Tabel 3.5. Reabilitas Pernyataan Kuesioner
Coronbach Alpha Jumlah Item
Kategori Keterangan
0,624 15
Cukup Reliabel
Pada tabel 3.5 menunjukan hasil perhitungan untuk pernyataan pada kuesioner. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil reliabel
dilihat dari hasiil koefisien reliabilitas sebesar 0.518. dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 kuesioner tersebut dapat dikategorika
reliabilitasnya cukup. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa angket yang telah dibuat oleh peneliti layak untuk di sebarkan.
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui bentuk metode pengajaran yang digunakan di sekolah dasar inklusi se Kabupaten Sleman.
Data dari hasil penelitian dianalisis kemudian dideskripsikan mengenai gambaran data sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami. Penelitian ini
menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan.
3.9 Jadwal Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2015.
Tabel 3.6 Jadwal penelitian
No. Kegiatan
Bulan
A gus
tus se
pt em
be r
O kt
obe r
N ove
m be
r
D es
em be
r
Ja nua
ri F
ebrua ri
M are
t A
pri l
M ei
Juni Jul
i A
gus tus
1. Observasi
pra penelitian
2. Penyusunan
proposal 3.
Bimbingan dengan
dosen pembimbing
4. Permohonan ijin
ke sekolah 5.
Permohonan ijin ke dinas
6. Validasi
7. Pengumpulan
data 8.
Pengolahan Data 9.
Ujian Skripsi 10.
Revisi 11.
Pembuatan artikel
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam penelitian ini membahas tentang deskripsi penelitian, analisis hasil angket, hasil penelitian, dan pembahasan.
4.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini berjudul “ Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan di Sekolah Dasar Inklusi se-
Kabupaten Sleman” penelitian ini termasuk dalam penelitian non-ekperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016
penelitian ini dilaksanakan bersama pasangan kelompok yang telah disepakati. Sebelum penelitian kami meminta surat pengantar dari kampus untuk mencari
perijinan ke Kabupaten Sleman. Setelah mendapat surat dari kampus, peneliti membawa surat tersebut ke Dinas Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman.
Setelah dari Dinas kesatuan Bangsa peneliti diberi surat pengantar untuk ke Bappeda Kabupaten Sleman. Setelah peneliti mendapat surat ijin dan surat
tembusan, peneliti mengantarkan surat tembusan tersebut kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Setelah surat-surat tembusan sudah diberikan, barulah
peneliti membawa angket yang telah dibuat dan surat tembusan untuk kepala sekolah untuk menyerahkan angket.
Angket diserahkan pada 30 Mei 2016 – 13 Juni 2016 pada 10 sekolah
dasar inklusi se-Kabupaten Sleman yang berjumlah 30 responden. Teknis pembagian kuesioner kepada guru-guru di 10 sekolah dasar inklusi se-
Kabupaten Sleman yang menjadi sampel penelitian. Guru yang mendapatkan kuesioner merupakan guru yang menjadi wali kelas, di mana di dalam kelas