Populasi dan Sampel 1. Populasi Variabel Indikator dan Batasan Istilah

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Rambak Kulit Kerbau di Magelang Rambak adalah salah satu jenis makanan ringan atau biasa kita sebut dengan camilan. Bagi masyarakat Jawa,khususnya yang bertempat tinggal didaerah pedesaan, rambak ini menjadi makanan keseharian mereka. Rambak biasanya digunakan sebagai makanan pendamping nasi dengan sayur. Rambak ini terdiri dari bermacam – macam jenisnya, diantaranya ada rambak dari nasi yang biasanya dihaluskan dan dicampur bumbu untuk kemudian diolah menjadi rambak, ada juga rambak dari kulit sapi, dan rambak dari kulit kerbau. Akan tetapi masih banyak lagi macam - macam rambak didaerah lain yang berbahan dari beraneka ragam mulai dari daging hingga ikan laut. Rambak yang diproduksi di Dusun Dekoro RT 01 RW 3 Banyuwangi Bandongan Magelang ini sudah ada sejak tahun 1990 akan tetapi baru dicatat dan ditetapkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Magelang sejak tanggal 22 Mei 2004, sehingga akan lebih memudahkan para produsen untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah akan produk rambak mereka yang telah dipatenkan.

B. Proses Produksi Rambak Kulit Kerbau di Magelang

1. Bahan Baku dan Cara Memperoleh Bahan Baku

Bahan dasar rambak ini adalah kulit kerbau. Bahan dasar berupa kulit kerbau ini didapatkan para produsen dari beberapa tempat, salah satunya berasal dari para pengepul kulit kerbau kering yang masih ada bulunya di Yogyakarta dan kulit kerbau ini dijual dalam bentuk kiloan. Para produsen membeli kulit kerbau ini hingga di kota Yogyakarta dikarenakan di Magelang sendiri tidak terdapat pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka akan permintaan kulit kerbau ini karena banyaknya pengusaha rambak yang sama diberbagai tempat.

2. Peralatan yang Digunakan

Ada beberapa alat yang digunakan, alat-alat tersebut antara lain: a. Tungku Alat ini berupa kompor tradisional masyarakat pedesaan pada umumnya yang terbuat dari tanah liat. Masyarakat lebih memilih menggunakan tunggu karerna lebih awet sebab proses pembakaran yang dibutuhkan dapat mencapai berjam – jam. b. Kayu Sebagai alat pembakaran didalam tungku. c. Wajan besar Alat ini terbuat dari baja yang digunakan untuk menggoreng rambak dalam jumlah besar. d. Drum besar Alat ini digunakan untuk merendam kulit sebelum digoreng. e. Bambu Alat ini digunakan untuk menjemur kulit kerbau yang akan diolah lebih lanjut menjadi rambak.

3. Proses Pembuatan

Proses awal pembuatan rambak kulit kerbau ini adalah dengan merendam kulit kerbau dahulu dengan air tawar selama satu malam agar tidak keras dan tidak kaku,setelah satu malam perendaman dimulai dengan membersihkan bulu- bulu yang masih menempel pada kulit hingga bersih, setelah bersih rebus hingga matang, lamanya waktu perebusan ini berdasarkan tua mudanya kulit kerbau,kulit kerbau

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

3 104 158

Pola Adaptasi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suka Meriah Pasca Bencana Alam Meletusnya Gunung Sinabung (Studi Deskriptif: Desa Suka Meriah Kecamatan Payung Kabupaten Karo)

15 124 88

Program Pertanian Polikultur Dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

0 35 3

Studi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Pemanfaatan Pelayanan Perum Pegadaian (Studi Kasus : Perum Pegadaian Medan dan Cabang Sunggal).

0 32 83

JARINGAN SOSIAL INDUSTRI KECIL(Studi Kasus tentang Modal Sosial dalam Pembentukan Jaringan Sosial di JARINGAN SOSIAL INDUSTRI KECIL (Studi Kasus tentang Modal Sosial dalam Pembentukan Jaringan Sosial di Sentra Industri Kerajinan Kulit di Dusun Manding, De

0 3 13

DAMPAK KEBERADAAN DUSUN BAMBU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KERTAWANGI-KECAMATAN CISARUA.

3 18 22

Perbedaan status sosial ekonomi, kesempatan berusaha, dan interaksi sosial antar warga di Dusun Patihombo sebelum dan sesudah adanya Objek Wisata Rohani Gua Maria Lawangsih.

0 4 153

Perbedaan status sosial ekonomi, kesempatan berusaha, dan interaksi sosial antar warga di Dusun Patihombo sebelum dan sesudah adanya Objek Wisata Rohani Gua Maria Lawangsih

0 0 151

PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG

0 0 157

PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DUSUN DEKORO SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA INDUSTRI RAMBAK KULIT KERBAU

0 0 89