indikator yaitu memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri, melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan, dan memberi
latihan agar siswa dapat memperkembangkan kemampuannya. Dan selanjutnya dalam aspek scaffolding terdapat 3 indikator yaitu mengatur
tingkat kesulitan materi pelajaran, memanfaatkan model pembelajaran yang beragam, dan melatih tanggung jawab.
Tabel 3.2 Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran
No. Aspek
Indikator Pernyataan
1. Metode
Pengajaran Langsung
1. Memberikan
latihan dengan bimbingan
1. Saya mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
2. Saya mengkoreksi kesalahan
konsep yang dipahami siswa.
2. Penyampaian
materi 3.
Saya memberikan
contoh konkret untuk menyoroti poin-
poin penting
dalam pembelajaran.
4. Saya menggunakan metode
demonstrasi saat
menyampaikan materi
pembelajaran. 3.
Memberikan umpan balik
5. Saya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah
disampaikan.
2. Metode
Pengajaran Tak
Langsung 1.
Guru sebagai fasilitator
6. Saya
membimbing siswa
memecahkan masalah
yang ditemukan
siswa dalam
pembelajaran. 2.
Berpusat pada siswa
7. Saya mengajak siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
3. Latihan
Mandiri 1.
Memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja
mandiri 8.
Saya memberikan latihan di setiap akhir pelajaran yang harus
dikerjakan siswa secara mandiri. 9.
Saya mendorong siswa untuk bersemangat mengerjakan tugas
tanpa bantuan guru teman. 2.
Melatih siswa untuk berlatih
sejumlah kecil keterampilan
10. Saya memberikan latihan
sederhana sesuai
dengan keterampilan siswa.
3. Memberikan
latihan agar siswa dapat
memperkembangka n kemampuan
11. Saya memberi tugas kepada
siswa untuk memperkembangkan kemampuannya.
12. Saya memberikan latihan
tambahan kepada siswa agar mereka
dapat meningkatkan
kemampuannya.
4. Scaffolding
1. Mengatur tingkat
kesulitan materi pelajaran
13. Saya
menyusun materi
pembelajaran sesuai
dengan kemampuan siswa berkebutuhan
khusus. 2.
Memenfaatkan model
pembelajaran yang beragam
14. Saya menggunakan model
pembelajaran yang cocok dengan kemampuan siswa.
3. Melatih tanggung
jawab 15.
Saya membantu siswa agara dapat mengumpulkan tugas tepat
waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.7 Validitas Instrumen dan Reliabilitas Instrumen